Uji Keabsahan Data ALIH GENERASI PILIHAN KARIER PENGUSAHA BATIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA(SUATU STUDI GENOGRAM KARIER).
64
kemudian disusul Kota Yogyakarta dengan Rp. 23.457.494.000, Kabupaten Sleman sebesar Rp. 15. 979.626.000, Kabupaten Kulon Progo sebesar
1.605.890.000 dan terakhir adalah Kabupaten Gunung Kidul dengan jumlah nilai produksi Rp.845.000.000.
Data tersebut melatarbelakangi pengambilan seting di Kota Yogyakarta dan juga Kabupaten Bantul. Dilihat dari unit usaha, tenaga kerja dan nilai
produksi, kedua daerah tersebut berada dua teratas dibandingkan dengan daerah lainnya.
Secara rinci, penelitian yang dilakukan di Kota Yogyakarta dilaksanakan Kecamatan Kraton. Hal tersebut didasarkan dari penuturan key informan
seorang Staf Divisi Sandang dan Kulit berinisal Y yang mengatakan bahwa di kecamatan tersebut banyak yang memproduksi batik. Pernyataan
informan AP juga memperkuat hal tersebut, disebutkan bahwa Kecamatan Kraton memang termasuk cagar budaya dan banyak pembatik sejak dulu,
namun seiring dengan berkembangnya zaman, memang sudah berkurang. Tempat kedua yang dipilih oleh peneliti adalah Kabupaten Bantul, yaitu
di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak. Diketahui dari key informan seorang Staf di Lembaga Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat di
Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus penduduk asli dari desa tersebut, mengatakan bahwa Desa Wijirejo terdapat banyak unit usaha dan tenaga
kerja batik. Pernyataan yang selaras juga diperkuat oleh pernyataan dari informan I, bahwa Desa Wijirejo termasuk Desa Wisata Batik.
65