Teori pilihan karier Trait and Factor

27 9 risk Taking Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Burnstein, 1963; Mahone, 1960; dan Morris 1966, dalam Herr and Cramer, 1984: 97 ditemukan bahwa tingkat resiko yang diambil memiliki peran dalam pemilihan karier. Begitu juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Witmer dan Stewart di tahun 1972 dalam Herr and Cramer, 1984: 97 mengemukakan bahwa mengambil resiko pada pilihan yang dibuatnya dapat memperlihatkan bagaimana tingkat individu tersebut terbuka terhadap pengalaman- pengalaman baru dan penolakan individu. Keduanya akan menunjukan bagaiamana kepercayaan diri individu dalam menerima serta menyesuaikan diri dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. 10 Aspirations Tingkat kemampuan menyampaikan aspirasi atau memiliki cita-cita pada setiap individu memiliki pengaruh pada piihan kariernya. Tingkat seseorang dalam memiliki cita-cita mempengaruhi juga pada tingkat harga dirinya. Pada teori trait and factor individu memiliki piihan karier adalah karena kemampuan kognitif dan pengaruh interaksi dari luar. Selain dari lingkungan, pengalaman terdahulu individu tersebut juga akan mempengaruhi pemilihan kariernya. Berdasarkan faktor pilihan karier yang harus dimiliki menurut teori trait and factor, yang memiiki hubungan dengan penelitian ini terdapat pada point; a ability b need and interests c significat others d values dan e family. 28 Dari ketiga teori yang sudah dipaparkan oleh peneliti; Ginzberg, Roe dan Trait and Factor, maka peneliti akan menggunakan ketiga sebagai pendukung dari hasil analisis genogram karier. Pada teori Ginzberg, peneliti akan menggunakan periode tentatif dan periode realistik pada subjek, sedangkan pada teori Roe, peneliti akan menggunakan kualitas interaksi serta kemungkinan bidang karier yang akan diambil oleh anak. Pada teori Trait and Factor, peneliti akan menilik pada poin ability, need and interests, significant other, values dan family; peneliti akan menggali bagaimana bakat, minat, orang-orang terdekat dan nilai-nilai yang dimiliki oleh subjek serta pengaruh yang diberikan poin ketiga yaitu family.

B. Genogram Karier 1. Pengertian Genogram

Genogram secara istilah berasal dari dua kata, yaitu gen unsur keturunan dan gram gambar atau grafik. Dalam bahasa Indonesia, genogram dapat diartikan secara singkat sebagai silsilah keluarga. Istilah genogram sebelumnya banyak ditemukan dalam terapi keluarga. Muray Bowen menempatkan metode genogram sebagai dasar dari sebuah teori untuk membuat diagram dalam “underlying emotional processes in the family” namun dalam perjalanannya juga digunakan sebagai diagnostic and therapeutic tool. McGoldrick dalam Abatemarco, Kairys, Gubernick Hurle, 2012 mengungkapkan “Genograms are assessment tools used to document familial relationship and histories and to look for patterns of family interaction”. Diungkapkan bahwa genogram merupakan sebuah alat untuk melakukan 29 assessment dalam melihat hubungan antar anggota keluarga serta history dan melihat bagaimana pola interaksi dalam keluarga tersebut. Kuehl dalam Jurnal Magnuson Shaw, 2003: 45 menambahkan bahwa: “Genograms provide graphic annals of families’ mempership, characteristics, and interpersonal realtionships. They reflect the transmission of family patterns from generation to generation. ” Genogram akan menujukan bagaimana catatan sejarah dari sebuah keanggotaan, karakteristik dan hubungan antar anggota keluarga tersebut. Catatan tersebut juga akan merefleksikan transmisi pola keluarga atau bagaimana tiap generasi dapat memberikan pengaruh atau influence dari generasi ke generasi lainnya. Thomas menambahkan dalam Jurnal Magnuson Shaw, 2003: 47 bahwa: “Genograms potray and explicite recurring symptomps; relational patterns; chronology and relationships of events; and responses to loss, change, or developmental transitions. Broader inquiry can include additional manifestations of cultural influence related to ethnicity, race, immigrations and acculturation, social class, gender, religion and spirituality, and worldview” Lebih lengkap Thomas menyebutkan bahwa genogram akan memperlihatkan banyak sekali pola, respon individu, bahkan manisfestasi-manifestasi pada individu. McGoldrick Gerson dalam Magnuson Shaw, 2003: 45 juga menyebutkan “Genograms chronicle families and major elements of their histories over minim um of three generation”. Untuk melihat catatan atau sejarah dari sebuah keluarga dan unsur-unsur utama yang ada dalam sejarah keluarga tersebut, paling tidak harus dilakukan pada tiga generasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa dengan melihat genogram keluarga, maka akan memperlihatkan bagaimana interaksi antar anggota keluarga tersebut, 30 serta melihat pola dalam keluarga yang dilakukan pada tiga generasi. Maka, genogram dapat dikatakan sebuah alat untuk membantu proses konseling karier dalam mengungkap historical tiga generasi sebuah keluarga dalam bidang karier.

