Hasil Penelitian Siklus II

92 Setelah dilakukan refleksi, untuk mencapai hasil yang lebih baik pada siklus II maka disusun pelaksanaan TGT dengan beberapa kegiatan yang berbeda antara siklus I dan siklus II. Perbedaan tahapan siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 13. Perbandingan Tahapan TGT Siklus I dan Siklus II Tahap Siklus I Siklus II Presentasi Kelas Dalam siklus I pertemuan pertama guru dalam penyampaian materi dengan metode ceramah bervariasi, pada pertemuan kedua dan ketiga mulai menggunakan LCD dan materi disampaikan melalui media powerpoint Dalam siklus II guru menggunakan LCD dan powerpoint, namun pada pertemuan pertama siklus II guru juga menggunakan media berupa video agar siswa lebih tertarik. Pada pertemuan II guru menggunakan media bigbook. Tim Pembentukan kelompok dalam siklus I didasarkan pada prestasi siswa semester 1. Pengelompokan dilakukan secara heterogen berdasarkan prestasi. Pembentukan kelompok siklus II didasarkan pada keaktifan yang diproleh siswa dalam siklus I. Pengelompokan dilakukan secara heterogen berdasarkan tingkat keaktifan. Game dan Turnamen Dalam tahap turnamen siklus I siswa bertanding menggunakan kartu-kartu soal yang sudah disiapkan oleh guru. Dalam siklus II siswa membuat sendiri kartu-kartu soal yang akan digunakan untuk turnamen. Hal ini juga dapat melatih kemampuan siswa dalam bertanya. Penghargaan Penghargaan yang diberikan kepada kelompok terbaik berupa tepuk hebat dan juga alat tulis pensil, pulpen, penggaris Penghargaan yang diberikan kepada kelompok terbaik berupa tepuk hebat dan juga alat tulis tempat pensil, tipe x

3. Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan tindakan siklus II Kegiatan pembelajaran IPS pada siklus II yaitu materi dengan KD menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Dalam siklus II ini pelaksanaan pembelajaran masih menggunakan model 93 pembelajaran kooperatif tipe TGT dimana siswa belajar dalam kelompok- kelompok, melakukan turnamen, dan mendapat penghargaan. Perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Dalam siklus II peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pembelajaran IPS dilaksanakan selama 3 jam pelajaran yaitu 3x35 menit dengan total 105 menit. Alokasi waktu untuk tiap kegiatan adalah sebagai berikut, kegiatan awal 10 menit, kegiatan inti 85 menit, dan kegiatan akhir 10 menit. Pertemuan pertama guru mengajar dengan materi peristiwa-peristiwa penting sekitar proklamasi. Dalam pertemuan ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam kegiatan inti digunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang terdiri dari 5 tahap yaitu tahap presentasi kelas, tahap pembentukan tim, tahap game, tahap turnamen, dan tahap penghargaan. Pertemuan kedua guru mengajar materi tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. Pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan langkah yang sama dengan pertemuan pertama, namun dalam pertemuan ini digunakan media bigboog dalam penyampaian materi. Setelah sikus kedua selesai siswa diberikan soal evaluasi dan mengisi angket keaktifan belajar. Soal evaluasi digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, 94 sedangkan angket digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama siklus II berlangsung. 2 Membuat lembar kerja siswa LKS Lembar kerja siswa dibuat untuk dua pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Penyusunan lembar kerja siswa disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Lembar kerja siswa dikerjakan siswa dalam kelompok belajar untuk memperluas pengetahuan siswa dan memperkaya materi. Tabel 14. Lembar Kerja Siswa Per Pertemuan Siklus II Pertemuan ke- Rincian LKS 1 Materi : Peristiwa sekitar proklamasi Jumlah pertanyaan : 7 Pertanyaan : Tokoh Indonesia yang diundang ke Dalat Vietnam, alasan Jepang memberikan kemerdekaan ke Indonesia, reaksi terhadap berita kekalahan Jepang, menyebutkan hasil rapat golongan muda pada tanggal 15 Agustus 1945, menjelasakan peristiwa Rengasdengklok, menceritakan detik-detik Proklamasi 2 Materi : Tokoh-tokoh dalam peristwa Proklamasi dan cara menghargai para