Menanggapi peristiwa Mengomentari persoalan faktual

185 Lampiran 1. Materi Pembelajaran

1. Menanggapi peristiwa

a. Memahami cerita tentang peristiwa yang didengar. b. Memberi tanggapan terhadap peristiwa yang didengar disertai alasan yang logis. c. Menentukan hikmah dari peristiwa yang didengar.

2. Mengomentari persoalan faktual

a. Menentukan persoalan yang terjadi. b. Memberikan komentar terhadap persoalan yang terjadi dengan alasan yang logis. c. Memberikan jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang terjadi. Pilihan Kata Tidak semua orang dapat mengungkapkan perasaan atau gagasan dengan bahasa yang tepat atau baik. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penguasaan pembendaharaan kata seseorang. Semakin banyak kosa kata yang dimiliki seseorang maka pemilihan kata dalam bahasa akan semakin baik guna menyesuaikan bahasa yang akan digunakan dalam kehidupan. Ada begitu banyak kata dalam bahasa indonesia, beberapa kata memiliki makna yang sama seperti aku, sama, gue, dan lain sebagainya. Kata-kata tersebut memiliki makna yang sama namun kesan yang dimiliki sangat berbeda-beda. Tentu pemilihan kata ini dilakukan dengan memperhatikan kondisi dimana ia berbicara atau sedang berbicara kepada siapa. Fungsi pemilihan kata tersebut antara lain: • Agar mudah dipahami. Pemilihan kata yang tepat dan selaras akan memudahkan pendengar lebih mudah dalam memahami arti kata atau makna kalimat atau gagasan yang hendak ingin disampaikan. Pemilihan kata dilakukan dengan memperhatikan situasi yang sedang berlangsung. • Mendapatkan tujuan. Dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, maka peluang untuk mendapatkan tujuan lebih besar. Hal ini karena komunikasi yang 186 berlangsung sangat efektif selain itu pemilihan kata yang sesuai dengan suasana resmi ataupun tidak resmi akan menciptakan ekspresi tertentu yang dapat menyenangkan pendengar. Kali Winongo Yogya Meluap, Banjir Terbesar Sejak 1984 Liputan6.com, Yogyakarta - Sungai Winongo di Kota Yogyakarta meluap pada Sabtu malam dan membuat ribuan warga di Sleman dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terkena banjir bandang. Banjir ini seiring hujan deras di Sleman mulai pukul 13.00 hingga 18.00 WIB. Kemudian debit air semakin naik tinggi dan merendam ratusan rumah warga Yogya mulai sekitar pukul 19.00 WIB. Menurut Ketua Forum Komunikasi Winongo Asri FKWA Daerah Istimewa Yogyakarta DIY Endang Rohjiani, banjir yang terjadi pada Sabtu malam terbesar sejak 1984. Ini di luar dugaan kami. Kami tidak berani bilang banjir itu musiman. Karena setiap tahun kita kena banjir bandang, ucap Endang kepada Liputan6.com, Minggu 1332016. Endang mengatakan banjir bandang yang terjadi setiap tahun di Sungai Winongo ini bukan tanpa sebab. Ia menyebut beberapa hal yang mempengaruhi banjir bandang. Di antaranya kesadaran masyarakat yang kurang dalam memperhatikan sungai, drainase, dan resapan air. Namun dari semua faktor ini kesadaran perilaku masyarakat terhadap pembangunan berbasis lingkungan kurang maka akan terus terjadi banjir. Sekarang semua kampung itu sudah konblok resapan air kurang dan air akhirnya ke sungai. Tapi yang kesadaran masyarakat itu paling penting, ujar dia. Rabu mendatang kita akan menunjukkan daya rusak air banjir. Kita akan sampaikan ke pemerintah juga. Saat ini kita masih terus data dampaknya, kata Endang. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, belasan rumah di daerah Sleman terendam luapan Winongo. Sebanyak 100 lebih warga di bantaran sungai juga dievakuasi saat banjir. 187 Lampiran 2. LKS Lembar Kerja Siswa Nama :……………………………. No. Absen :……………………………. Panduan mengerjakan: 1 Bacalah teks bacaan “ Kali Winongo Yogya Meluap, Banjir Terbesar Sejak 1984 ” 2 Kerjakan soal 1 – 3 di bawah ini sebagai alat bantuan untuk memberikan tanggapan secara lisan berdasarkan bacaan. 3 Ungkapkan secara lisan tanggapan dan solusi yang telah di susun. Kerjakan soal di bawah ini dan ungkapkan secara lisan 1. Tuliskan rangkuman bacaan yang telah dibaca dan dipahami dengan bahasamu sendiri 2. Bagaimanakah pendapatmu tentang permasalahan dalam bacaan tersebut? 3. Bagaimanakah solusi dari permasalahan yang terdapat pada bacaan terseb 188 Lampiran 3. Rubrik dan pedoman penilaian praktik berbicara Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara No. Aspek yang dinilai Indikator Skor 1. Kebahasaan Pengucapan vokal dan konsonan 15 Struktur kalimat 15 Tekanan 15 Pilihan kata 15 2. Non Kebahasaan Kepercayaan diri 10 Kelancaran berbicara 10 Gerakan dan mimik wajah 10 Penalaran 10 Jumlah 100 Pedoman Penilaian Keterampilan Berbicara No. Indikator Aspek Skor 1. Pengucapan Vokal dan Konsonan Pengucapan vokal dan konsonan sudah jelas dan tepat di semua kata atau kalimat. 15 Terdapat pengucapan vokal dan konsonan yang belum jelas dan belum tepat tidak lebih dari 30 dari keseluruhan praktik berbicara. 10 Terdapat pengucapan vokal dan konsonan yang belum jelas dan belum tepat tidak lebih dari 50 dari keseluruhan praktik berbicara. 5 Pengucapan vokal dan konsonan belum jelas dan tepat. 1 189 2. Struktur Kalimat Struktur kalimat sudah tepat dan efektif di keseluruhan praktik berbicara. 