29
3. Pengertian Prestasi Belajar IPA
Prestasi belajar merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Hal ini karena prestasi belajar menjadi
sumber informasi bagi guru untuk melihat seberapa jauh siswanya telah berhasil menyelesaikan tugas belajarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia 1990: 700 prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar IPA adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran IPA yang dinyatakan dalam bentuk nilai Retno Wahyu Hidayati, 2011: 21. Prestasi belajar dapat
diketahui setelah diadakan evaluasi proses pembelajaran. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari usaha belajar berupa angka atau huruf
yang diperoleh dari nilai tes yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajar siswa dalam periode tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA adalah hasil usaha belajar berupa penguasaan terhadap pengetahuan dan
keterampilan yang ada pada mata pelajaran IPA, yang ditunjukkan dengan nilai tes dan lazimnya dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. Prestasi
belajar IPA menjadi informasi bagi guru untuk menentukan seberapa jauh siswa telah berhasil menguasai pengetahuan, pemahaman, dan penerapan
konsep-konsep IPA.
30
C. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Usia sekolah dasar merupakan masa terpenting bagi tahapan perkembangan anak. Usia anak sekolah dasar berkisar antara 6 sampai 12
tahun. Mengapa dikatakan tahapan terpenting bagi perkembangan anak, karena kesuksesan tahapan perkembangan ini juga menentukan kesuksesan
perkembangan selanjutnya. Secara umum karakteristik anak usia sekolah dasar sebagaimana dikemukakan Logan, dkk dalam Mulyani Johar, 1998:
12 sebagai berikut: 1.
Anak usia sekolah dasar secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik dengan dunia sekitar yang mengelilingi mereka.
2. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembirariang.
3. Mereka suka mengatur dirinya sendiri untuk menangani berbagai hal,
mengeksploitasi suatu situasi dan mencoba hal-hal baru. 4.
Mereka biasanya tidak suka dengan kegagalan dan tidak suka mengalami ketidakpuasan.
5. Mereka belajar dengan efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi
yang terjadi. 6.
Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan mengajar anak-anak lainnya.
Dengan memperhatikan karakteristik anak sekolah dasar tersebut, maka seorang guru tidak boleh asal suka begitu saja dalam mengembangkan
pembelajaran di sekolah atau kelasnya. Guru dalam mengembangkan pembelajaran di kelas dituntut agar tidak menyimpang dari prinsip-prinsip