2. Aspek-aspek dalam Genogram Karier

Dalam bidang kesehatan dan pendidikan, genogram digunakan dalam memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang menjadi dasar pikiran atau alasan terjadinya sesuatu hal terhadap individu dilihat dari pengaruh gaya hubungan antar keluarganya dari generasi ke generasi. Sudah diungkapkan juga sebelumya, bahwa anggota keluarga dari generasi ke generasi menjadi peran yang penting dalam mempengaruhi berbagai hal dalam kehidupan individu. Termasuk dalam membuat pilihan karier. Menurut Mamat Supriatna 2010: 62, asumsi yang mendasar digunakanya genogram karier dalam konseling adalah karena dalam identifikasi perencanaan hingga pemilihan karier terdapat pengaruh dari orang lain yang sangat berarti bagi individu. Rae Wiemers Okiishi dalam Mamat Supriatna dan Ilfiandra, 2006 menyebutkan bahwa orang yang berarti bagi individu adalah guru, teman sebaya dan orang tua yang berpengaruh terhadap perkembangan dan harapan atau ekspektasi karier individu tersebut. Okiishi dalam Mamat Supriatna dan Ilfiandra, 2006 menggunakan genogram karier sebagai salah satu cara untuk mengeksplorasi pengaruh, nilai, life roles, strataegi pengambilan keputusan dan rintangan yang memungkinkan terjadi dalam mencapai kesuksesan dalam konseling karier. 31 Okiishi dalam Magnuson Shaw, 2003:50 menggunakan genogram karier untuk melihat 3 hal yaitu; a. Konstruksi dari genogram b. Perjalanan karier setiap anggota keluarga c. Eksplorasi dari pengaruh role model dalam sudut pandang, career values dan related construct. Moon, Coleman, McCollum, Nelson dan Hensen-Scott dalam Magnuson Shaw, 2003: 50 mengadaptasi penggunaan genogram karier untuk menguji keputusan karier dan antisipasi dalam perubahan karier. Jika dihubungkan dengan hal tersebut, dapat dilihat dari teori Bowenian dan teori Super tentang life span perspective of career development, bahwa keduanya mengilustrasikan penggunaan genogram dalam menerangkan dan menguji gender roles, pola pengambilan keputusan, career related values dan berbagai macam isu-isu karier yang terjadi pada setiap generasi dalam sebuah keluarga. Penggunaan genogram karier dirasa efektif dalam menganalisis bagaimana pengaruh keluarga dan orang lain yang berarti dalam perkembangan karier individu khususnya pilihan karier . Analisis genogram karier individu dapat dilakukan dengan wawancara untuk melihat berbagai aspek. Hal-hal yang dapat dianalisis menurut Mamat Supriatna 2010: 63 adalah sebagai berikut: a. Isi pengamatan diri b. Pemahaman lingkungan atau dunia kerja c. Proses pembuatan keputusan d. Model-model pola hidup dan e. Model-model karier. Mamat Supriatna 2010: 63 juga menjelaskan tentang berbagai macam bidang yang dapat didiskusikan dalam penggunaan genogram karier, yaitu: