64
bahkan ada yang berkata tidak mau apabila berkelompok dengan siswa tertentu. Hal tersebut berdampak pada kerja sama yang kurang
baik dalam kelompok. Beberapa siswa juga belum mematuhi peraturan turnamen. Selain itu permainan akademik yang dilakukan
belum membuat semua siswa tertarik untuk mengikutinya.
d. Refleksi Tindakan Siklus I
Pelaksanaan refleksi dilakukan pada akhir siklus I atau setelah pelaksanaan tindakan selesai. Refleksi tindakan ini bertujuan untuk
menganalisis masalah maupun kekurangan yang ada pada pelaksanaan tindakan siklus I. Peneliti bersama dengan guru melakukan diskusi
untuk mengevaluasi langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT.
Dari pelaksanaan siklus I ada beberapa masalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I yaitu:
1 Langkah belajar kelompok dan turnamen dalam TGT belum
berjalan dengan optimal karena beberapa siswa ada yang kurang paham dengan aturan turnamen, sehingga saat pelaksanaannya
siswa masih bertanya-tanya dan menghambat pelaksanaan turnamen.
2 Beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru baik
penjelasan tentang materi, pembagian kelompok, dan penjelasan tentang peraturan turnamen.
65
3 Guru kurang tegas dalam menertibkan siswa, sehingga beberapa
siswa melanggar perintah guru. 4
Permainan akademik yang dipilih guru belum membuat semua siswa tertarik untuk mengikutinya.
5 Beberapa siswa tidak mau menerima dengan pembagian kelompok
yang dilakukan oleh guru, hal ini dikarenakan kelompok yang didapat siswa tidak sesuai dengan yang diinginkannya, bahkan ada
yang tidak mau berkelompok dengan siswa tertentu. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perlu adanya
upaya perbaikan pembelajaran. Peneliti bersama dengan guru melakukan upaya perbaikan pada pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada siklus II. Upaya perbaikan tersebut yaitu: 1
Guru memberikan peringatan atau teguran kepada siswa yang membuat gaduh, bercanda bersama temannya, dan tidak
memperhatikan penjelasan materi. Selain itu guru lebih sering memberikan pertanyaan untuk siswa agar siswa bisa fokus
memperhatikan materi pelajaran. 2
Guru berupaya lebih tegas untuk menertibkan siswa dengan menegur kemudian mencatat nama siswa di papan tulis bagi siswa
yang melanggar perintah dan membuat gaduh kelas. 3
Pembagian kelompok kelompok heterogen dan pembagian pemain turnamen kelompok homogen diumumkan beberapa hari
sebelum pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menempelkan
66
daftar pembagian kelompok di papan informasi kelas, sehingga siswa akan lebih siap dengan kelompoknya dan tidak bertanya-
tanya lagi tentang anggota kelompoknya. 4
Penjelasan tentang aturan turnamen dilakukan apabila semua siswa telah benar-benar siap pada meja turnamen masing-masing.
5 Membuat permainan akademik yang lebih menarik perhatian
seluruh kelas dengan permainan tebak kata yang dipandu langsung oleh guru dan diikuti oleh semua kelompok.
6 Guru memberikan pengertian kepada siswa tentang kerja sama
yang baik tanpa membeda-bedakan teman. Guru juga memberikan dorongan agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi dalam
kelompoknya walaupun dari hal-hal kecil dan mengajak siswa untuk saling membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok.
3. Pelaksanaan Siklus II