37
bertanding dalam game akademik dan maju ke turnamen. Nilai yang didapatkan dalam turnamen akan menyumbangkan nilai bagi nilai kelompok. Model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dari ilmu-ilmu eksak, ilmu sosial, maupun bahasa dari jenjang
pendidikan dasar SD,SMP hingga perguruan tinggi Badar, 2014:132. Berdasarkan uraian diatas maka pengertian dari TGT adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 5 sampai 6 siswa dalam setiap kelompok. Dalam satu kelompok memiliki anggota yang heterogen yaitu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. TGT dalam pelaksanaannya berupa penyajian materi hingga pelaksanaan turnamen antar kelompok.
2. Komponen-Komponen Team Games Tournament TGT
Slavin 2008:166-167, komponen-komponen TGT terdiri dari presentasi di kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim. Kelima komponen tersebut
masing-masing dijelaskan sebagai berikut : a. Presentasi di kelas
Materi yang akan dipelajari siswa dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Presentasi di kelas merupakan pengajaran
langsung atau diskusi yang dilakukan oleh guru di dalam pembelajaran. Perbedaan presentasi di kelas dengan pengajaran biasanya adalah bahwa presentasi yang
dilakukan haruslah fokus terhadap TGT. Selama tahap presentasi siswa harus memberikan perhatian penuh agar mereka mampu mengerjakan kuis-kuis dan
turnamen karena skor mereka akan menentukan skor tim.
38
b. Tim Pembentukan tim terdiri dari empat atau lima siswa yang terdiri dari siswa
yang heterogen. Heterogenitas anggota kelompok meliputi potensi akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan
bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya dalam mengerjakan kuis di tahap selanjutnya.
Tim ini memberikan dukungan penting bagi kinerja akademik kelompok dalam pembelajaran, dan hal tersebut memberikan hasil penting seperti hubungan
antarkelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa-siswa yang memiliki kemampuan akademik kurang.
c. Game Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang
dirancang untuk menguju pengetahuan siswa saat presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan oleh tiga siswa di atas meja,
yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa
mengambil satu nomor dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor yang ada dalam kartu tersebut.
d. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Biasanya
berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit satu kompetensi dasar, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok
terhadap lembar kegiatan. Pada turnamen pertama guru menunjuk siswa untuk
39
berada pada meja turnamen – tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja
1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetensi yang seimbang ini memungkinkan siswa berkontribusi menyumbangkan skor untuk timnya masing-
masing. Setelah turnamen pertama setiap siswa akan bertukar posisi meja sesuai
dengan hasil kinerja mereka pada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja memiliki kesempatan untuk naik tingkat ke meja selanjutnya yang lebih tinggi
misalnya dari meja 6 ke meja 5, skor tertinggi kedua tetap tinggal di meja yang samaa, dan yang skornya paling rendah diturunkan ke meja dibawahnya. Dengan
cara ini siswa akan dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya. Penempatan siswa dalam turnamen dapat
dilihat dalam gambar berikut.
Gambar 1. Penempatan Meja Turnamen Slavin, 2008:167
40
e. Rekognisi tim Rekognisi tim adalah tahap penghargaan bagi kelompok. Tim akan
mendapatkan bentuk penghargaan apabila skor mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari
peringkat mereka. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif memiliki lima komponen. Pertama, presentasi di kelas yaitu guru menyampaikan materi secara klasikal. Kedua, pembentukan tim yang terdiri dari
empat sampai lima siswa. Ketiga, game yaitu guru memberikan pertanyaan- pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa pada saat presentasi di kelas.
Keempat, turnamen yaitu dimana game berlangsung yang dilakukan di akhir sub pembelajaran. Kelima, penghargaan kelompok yang akan diberikan kepada siswa
sesuai dengan capaian yang mereka peroleh pada saat turnamen. Komponen-komponen
tersebut merupakan
satu kesatuan
dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TGT sehingga, tidak dapat dipisah-
pisahkan. Penelitian ini menggunakan model kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS. Dalam hal ini peneliti
akan melaksanakan pembelajaran IPS menggunakan semua komponen TGT seperti yang telah diuraikan di atas.
3. Langkah-Langkah Cooperative Learning Tipe TGT