tokoh Jumlah pertanyaan : 1 Pertanyaan : Melengkapi tabel tentang nama-nama tokoh dan peran dalam peristiwa Proklamasi 3 Penyusunan instrument Insrumen dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan angket. Lembar observasi yang dibuat peneliti dalam pembelajaran ini meliputi lembar observasi keterlaksanaan model kooperatif TGT dan lembar observasi siswa. Lembar observasi keterlaksanaan model kooperatif TGT digunakan pada saat guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Lembar observasi guru ini berisi hal-hal yang seharusnya dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang tersedia. Sedangkan lembar observasi 95 siswa berupa lembar observasi keaktifan belajar. Dalam lembar observasi tersebut berisi aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan siswa untuk mengukur tingkat keaktifan selama proses pembelajaran berlangsung. Penyusunan angket digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dari hasil observasi. Poin-poin pernyataan dalam angket menggunakan indikator yang sama dengan indikator keaktifan belajar siswa dalam lembar observasi. 4 Menyusun alat evaluasi pembelajaran Evaluasi dilakukan di akhir siklus II dalam bentuk tes tertulis. Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal-soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Pembuatan soal tersebut berdasarkan indikator-indikator pada pertemuan 1 sampai pertemuan 2. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 15. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus 2 KD Indikator Tingkatan C1 C2 C3 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasi kan kemerdekaan 2.3.1 Menjelaskan pertemuan yang terjadi di Dallat 1 2 2.3.2 Menjelaskan reaksi Indonesia dalam menanggapi kekalahan Jepang 3,5 4 2.3.3 Menceritakan peristiwa sekitar rengasdengklok 6 2.3.4 Menjelaskan proses perumusan teks proklamasi 7,8 2.3.5 Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi 9 10 2.3.6 Menyebutkan tokoh- tokoh dalam peristiwa Proklamasi 11 2.3.7 Menjelaskan peran tokoh dalam peristiwa proklamasi 12 13,14 2.3.8 Menunjukkan cara menghargai jasa tokoh proklamasi 15, 16, 17, 18, 19,20 96 b. Pelaksanaan tindakan siklus II Tindaan pada siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2017 dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran 3x35 menit dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2017 dengan alokasi waktu sama yaitu 3 jam pelajaran 3x35 menit. Pertemuan pertama dan kedua dimulai dan diakhiri pada waktu yang sama yaitu pukul 07.00- 08.45. 1 Pertemuan pertama Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Maret 2017. Pembelajaran berlangsung selama 3x35 menit dari pukul 07.00-08.45. Berikut deskripsi dari petemuan pertama. Kegiatan pembelajaran di awali dengan guru mengucapkan salam kemudian dilanjutkan dengan berdoa dipimpin oleh salah satu siswa. Guru melakukan presensi kehadiran siswa untuk mengetahui jika ada siswa yang tidak berangkat. Guru melakukan apersepsi dengan menampilkan mind map melalui powerpoint tentang peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan. Guru bertanya kepada siswa “Coba diperhatikan dari yang ibu tampilkan disini, siapa yang tau mengenai peristiwa- peristiwa penting sekitar proklamasi tersebut ?” kemudian ada beberapa anak yang menjawab “Saya tidak tahu bu” dan dilanjutkan oleh siswa lain menjawab “Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 bu”. Dari beberapa jawaban siswa tersebut kemudian guru menjelaskan bahwa sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 terdapat beberapa peristiwa penting sebelumnya. Kemudian guru menyampaikan tujuan 97 pembelajaran pada pertemuan hari ini dan guru memberikan motivasi agar siswa selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. a Tahap Presentasi Kelas Dalam tahap ini guru menyampaikan materi secara garis besar tentang peristiwa-peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dalam penyampaian materi guru menggunakan video yang berisi cerita singkat peristiwa proklamasi mulai dari pertemuan di Dalat, kekalahan Jepang kepada sekutu, peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks