Tahap Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus I

52

2. Pelaksanaan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pelaksanaan siklus I diawali dengan tahap perencanaan yang memuat strategi pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I diantaranya: 1 Membuat RPP mata pelajaran IPA materi organ peredaran darah manusia. 2 Membuat Lembar Kerja Siswa LKS. 3 Membuat daftar kelompok heterogen. 4 Mempersiapkan alat dan bahan untuk kegiatan eksperimen. 5 Membuat lembar observasi untuk guru dan siswa. 6 Mempersiapkan permainan akademik berupa teka-teki silang. 7 Membuat soal turnamen dan lembar skor turnamen. 8 Membuat kartu bernomor dan kartu jawaban. 9 Membuat soal evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pembahasan tentang pelaksanaan tindakan siklus I akan dijelaskan sebagai berikut: 1 Siklus I pertemuan pertama Haritanggal : Selasa, 9 Agustus 2016 Materi : Organ peredaran darah manusia Jam Pelajaran : 4-5 53 Standar Kompetensi: 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kompetensi Dasar: 1.4 Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia. 1.5 Mengidentifikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia. Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Menjelaskan organ peredaran darah manusia. 2. Membedakan antara sistem peredaran darah besar dan kecil. 3. Membandingkan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik. 4. Menjelaskan gangguan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. 5. Membandingkan jumlah denyut nadijantung sebelum dan setelah melakukan aktifitas. Tujuan Pembelajaran: 1. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan alat peredaran darah manusia dengan benar. 2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan antara sistem peredaran darah besar dan kecil dengan tepat. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membandingkan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik dengan tepat. 4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan gangguan pada organ peredaran darah manusia dengan benar. 54 5. Melalui eksperimen, siswa dapat membandingkan jumlah denyut nadijantung sebelum dan sesudah melakukan aktifitas dengan tepat. Kegiatan Awal Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan apersepsi untuk membangun pengetahuan awal siswa dalam mempelajari materi yang baru. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya “Anak-anak, pernahkan tangan atau kakimu terluka? Apa yang keluar dari luka tersebut? ” siswa menjawab “Pernah pak, ada darah yang keluar”. Kemudian guru melanjutkan “Ya benar, pada saat tangan, kaki atau anggota tubuh lain terkena benda tajam akan terluka dan mengeluarkan darah. Hal ini terjadi karena darah mengalir dalam tubuh kita. Setelah guru selesai menyampaikan apersepsi, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tetapi langsung menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan Inti a Presentasi Kelas Pada awal kegiatan inti merupakan langkah pertama bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament TGT yaitu tahap presentasi kelas. Guru menjelaskan materi tentang organ peredaran darah manusia. Setelah menyajikan materi secara singkat, guru memberikan 55 kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang sedang dipelajari. Namun, tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. b Belajar Kelompok Pembentukan tim atau kelompok heterogen dilakukan ketika siswa memasuki tahap belajar kelompok. Kelompok heterogen yaitu pengelompokan siswa secara merata, baik dari aspek kemampuan akademiknya, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Jadi dalam satu kelompok heterogen terdapat siswa yang kemampuan akademiknya tinggi, sedang, dan rendah. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok heterogen, dimana setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Kelompok yang sudah terbentuk kemudian diberi nama yang diambil dari nama-nama bunga yaitu Mawar, Melati, Tulip, Matahari, Kamboja, dan Anggrek. Setelah semua siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing, guru membagikan Lembar Kerja Siswa LKS. Sebelum siswa mulai mengerjakan LKS, terlebih dahulu guru meminta siswa untuk bersama-sama mempelajari kembali materi yang telah disampaikan guru. Kegiatan yang ada dalam LKS meliputi eksperimen atau kegiatan percobaan mengukur dan membandingkan jumlah denyut nadi sebelum dan sesudah melakukan aktifitas yang dilakukan siswa. Kegiatan percobaan ini dimaksudkan agar 56 siswa mendapat pengalaman langsung real experience dalam belajarnya, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajari karena siswa mengalami langsung. Pembahasan LKS dilakukan secara bersama-sama, guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang ingin menyampaikan hasil pekerjaannya. Setelah itu guru memberikan koreksi terhadap hasil pekerjaan siswa. c Permainan Pembahasan LKS selesai kemudian dilanjutkan dengan permainan akademik sebagai sarana bagi siswa agar dapat berlatih soal-soal. Bentuk permainan yang dilakukan yaitu permainan akademik berupa permainan teka-teki silang. Siswa bertugas menebak kata yang sesuai dengan pernyataan dan menulisnya pada kotak yang memiliki nomor mendatar dan menurun. Kegiatan Akhir Memasuki kegiatan akhir, guru hanya menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa, guru tidak mengajak siswa untuk merangkum materi yang telah dipelajari dan tidak membimbing siswa untuk membuat kesimpulan hasil pembelajaran. Pada akhir pelajaran guru menginformasikan pelaksanaan turnamen pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempersiapkan 57 diri dengan belajar materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. 