54
pada penelitian ini adalah model pembelajaran yang baru pertama kali diterapkan di kelas tersebut, sementara pada penelitian ini model
pembelajaran kooperatif tipe cooperative script merupakan perbaikan dari model pembelajaran yang pernah diterapkan sebelumnya.
Penelitian tersebut melaksanakan dua siklus yang setiap satu siklusnya melewati empat tahap. Setelah mengumpulkan data dan melaksanakan tahap
validitas data didapatkan hasil penelitian bahwa terdapat peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe cooperative script. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Berbicara menggunakan Model Paired Storytelling Siswa K
elas VA SD Negeri Demakijo 1 Sleman Yogyakarta” yang disusun oleh Tiara Ajeng Permana 2016. Model pembelajaran yang
diterapkan dalam peningkatan keterampilan berbicara juga membutuhkan kerja sama antar kelompok.
Pada penelitian ini model pembelajaran paired storytelling terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Demakijo 1
Sleman Yogyakarta. Hal itu terlihat dari peningkatan skor keterampilan berbicara siswa yang semula 57,40 meningkat menjadi 73,91, dan pada siklus
II meningkat kembali menjadi 79,46.
F. Kerangka Pikir
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan bahasa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah formal. Keterampilan tersebut
55
sama pentingnya dengan keterampilan bahasa yang lain dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan berbicara bukan hanya sekedar berucap
secara lisan namun juga memperhatikan proses pengungkapan gagasan- gagasan atau ide dalam pikiran manusia. Keterampilan berbicara juga
memperhatikan tata bahasa yang sesuai dengan kondisi dan situasi seseorang ketika melakukan kegiatan berbicara. Keterampilan berbicara akan sangat
berguna dalam berbagai aspek kehidupan manusia karena pada kenyataanya cara berkomunikasi yang paling sering digunakan manusia adalah komunikasi
menggunakan lisan atau berbicara. Hal ini membuat keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang harus dikembangkan dengan
matang. Pada saat ini keterampilan berbicara kurang diperhatikan secara serius
pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Porsi waktu pembelajaran berbicara yang lebih sedikit daripada pembelajaran keterampilan lain menyebabkan
siswa tidak terbiasa melakukan kegiatan berbicara dan berdampak pada kurangnya kepercayaan diri siswa. Faktor lain yang membuat keterampilan
berbicara tidak berjalan optimal adalah penerapan model pembelajaran cooperative script oleh guru yang masih terdapat kekurangan dari prosedur
pengelompokan dan dari penerapan langkah-langkahnya. Masalah dalam keterampilan berbicara yang lain adalah ketika tidak semua siswa terlibat
dalam praktik berbicara. Dalam pembelajaran keterampilan berbicara semua siswa harus terlibat dalam praktik berbicara, jika pembelajaran keterampilan
berbicara tidak melibatkan semua siswa dalam praktik berbicara maka yang
56
terjadi adalah perkembangan keterampilan yang tidak merata dan membuat siswa yang tidak terlibat akan terhambat perkembangannya.
Mengembangkan keterampilan berbicara dapat melalui pembiasaan praktik berbicara yang melibatkan semua siswa dalam suatu kelas.
Ketidakpercayaan diri siswa dapat dilatih dengan pembiasaan berbicara siswa dengan teman terdekatnya melalui kegiatan pembelajaran yang melibatkan
kegiatan berkelompok. Model pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang pemikiran
tersebut adalah model pembelajaran cooperative script. Model pembelajaran tersebut melibatkan semua siswa untuk mengungkapkan gagasannya dengan
lisan secara berpasangan. Siswa akan lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan berbicara karena mereka akan saling membantu satu sama lain. Hal
ini tentu akan sangat membantu siswa membiasakan diri dalam kegiatan berbicara. Penggunaan model pembelajaran cooperative script ini akan
membantu siswa meningkatkan keterampilan berbicara dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD N Karangmojo.
57
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
G. Hipotesis Tindakan