19
kedua adalah strategi kognitif, yaitu teknik-teknik untuk berinteraksi dengan materi pembelajaran, memanipulasi materi pembelajaran secara mental atau
secara fisik atau menerapkan teknik-teknik tertentu di dalam melakukan pembelajaran. Strategi yang terakhir adalah strategi sosial dan afektif. Dalam
strategi tersebut ketika siswa berinteraksi dengan orang lain untuk membantu dia belajar, atau ketika siswa menggunakan kendali yang efektif untuk
membantu dalam melakukan tugas pembelajaran.
5. Penilaian Keterampilan Berbicara
Dalam pembelajaran keterampilan berbicara di sekolah formal tentu saja seorang guru harus mempunyai acuan-acuan dan standar untuk mengukur
keberhasilan suatu pembelajaran yang dilakukan. Dalam kegiatan mengukur sejauh mana siswa dapat mengusai materi pembelajaran atau tidak, maka
perlu dilakukan penilaian. Perlu diingat bahwa Maidar G. Arsjad dan Mukti 1991 menegaskan penilaian hendakanya tidak hanya semata-mata untuk
mengukur dan memberikan angka pada suatu kegiatan belajar, tetapi hendaknya ditujukan pada usaha perbaikan prestasi siswa, sehingga
menumbuhkan motivasi bagi siswa dalam pelajaran berikutnya. Penilaian menjadi hal wajib dalam kegiatan pembelajaran di sekolah formal. Ketika
menyusun suatu penilaian sudah tentu harus mengacu pada indikator dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Peniaian tersebut akan
mempresentasikan kemampuan siswa terhadap suatu pembelajaran yang telah dipelajari.
20
Nunan Syukur Ghazali, 2010 memperhatikan bahwa ada banyak aspek dalam komunikasi lisan yang efektif. Hal ini tentu saja akan menjadi bahan
acuan untuk menyusun suatu instrumen penilaian. Beberapa dari aspek ini terkait dengan masalah linguistik yang di antaranya adalah fonologi, pola
intonasi, bentuk-bentuk baku yang pantas untuk digunakan percakapan, dan beberapa lainnya terkait dengan aspek interaksional dari percakapan itu
sendiri seperti strategi untuk mengosiasikan makna, prosedur pergantian bicara secara efektif, dan keterampilan menyimak percakapan.
Maidar G. Arsjad dan Mukti 1991: 87 mengungkapkan faktor-faktor yang dinilai dalam kegiatan berbicara didasari pada faktor penunjang kegiatan
berbicara yaitu kebahasaan dan non kebahasaan. Faktor kebahasaan yang mencakup pengucapan vokal, pengucapan konsonan, penempatan tekanan,
penempatan persendian, penggunaan nada atau irama, pilihan kata, pilihan ungkapan, variasi kata, tata bentukan, struktur kalimat, dan ragam kalimat.
Pada faktor non kebahasaan meliputi keberanian dan semangat, kelancaran, kenyaringan suara, pandangan mata, gerak-gerik dan mimik wajah,
keterbukaan, penalaran, dan penguasaan topik. Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S 1991 menuangkan faktor-faktor yang dinilai tersebut dalam tabel
penilaian sebagai berikut.
