Teori pilihan karier Anne Roe
20
Manrihu 1988:68 penelitian yang dilakukan oleh Anne Roe tentang efek pengalaman-pengalaman
masa kanak-kanak
terhadap penyesuaian
diri, kreativitas, intelegensi, menyimpulkan bahwa iklim rumah tangga memiliki
signifikansi bagi pilihan karier. Roe menegaskan dalam Dewa Ketut Sukardi, 1987: 85 bahwa arah pilih
pekerjaan terutama ditentukan oleh kesan pertama masa bayi dan kanak-kanak yang menimbulkan kesan puas dan tidak puas dan kemudian berkembang menjadi
kekuatan psikis yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan arah minat karier anak. Dapat diartikan bahwa dalam menentukan pilihan karier juga
dipengaruhi oleh pengaruh eksternal dari anak dan tekanan sosial dari orang-orang disekitar individu tersebut memiliki peranan penting dan hubungan yang erat
dengan pilihan karier. Menurut Roe dalam Mohamad. Thayeb Manrihu,1988: 69 kualitas interaksi
awal orang tua pada anak akan menghasilkan perkembangan berbagai minat- minat serta berbagai pilihan karier. Kualitas interaksi yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1 dingin
Maksud dari kualitas interaksi orang tua ke anak yang dingin adalah menjauhi anak avoidance of the child, yang kemudian terbagi menjadi
dua macam, yaitu; a menolak: dingin dan bermusuhan. Orang tua menunjukkan
kekurangan-kekurangan dan mengabaikan preferensi-preferensi serta pendapat dari anak emotional rejection of the child.
21
b mengabaikan: memberikan perawatan fisik secara minimum. Orang tua tidak memberikan afeksi, cenderung berperilaku dingin tetapi tidak
menghina neglect of the child.
2 hangat atau dingin
Pola asuh hangat atau dingin adalah orang tua memiliki konsentrasi emosional pada anak emotional concentration on the child. Jenis pola
asuh ini terbagi menjadi dua macam: a orang tua memberikan perlindungan berlebih-lebihan cenderung
hangat: terlalu baik, penuh kasih sayang, membolehkan sedikit kebebasan pribadi, dan melindungi dari yang menyakitkan
overprotecting. b Orang tua terlalu menuntut cenderung dingin: menentukan standar-
standar tinggi juga cenderung memaksa anak untuk mendapatkan prestasi akademik yang tinggi. Dalam bentuk lain yang lebih ekstrim,
bahkan orangtua cenderung menolak overdemanding.
3 hangat
Pola asuh hangat yaitu orang tua melakukan penerimaan terhadap anak. Menurut Roe dalam Mohamad. Thayeb Manrihu, 1988: 70 pola asuh ini
terbagi menjadi dua jenis, yaitu: a begitu saja casual: sedikit kasih sayang berfikir responsif saat pikiran
tidak kacau, tidak ambil pusing tentang anak, membuat beberapa peraturan tapi tidak melaksanakannya casual acceptance of the child.
22
b penuh kasih loving: memberikan perhatian hangat dan penuh kasih sayang, membantu dengan rancangan-rancangan, menggunakan
penalaran bukan dengan hukuman dan mendorong independensi loving acceptance
Pada implementasinya, cara orang tua mengasuh anak, berinteraksi dengan anak, struktur kebutuhan yang dipenuhi, dan orientasi orang tua yang mendekat
atau menjauhi anak akan diterjemahkan kedalam berbagai bidang serta tingkat klasifikasi dari karier tersebut .
Menurut Roe dalam Dewa Ketut Sukardi, 1987: 63 berbagai bidang serta tingkat klasifikasi karier adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Tingkat Klasifikasi Karier Ann Roe
Dari bidang yang sudah dipaparkan tadi, Roe dalam Herr and Cramer, 1984: 115 membagi keseluruhan bidang kedalam 2 grup, yaitu person orientation
group I, II, III, VII, and VIII dan things orientation or non person orientation groups IV, V, VI.
Fields Levels
I. Pemberi Layanan Service
II. UsahaDagang Business
Contact III.
Organisasi Organizations IV.
Teknologi Technology V.
Pekerjaan Lapangan Outdoor VI.
Pengetahuan Science VII.
Budaya General culture VIII.
Seni dan Pertunjukan Arts and Entertainment
I. Professional and Managerial
1 II.
Professional and Managerial 2
III. Semiprofessional, Small
Business IV.
Skilled V.
Semiskilled VI.
Unskilled
23
Melihat kualitas-kualitas interaksi antara anak dan orang tua tersebut, terdapat beberapa kemungkinan dari dampak pola interkasi yang berkaitan dengan bidang
yang akan diambil anak. Roe dalam Dewa Ketut Sukardi, 1987: 63 menjelaskan bahwa anak yang berasal dari orang tua dengan pola interaksi yang kurang
memberikan perhatian, menolak ataupun mengabaikan pendidikan anak maka memiliki kecenderungan bersifat agresif dan memungkinkan akan membawa
pilihan karier anak pada things orientation or non person orientation. Sedangkan anak yang datang dari orang tua dengan pola interaksi yang hangat dan menjadi
pusat perhatian orang tua, akan memiliki pola berpikir dan sikap yang cenderung dapat membina posisi dirinya dengan orang lain. Sehingga, menurut Roe dalam
Dewa Ketut Sukardi, 1987: 63 anak akan memiliki kecenderungan untuk mengembangkan orientasi karier pada person orientation.
Dalam teorinya, Roe banyak membahas tentang peran keluarga dalam mempengaruhi pilhan karier individu. Interaksi antara orang tua dan anak akan
sangat mempengaruhi pilihan karier anak di masa yang akan datang. Pola asuh orang tua sangat diperhatikan oleh Roe khususnya dalam pengaruh pemilihan
karier anak tersebut di masa yang akan datang. Roe juga memperhatikan teori kebutuhan dari Abraham Maslow, di mana orang tua sebagai agen primer dalam
memberi influence terhadap pemilihan karier anak, memiliki peran yang sangat penting. Yang paling utama adalah orang tua dapat memenuhi setiap kebutuhan-
kebutuhan anak di tiap tahapanya sesuai dengan yang terdapat dalam teori Maslow. Karena kepuasan dan ketuntasan setiap tingkatan dalam teori yang
24
dicetuskan Maslow, menurut Roe juga akan mempengaruhi pemilihan karier individu.
Berdasarkan paparan tadi, yang berhubungan dengan penelitian ini adalah hubungan kualitas interaksi orang tua dengan anak dengan bidang pilihan karier
anak. Peneliti akan menggunakan klasifikasi kualitas interaksi orang tua yang dingin, hangat atau dingin serta hangat.