15 Terdapat struktur kalimat yang belum tepat dan belum efektif tidak lebih dari 30 dari keseluruhan praktik berbicara 10 Terdapat struktur kalimat yang belum tepat dan belum efektif tidak lebih dari 50 dari keseluruhan praktik berbicara 5 Struktur kalimat belum tepat dan belum efektif. 1 3. Tekanan Tekanan berbicara pada semua kata atau kalimat sudah tepat dan wajar 15 Masih terdapat sebagian kecil tekanan berbicara yang belum tepat dan wajar. 10 Masih terdapat sebagian besar tekanan berbicara yang belum tepat dan wajar. 5 Tekanan berbicara belum tepat dan wajar. 1 4. Pilihan Kata Pilihan kata sudah sesuai dan variatif 15 Pilihan kata sudah sesuai namun kurang variatif 10 Terdapat pilihan kata yang belum sesuai 5 Pilihan kata belum sesuai 1 5. Kepercayaan Diri Percaya diri tinggi dan berani mengungkapkan gagasannya secara lisan 10 Percaya diri dan keberanian masih kurang dalam mengungkapkan gagasannya di depan kelas 5 190 Belum percaya diri dan belum berani mengungkapkan gagasannya di depan kelas 1 6. Kelancaran Berbicara Sudah dapat berbicara dengan lancar saat praktik berbicara 10 Masih terdapat bagian yang kurang lancar saat praktik berbicara 5 Belum dapat berbicara dengan lancar 1 7. Gerakan dan Mimik Wajah Gerakan tubuh dan mimik wajah sudah sesuai dengan apa yang sedang dibicarakan 10 Gerakan tubuh dan mimik wajah masih belum sesuai di bagian tertentu 5 Gerakan tubuh dan mimik wajah tidak sesuai dengan topic yang dibicarakan 1 8. Penalaran Penalaran dalam mengungkapkan gagasan sudah tepat 10 Penalaran dalam mengungkapkan gagasan kurang tepat 5 Penalaran dalam mengungkapkan gagasan belum tepat 1 191 Lampiran 5. Pedoman Penilaian Sikap Pedoman Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Aspek Indikator Perilaku siswa saat kegiatan awal pembelajaran 1. Siswa menjawab salam dari guru 2. Sikap siswa saat berdoa 3. Perhatian siswa terhadap apersepsi yang diberikan 4. Perhatian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang dijelaskan. 5. Motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran Perilaku siswa saat kegiatan inti 1. Perhatian siswa terhadap penjelasan materi pembelajaran. 2. Keberanian siswa bertanya dan menanggapi penjelasan guru 3. Kesiapan siswa berkelompok secara berpasangan 4. Pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang dibagikan 5. Pembuatan catatan pembantu yang memuat rangkuman, pendapat, dan solusi berdasarkan isi bacaan 6. Pengungkapan hasil pemikiran secara lisan dalam kelompok. 7. Pemberian kritik dan saran terhadap teman sekelompoknya 8. Rangkuman hasil diskusi siswa 9. Perhatian siswa terhadap kelompok lain yang maju ke depan 10. Pembahasan gagasan yang 192 diungkapkan kelompok Perilaku siswa saat kegiatan akhir 1. Penarikan kesimpulan atas materi yang disampaikan pada hari tersebut. 2. Proses siswa dalam mengerjakan soal individu. Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Nama Siswa : No. Absen : Kelas : No. Aspek yang Diamati Skor 1 2 3 4 1. Siswa menjawab salam dari guru dengan benar. 2. Siswa berdoa dengan sikap yang baik. 3. Siswa memperhatikan apersepsi yang diberikan guru dengan penuh perhatian. 4. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan guru dengan penuh perhatian. 5. Siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran pada hari tersebut. 6. Siswa memperhatikan penjelasan materi pada hari tersebut dengan penuh perhatian 7. Siswa berani bertanya tentang hal yang belum ia pahami dari penjelasan guru 8. Siswa bersedia dibagi berpasangan membentuk sebuah kelompok 9. Siswa membaca dan memahami isi dari bacaan yang telah diberikan 193 10. Siswa membuat catatan pembantu yang memuat rangkuman, pendapat, dan solusi dari pemikirannya sendiri 11. Siswa mengungkapkan hasil pemikirannya secara lisan dengan teman sekelompoknya secara bergantian 12. Siswa saling memberikan masukan terhadap gagasan teman sekelompoknya 13. Siswa merangkum hasil diskusi dalam kelompoknya 14. Siswa memperhatikan kelompok yang memaparkan hasil diskusinya di dalam kelas 15. Siswa bersama guru membahas gagasan berdasarkan masing-masing bacaan 16. Siswa bersama guru menyimpukan materi yang dipelajari pada hari tersebut 17. Siswa mengerjakan soal individu 194 Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I: Pertemuan 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Satuan Pendidikan : SD N Karangmojo Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas Semester : V lima 2 dua Alokasi Waktu : 2 x 35 menit 2JP Hari, Tanggal : Sabtu 11 Juni 2016

A. Standar Kompetensi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK (TS) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MARON

1 9 185

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHAREDALAM PEMBELAJARAN IPS.

0 0 55

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS V SD N 1 SEDAYU BANTUL.

0 1 162

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 2 229

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOROBAYAN SANDEN BANTUL.

1 32 197

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN. docx

0 0 9

PENERAPAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 1 11