21
Tabel 1. Penilaian Berdasarkan Faktor Kebahasaan
No Nama Faktor Kebahasaan
Pegucapan Penempatan Nada Pilihan
Variasi kata
Tata bahasa
Struktur kalimat
Ragam kalimat
Vo- kal
Kon- sonan
Tekan- an
Persen- dian
Kata Ungkap-
an
Keterangan: A= Sangat Baik
B= Baik C= Cukup
D= Kurang
Tabel 2. Penilaian Berdasarkan Faktor Non Kebahasaan
No Na- ma
Faktor non kebahasaan Keberani-
an Kelancar-
an Kenyaringan
suara Pandang
-an Gerak
mimik Keterbuka
-an Penalar-
an Penguasaan
topik
Keterangan: A= Sangat Baik
B= Baik C= Cukup
D= Kurang Burhan Nugiyantoro Diah Wilandari, 2014 mengungkapkan bahwa
model penilaian kemampuan berbicara peserta didik dapat saja disusun
22
sendiri dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Hal ini menjadi acuan peneliti untuk mempertimbangkan penyusunan penilaian dengan aspek dan
besar skor tiap aspek yang disesuaikan dengan kondisi siswa. Berdasarkan referensi dari para ahli dan penjelasan sebelumnya, peneliti
menyusun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menyusun instrumen penilaian. Penilaian tidak hanya mengacu pada aspek kebahasaan saja namun
aspek non kebahasaan juga akan mempengaruhi penilaian keterampilan berbahasa. Aspek kebahasaan yang akan diperhitungkan dalam penilaian
keterampilan berbicara adalah sebagai berikut. 1
pengucapan vokal dan konsonan, 2
struktur kalimat, 3
tekanan intonasi, 4
pilihan kata, Aspek non kebahasaan yang juga akan menjadi pertimbangan dalam
penilaian adalah sebagai berikut. 1
kepercayaan diri siswa dalam melakukan kegiatan berbicara, 2
kelancaran berbicara, 3
gerakan dan mimik wajah, dan 4
penalaran. Dari penjabaran tersebut kemudian dituangkan dalam tabel sebagai
berikut.
23
Tabel 3. Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara
No. Aspek
Kriteria Skor
1. Pengucapan
Vokal dan Konsonan
Pengucapan vokal dan konsonan sudah jelas dan tepat di semua kata atau kalimat.
15 Terdapat pengucapan vokal dan konsonan
yang belum jelas dan belum tepat tidak lebih dari 30 dari keseluruhan praktik berbicara.
10 Terdapat pengucapan vokal dan konsonan
yang belum jelas dan belum tepat tidak lebih dari 50 dari keseluruhan praktik berbicara.
5 Pengucapan vokal dan konsonan belum jelas
dan tepat. 1
2. Struktur
Kalimat Struktur kalimat sudah tepat dan efektif di
keseluruhan praktik berbicara. 15
Terdapat struktur kalimat yang belum tepat dan belum efektif tidak lebih dari 30 dari
keseluruhan praktik berbicara 10
Terdapat struktur kalimat yang belum tepat dan belum efektif tidak lebih dari 50 dari
keseluruhan praktik berbicara 5
Struktur kalimat belum tepat dan belum efektif.
1 3.
Tekanan Tekanan berbicara pada semua kata atau
kalimat sudah tepat dan wajar 15
Masih terdapat sebagian kecil tekanan berbicara yang belum tepat dan wajar.
10 Masih terdapat sebagian besar tekanan
berbicara yang belum tepat dan wajar. 5
Tekanan berbicara belum tepat dan wajar. 1
4. Pilihan Kata Pilihan kata sudah sesuai dan variatif
15 Pilihan kata sudah sesuai namun kurang
variatif 10
Terdapat pilihan kata yang belum sesuai 5
Pilihan kata belum sesuai 1
5. Kepercaya-
an Diri Percaya diri tinggi dan berani
mengungkapkan gagasannya secara lisan 10
Percaya diri dan keberanian masih kurang dalam mengungkapkan gagasannya di depan
kelas 5
Belum percaya diri dan belum berani mengungkapkan gagasannya di depan kelas
1 6.
Kelancaran Berbicara
Sudah dapat berbicara dengan lancar saat praktik berbicara
10 Masih terdapat bagian yang kurang lancar
saat praktik berbicara 5
24
Belum dapat berbicara dengan lancar 1
7. Gerakan
dan Mimik Wajah
Gerakan tubuh dan mimik wajah sudah sesuai dengan apa yang sedang dibicarakan
10 Gerakan tubuh dan mimik wajah masih belum
sesuai di bagian tertentu 5
Gerakan tubuh dan mimik wajah tidak sesuai dengan topic yang dibicarakan
1 8.
Penalaran Penalaran dalam mengungkapkan gagasan
sudah tepat 10
Penalaran dalam mengungkapkan gagasan kurang tepat
5 Penalaran dalam mengungkapkan gagasan
belum tepat 1
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Script