2 Siklus I pertemuan kedua Haritanggal : Rabu, 10 Agustus 2016 Materi : Organ peredaran darah manusia Jam Pelajaran : 7-8 Standar Kompetensi: 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Kompetensi Dasar: 1.4 Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia. 1.5 Mengidentifikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia. Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Menjelaskan organ peredaran darah manusia. 2. Membedakan antara sistem peredaran darah besar dan kecil. 3. Membandingkan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik. 4. Menjelaskan gangguan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia. 5. Membandingkan jumlah denyut nadijantung sebelum dan setelah melakukan aktifitas. Tujuan Pembelajaran: 1. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan alat peredaran darah manusia dengan benar. 58 2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan antara sistem peredaran darah besar dan kecil dengan tepat. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membandingkan antara pembuluh nadi dan pembuluh balik dengan tepat. 4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan gangguan pada organ peredaran darah manusia dengan benar. 5. Melalui eksperimen, siswa dapat membandingkan jumlah denyut nadijantung sebelum dan sesudah melakukan aktifitas dengan tepat. Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Kemudian menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan turnamen “Apakah kalian semalam sudah belajar dan sekarang siap untuk mengikuti turnamen?” Siswa menjawab “Sudah pak”. Guru kemudian meminta siswa membentuk kelompok baru sesuai daftar kelompok turnamen yang telah dibuat yaitu kelompok homogen kemampuan akademik sama. Selanjutnya guru menginformasikan kepada siswa tentang tata tertib, penilaian, dan aturan permainan. Kegiatan Inti a Turnamen Setelah semua siswa diberi informasi tentang aturan pelaksanaan turnamen, guru kemudian membagikan soal turnamen, kartu bernomor, dan kartu jawaban. Guru juga 59 menginformasikan bahwa kartu jawaban tidak boleh dibuka sebelum semua pemain dalam satu meja turnamen menjawab. Setelah semua keperluan turnamen siap, siswa memulai kegiatan turnamen dan guru berkeliling untuk memeriksa jalannya turnamen. b Rekognisi TimPenghargaan Kelompok Setelah kegiatan turnamen selesai, siswa kembali ke kelompok asal. Kemudian guru menghitung perolehan poin setiap siswa dan menghitung poin setiap kelompok. Guru kemudian mengumumkan poin setiap kelompok. Kelompok yang mendapat rata-rata poin tertinggi mendapat predikat tim super dan guru memberikan penghargaan sesuai dengan kriteria. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir ini, guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Guru juga menginformasikan bahwa soal evaluasi harus dikerjakan secara mandiri, tidak boleh membuka buku, dan melihat catatan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru juga meminta siswa untuk belajar dan mempersiapkan diri pada turnamen selanjutnya. 60 3 Prestasi Belajar Siklus I Setelah pelaksanaan tindakaan siklus I yang ada pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua selesai, kemudian guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA siswa. Dari pelaksanaan tindakan siklus I, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 9. Ketuntasan Belajar IPA Siklus I No. Kriteria Keberhasilan Siklus I Jumlah Persen 1. Tuntas 23 67,65 2. Belum Tuntas 11 32,35 Rata-rata Nilai Siswa 69,85 Penelitian ini dianggap berhasil apabila telah mencapai kriteria yang ditentukan. Keberhasilan dari penelitian tindakan ini diperoleh apabila sebanyak ≥ 75 siswa sudah mencapai nilai KKM yaitu ≥ 65. Dari hasil evaluasi prestasi belajar pada siklus I ada 23 siswa atau sebesar 67,65 siswa yang tuntas dan 11 siswa atau 32,35 siswa yang belum tuntas dengan rata-rata nilai siswa sebesar 69,85. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus I prestasi belajar IPA siswa kelas V belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Diagram berikut menunjukkan perbandingan prestasi belajar IPA pada tahap pratindakan dan pada pelaksanaan siklus I: 61 Gambar 6. Diagram Ketuntasan Belajar IPA Pra Tindakan dan Siklus I Diagram di atas menunjukkan adanya peningkatan siswa yang tuntas belajar dari tahap pratindakan sampai pelaksanaan tindakan siklus I. Peningkatan ketuntasan belajar pada tahap pra tindakan sebesar 14,71 menjadi 67,65 pada siklus I atau mengalami peningkatan sebesar 52,94.

c. Hasil Observasi Tindakan Siklus I

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195