Proklamasi, dan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sebelum memutarkan video, siswa diingatkan agar membuat catatan penting tentang tanggal dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada tanggal tersebut. Setelah pemutaran video selesai guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahu tingkat pemahaman siswa. Guru : “Nah, tadi pada tanggal 12 Agustus 1945 terjadi pertemuan di Dalat, Vietnam. Siapa saja tokoh dari Indonesia yang pergi ke Dalat ?” Siswa : “Ir. Sukarno, Moh Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat bu” Guru : “Ya benar. Kemudian apa itu peristiwa Rengasdengklok ?” Siswa : “Peristiwa penculikan Sukarno dan Moh Hatta bu” Guru : “Siapa yang melakukan penculikan tersebut ?” Siswa : “tokoh golongan muda” Guru : “Apa alasan golongan muda melakukan penculikan tersebut ?” Siswa : “Agar tidak dipengaruhi Jepang bu” Berdasarkan tanya jawab tersebut guru dapat mengukur sebagian besar siswa sudah memahami materi yang telah disajikan oleh guru. 98 b Tahap Tim Dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi 5 kelompok belajar. Pembentukan kelompok ini dilakukan berdasarkan tingkat keaktifan siswa pada siklus I. Masing-masing kelompok memiliki anggota 4-5 orang siswa dengan tingkat keaktifan berbeda-beda. Siswa diminta duduk dan berkumpul dalam kelompok masing-masing. Kemudian guru membagikan LKS 4 yang terdiri dari tujuh soal. Siswa diberikan waktu untuk melakukan diskusi dalam mengerjakan LKS 4. Setelah semua kelompok selesai, guru bersama dengan siswa membahas kembali jawaban siswa dari LKS 4 yang sudah mereka kerjakan. c Tahap Game dan Turnamen Tahap turnamen dilakukan melalui game dengan menggunakan kartu-kartu soal. Berbeda dengan siklus I dimana kartu soal disiapkan oleh guru, pada siklus II ini kartu soal dibuat oleh siswa sendiri. Guru memberikan instruksi agar semua siswa membuat 1 soal yang ditulis pada secarik kertas. Siswa diminta merahasiakan soal dan jawaban soal dari teman lainnya termasuk teman satu kelompoknya. Setelah semua siswa selesai membuat soal kemudian soal dikumpulkan di meja depan sesuai dengan kelompok. Guru kemudian membacakan kelompok turnamen. Kelompom turnamen ini dibuat berdasarkan kesamaan tingkat keaktifan siswa. Kelompok A dengan tingkat keaktifan sangat tinggi, kelompok B tingkat keaktifan tinggi, kelompok C tingkat keaktifan sedang, kelompok D tingkat keaktifan cukup, dan kelompok E tingkat keaktifan kurang. Setelah semua siswa berada pada kelompok masing-masing kemudian guru menjelaskan aturan turnamen yaitu ketika mengambil soal siswa tidak boleh 99 mengambil soal yang dibuat kelompoknya sendiri, misalnya kelompok 4 mengambil soal dari kelompok 4. Peraturan kedua, jika pembaca soal tidak bisa menjawab maka yang diberikan kesempatan adalah teman dalam kelompok turnamen yang sama, misalnya pembaca soal dari kelompok A tidak bisa menjawab maka penantang dari kelompok A diberikan kesempatan menjawab. Peraturan ketiga, jika ada teman yang berusaha memberikan jawaban maka akan mengurangi poin kelompok. Setelah guru menyampaikan aturan kemudian turnamen dimulai dengan kelompok D mengambil soal dan membacakan di depan kelas. d Tahap Penghargaan Kelompok Dalam turnamen kali ini predikat kelompok terhebat diperoleh kepada kelompok 1. Sebagai bentuk penghargaan, guru meminta siswa untuk memberikan tepuk hebat untuk kelompok yang menang. 2 Pertemuan kedua Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2017. Pembelajaran berlangsung selama 3x35 menit dari pukul 07.00-08.45. Berikut deskripsi dari petemuan pertama. a Tahap Presentasi Kelas Pada pertemuan kedua ini guru menyampaikan materi yaitu tentang tokoh- tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan cara-cara untuk menghargai jasa para tokoh. Dalam penyampaian materi guru menggunakan media yaitu bigbook tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa kemerdekaan. Dalam bigbook tersebut terdapat 6 tokoh yang memiliki peran 100 penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan yaitu Ir. Sukarno, Moh Hatta, Ahmad Subarjo, Fatmawati, Laksamana