15
4 dilakukan sekaligus dengan membekali strategi berbicara,
5 dilakukan seiring dengan pengukuran kemampuan berbicara secara tepat
melalui praktik langsung, 6
diukur dan dipantau secara berkesinambungan, dan 7
diorientasikan pada pembentukan kemahiran berbicara atau membentuk siswa menjadi pembicara yang kreatif.
2. Manfaat Keterampilan Berbicara
Seperti halnya keterampilan-keterampilan lain, keterampilan berbi cara juga memiliki manfaat yang cukup besar dalam kehidupan manusia.
Berbicara merupakan cara berkomunikasi yang paling sering dan paling efektif digunakan manusia dalam mengungkapkan perasaan maupun gagasan-
gagasan di kehidupan sehari-harinya. Menurut fungsinya, kegiatan bahasa lisan atau berbicara dibagi menjadi
tiga oleh Rivers dan Temperley Syukur Ghazali, 2010, yaitu praktik lisan untuk pembelajaran tata bahasa di kelas, interaksi secara terstruktur dengan
orang lain, dan interaksi secara otonom atau hanya melibatkan dirinya sendiri. Setiap kegiatan berbicara tersebut memiliki ciri dan strategi tersendiri dalam
penyampaiannya.
3. Tujuan Keterampilan Berbicara
Tujuan utama dari keterampilan berbicara menurut Henry G. Tarigan 1985:15 secara sederhana adalah untuk berkomunikasi. Lebih rinci lagi,
16
Abidin 2013 memaparkan tujuan dari berbicara. Pertama adalah informatif, yaitu menyampaikan gagasan untuk membangun pengetahuan pendengar.
Tujuan yang kedua adalah rekreatif untuk menghibur dan memberikan kesan menyenangkan pada pendengarnya. Persuasif merupakan tujuan berbicara
yang ketiga yang menekankan pada usaha mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan pembicara melalui penggunaan
bahasa yang halus dan menarik. Tujuan berbicara yang terakhir adalah argumentatif. Argumentatif ini memiliki maksud yaitu meyakinkan
pendengar atau gagasan yang disampaikan oleh pembicara. Tujuan berbicara tersebut di atas dinyatakan berhasil apabila kegiatan
berbicara yang dilakukan telah memnuhi indikator yang telah ditetapkan. Menurut Yunus Abidin 2013: 130, indikator ketercapaian berbicara yang
pertama adalah pemahaman pendengar. Kegiatan berbicara dinyatakan berhasil apabila pendengar mampu menerima dan memahami secara cermat
gagasan yag disampaikan oleh pembicara sehingga terdapat kesamaan antara maksud pembicara dengan persepsi pendengar. Perhatian pendengar juga
merupakan salah satu indikator ketercapaian berbicara. Pembicara diharapkan mampu menumbuhkan perhatian pendengar untuk menyimak secara
sungguh-sungguh segala sesuatu yang disampaikan pembicara. Hal ini dilakukan agar pendengar dapat secara maksimal memahami apa yang
disampaikan oleh pembicara. Indikator selanjutnya adalah menyangkut cara pandang pendengar. Hal yang harus dilakukan oleh pembicara adalah
mempengaruhi pendengar agar mempunyai cara pandang yang sama dengan
17
dirinya. Indikator yang terakhir adalah perilaku pedengar. Setelah melakukan kegiatan berbicara tentunya ada sesuatu yang berdampak pada pembicara
maupun pendengar. Tujuan berbicara akan tercapai apabila terjadi perubahan perilaku pada pendengar setelah menyimak pemaparan gagasan yang
dilakukan pembicara.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara