Uji Validitas Instrumen METODE PENELITIAN

64 dalam orang menjalankan tugas, yang menunjukkan frekuensi munculnya sifat- sifat Arikunto, 2006:158. Interval skala likert tersebut menggunakan pedoman nilai atau skor sebagai berikut: Tabel 5.Pedoman Penskoran Butir Angket Keaktifan Belajar Siswa No Item Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 Selalu SL 4 1 2 Sering SR 3 2 3 Jarang J 2 3 4 Tidak Pernah TP 1 4

G. Uji Validitas Instrumen

Validitas menunjuk sejauh mana suatu pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian yang terjadi apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validitas berarti instrumen yang dipilih dapat digunakan untuk mrngukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono,2013:119. Dalam penelitian ini uji validitas alat ukur yang akan dipakai menggunakan validitas konstruk dan validitas isi. Instrumen lembar observasi keaktifan dilakukan dengan validitas konstruk yaitu berkenaan dengan konstruk atau struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen. Untuk menguji validitas konstrak, dapat menggunakan pendapat dari ahli judgment experts. Butir instrument yang selesai disusun, kemudian instrumen dikonsultasikan dengan dosen ahli selanjutnya dimintakan pertimbangan judgment exspert. Dalam penelitian ini uji validitas instrument lembar observasi 65 keaktifan belajar dilakukan dengan dosen ahli sekaligus dosen pembimbing skripsi yaitu Sekar Purbarini K., S.IP. M.Pd. Validitas instrument yang kedua adalah angket keaktifan siswa. Uji validitas angket menggunakan pengujian validitas isi dimana angket diuji cobakan yang selanjutnya dihitung validitasnya menggunakan teknik product moment. Hasil penelitian yang valid terjadi apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid berarti instrumen yang dipilih dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono,2013:109. Jika r hitung dari r tabel maka dikatakan valid dan jika r hitung dari r tabel maka dikatakan tidak valid. Uji validitas angket dilakukan di kelas V SD Negeri Tijayan 2 yang beralamat di Tijayan, Manisrenggo, Klaten. Terdapat 37 butir pernyataan dalam angket yang mewakili tujuh indikator keaktifan yang akan digunakan oleh peneliti yang meliputi visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Setelah dilakukan uji validitas menggunakan product moment, dari 37 butir pernyataan terdapat 10 pernyataan yang tidak valid. Pernyataan yang tidak valid tersebut meliputi beberapa indikator keaktifan. Pertama, terdapat pada indikator visual activities dengan sub indikator “membaca materi yang dipelajari” dengan butir nomor 4 dan 5. Kedua, pada indikator oral activities dengan sub indikator “menyatakan pendapat” dan “menanyakan hal-hal yang kurang jelas” dengan butir pernyataan nomor 6, 7, 8, dan 9. Ketiga, pada indikator listening activities dengan sub indikator “mendengarkan pendapat teman saat sedang berdiskusi” butir 66 pernyataan nomor 13. Keempat, pada indikator emotional activities dengan sub indikator “merasa bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran” butir pernyataan nomor 29 dan sub indikator “merasa bosan mengikuti kegiatan pembelajaran” butir pernyataan nomor 30. Kelima, pada indikator mental activities dengan sub indika tor “merespon pertanyaan atau instruksi dari guru” butir pernyataan nomor 36. Keenam, pada indikator writing activities dengan sub indikator “mencatat materi yang penting pada buku tulis dengan rapi” butir pernyataan nomor 15. Berdasarkan hasil uji validitas tersebut maka peneliti menghilangkan 10 pernyataan yang tidak valid yaitu butir pernyataan nomor 5, 6, 7, 8, 9, 13, 15, 29, 30, dan 36. Setelah menghilangkan 10 pernyataan maka terdapat 27 butir pernyataan valid yang akan digunakan dalam penelitian. Masing-masing butir penyataan sudah mewakili ketujuh indikator keaktifan yang digunakan oleh peneliti.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 SUKAMAJU KECAMATAN ULU BELU KABUPATEN

0 1 201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SISWA KELAS IV B DI SD N SENDANGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 80 189

PenInGkATAn keAkTIFAn dAn PReSTASI BelAJAR MATeMATIkA MelAlUI MOdel COOPERATIVE LEARNING TIPe TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PAdA SISWA kelAS V Sd n 1 BAlInGASAl kABUPATen keBUMen

0 1 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15