Maeda, dan Sutan Syahrir. Selain itu bigbook juga berisi tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh tersebut. Dalam penyampaian materi guru menunjuk salah satu siswa untuk membaca secara bergiliran. Setelah siswa membaca dan teman yang lain mendengarkan, kemudian guru menjelaskan secara singkat. Selama penyampaian materi menggunakan bigbook siswa terlihat antusias karena dalam bigbook terdapat gambar-gambar dari tokoh dan juga desain bigbook yang berwarna membuat siswa tertarik. Antusias siswa ditunjukkan dari perhatian siswa ketika guru sedang menjelaskan dimana terlihat tidak ada siswa yang saling mengobrol. b Tahap Tim Setelah guru selesai melakukan presentasi kelas selanjutnya peneliti meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan minggu sebelumnya. Setelah semua siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing peneliti mulai membagikan LKS 5 untuk setiap kelompok. Dalam LKS 5 ini terdiri dari satu soal utama dimana siswa diminta menjabarkan kembali peran dari masing-masing tokoh proklamasi yang sudah dijelaskan guru sebelumnya. Pada pertemuan kedua siklus II ini terlihat sebagian besar siswa sudah mampu berdiskusi dengan baik. Namun dalam kelompok 3 terdapat salah satu siswa yang mengadu karena ada temannya yang tidak ikut mengerjakan. Kemudian guru menghampiri siswa tersebut dan bertanya kenapa tidak mau mengerjakan, siswa tersebut sambil bercanda menjawab bahwa dia malas. Mendengar jawaban siswa tersebut guru kemudian memberikan pengertian bahwa jika tidak ikut 101 mengerjakan maka akan merugikan diri sendiri dan merugikan kelompok. Mendengar nasihat tersebut kemudian siswa laki-laki tersebut mau ikut mengerjakan dan menulis. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru membahas LKS yang sudah dikerjakan oleh siswa. Pembahasan ini dilakukan agar siswa lebih memahami lagi materi yang sudah dikerjakan. Seperti pada pertemuan sebelumnya masing-masing siswa diminta untuk membuat satu soal yang akan digunakan untuk turnamen nanti. Guru mengingatkan agar soal yang dibuat haruslah sesuai dengan materi yang dipelajari pada pertemuan hari ini. Selain itu jawaban dari pertanyaan tersebut hanya siswa saja yang mengetahui. c Tahap Game dan Turnamen Setelah semua siswa mengumpulkan soal kemudian guru membacakan daftar kelompok turnamen. Siswa berkumpul dengan kelompok turnamen yang sudah dibacakan guru. Dalam turnamen ini guru memberikan aturan tambahan yaitu jika ada pertanyaan yang sama dan sudah dijawab oleh siswa sebelumnya maka pertanyaan diganti oleh guru. Turnamen dimulai dari kelompok 3 yang dipilih secara acak oleh guru. Dalam kelompok 3 terdapat satu siswa yang tidak bisa menjawab sehingga pertanyaan dilempar untuk penantang dari kelompok lain. Selanjutnya dalam kelompok 4 terdapat satu pertanyaan yang sudah dijawab sebelumnya sehingga pertanyaan diganti dari guru. Selain itu dalam kelompok 4 terdapat satu pertanyaan yang tidak bisa dijawab sehingga pertanyaan tersebut gugur. Selanjutnya dari kelompok turnamen 5 ada dua siswa yang tidak bisa menjawab 102 pertanyaan sehingga pertanyaan diperebutkan oleh penantang. Dari kelompok 5 terdapat satu pertanyaan yang tidak bisa dijawab sehingga pertanyaan tersebut gugur. Selanjutnya giliran dari kelompok 1, berbeda dengan kelompok 5 dalam kelompok ini semua siswa mampu menjawab sehingga mampu menyumbangkan poin untuk kelompok masing-masing. Terakhir adalah turnamen kelompok 2, sama seperti kelompok sebelumnya yaitu seluruh pertanyaan mampu dijawab. Namun dalam kelompok 2 terdapat satu siswa yang tidak bisa menjawab sehingga pertanyaan dilempar dan dijawab oleh penantang dalam kelompok tersebut. Tabel 16. Hasil Perolehan Poin Turnamen Siklus II Kelompok Nama Kelompok Pert 1 Pert 2 Total Poin Predikat Kelompok 1 Soekarno 70 60 130 Tim Terbaik 2 Hatta 50 70 120 3 Fatmawati 10 40 50 4 Muh Yamin 30 30 60 5 Soepomo 40 10 50 d Tahap Penghargaan Kelompok Pada pertemuan kedua siklus II ini predikat kelompok terbaik diberikan kepada kelompok 2 dengan perolehan poin yaitu 70 poin. Sebagai penghargaan guru dan siswa memberikan tepuk hebat bagi kelompok yang terbaik. Kemudian guru mengumumkan kelompok terbaik pada siklus kedua ini. Kelompok terbaik ditentukan berdasarkan perolehan poin dari pertemuan sebelumnya dan pertemuan hari ini. Setelah guru menjumlahkan poin dua pertemuan maka diketahui bahwa yang menjadi kelompok terhebat adalah kelompok 1 dengan total poin 130 poin. Sebagai penghargaan guru memberikan reward kepada kelompok yang menang yaitu berupa alat tulis yaitu tempat pensil, pensil, dan pulpen. 103 Setelah siklus 2 selesai, di akhir pertemuan guru memberikan soal evauasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi dan untuk mengetahui perkembangan nilai siswa dari siklus I. Rata-rata nilai siswa dalam siklus II adalah 75,22. Berikut ini disajikan tabel frekuensi nilai evaluasi siswa siklus 2. Tabel 17. Frekuenasi Nilai Evaluasi Siswa Siklus II Interval Nilai Frekuensi Presentase 81 – 100 9 39,13 61 – 80 9 39,13 41 – 60 5 21,74 21 – 40 – 20 Gambar 4. Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II c. Observasi Pada tahap presentasi kelas guru menyampaikan materi secara garis besar dari materi yang akan dipelajari oleh siswa. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan media LCD dan media bigboog untuk pertemuan kedua siklus II ini. Ketika guru menyampaikan materi terlihat keaktifan siswa dalam 2 4 6 8 10 12 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100 Fr e ku e n si S iswa Interval Nilai Siklus I Siklus II 104 memperhatikan penjelasan guru tampak meningkat dari tiap pertemuan. Pada pertemuan ketiga sudah 100 siswa memperhatikan guru dan tidak melakukan pekerjaan lain saat guru menyampaikan materi. Dalam tahap tim kelompok siswa ditentukan berdasarkan keaktifan dari siklus I. Dengan kelompok yang sama selama dua pertemuan, tidak ada siswa yang mengeluh bosan ataupun tidak mau satu kelompok dengan temannya. Pada saat diskusi kelompok sudah banyak siswa yang mau mengeluarkan gagasan, siswa sudah tidak malu-malu lagi untuk berbicara dalam kelompok. tanpa diingatkan lagi siswa sudah mampu berbagi tugas antar anggota. Pada saat tahap tim dan turnamen kartu soal yang akan digunakan untuk turnamen dibuat sendiri oleh siswa. Siswa tidak merasa kesulitan ketika diminta oleh guru untuk membuat soal. Ketika turnamen berlangsung terlihat antusiasme siswa sangat tinggi. Siswa selalu bersemangat ketika mengikuti turnamen dengan kartu soal ini. Setiap kelompok berusaha untuk menjawab soal sebaik mungkin. Seperti halnya siklus I pada saat turnamen kelompok 1, 2, dan 3 sudah banyak yang mampu menjawab soal turnamen, sedangkan untuk kelompok 4 dan 5 masih ada siswa yang tidak bisa menjawab soal namun rata-rata hanya 2 siswa. Meskipun sudah sering diingatkan namun ketika turnamen berlangsung beberapa kali masih terjadi kegaduhan karena siswa ingin berebut untuk menjawab soal yang tidak bisa dijawab oleh temannya. Dalam tahap penghargaan kelompok tim yang menang diberikan penghargaan berupa tepuk hebat dari teman-temannya. Terlihat tim yang menang begitu bangga 105 ketika diberikan predikat tim terbaik. Di akhir pertemuan siklus II tim yang terbaik diberikan reward berupa alat tulis. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi, terdapat satu aspek keaktifan belajar siswa yang berada pada kategori sedang dan belum tercapai secara optimal. Tabel 18. Refleksi Siklus II Aspek yang belum optimal tercapai Ketercapaian Minimal 70 siswa aktif bertanya hal- hal yang kurang dipahami Sebanyak 58,69 siswa yang berani bertanya ketika ada hal yang kurang dipahami, sedangkan yang lainnya hanya diam ketika tidak paham dengan materi yang disampaikan guru.

4. Hasil Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 SUKAMAJU KECAMATAN ULU BELU KABUPATEN

0 1 201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SISWA KELAS IV B DI SD N SENDANGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 80 189

PenInGkATAn keAkTIFAn dAn PReSTASI BelAJAR MATeMATIkA MelAlUI MOdel COOPERATIVE LEARNING TIPe TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PAdA SISWA kelAS V Sd n 1 BAlInGASAl kABUPATen keBUMen

0 1 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15