Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

23 b. memberikan tugas secara individual dan kelompok c. memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam kelompok kecil beranggotaan tidak lebih dari 3 orang d. memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal yang kurang jelas, serta e. mengadakan tanya jawab dan diskusi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan dalam belajar merupakan salah satu asas yang penting dalam pembelajaran sebab belajar tidak akan berjalan baik tanpa adanya aktivitas. Maka dalam penelitian ini peneliti menekankan pada aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V. Guru sebagai fasilitator akan memberikan dorongan dan kesempatan kepada siswa agar mampu meningkatkan keaktifannya dalam belajar.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

Syah 2012: 146 mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik yaitu faktor internal faktor dari dalam peserta didik dan faktor eksternal faktor dari luar peserta didik. Secara sederhana faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik tersebut dapat diuraiakan sebagai berikut: a. Faktor internal peserta didik, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri, yang meliputi: 1 aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, 24 dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. 2 aspek psikologis, belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Adapun faktor psikologis peserta didik yang mempengaruhi keaktifan belajarnya adalah sebagai berikut: 1 inteligensi, tingkat kecerdasan atau inteligensi IQ peserta didik tidak dapat diragukan lagi dalam menentukan keaktifan dan keberhasilan belajar peserta didik. Ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat inteligensinya maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, begitu juga sebaliknya; 2 sikap, adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif; 3 bakat, adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir yang berguna untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing; 4 minat, adalah kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; dan 5 motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. b. Faktor eksternal peserta didik, merupakan faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Adapaun yang termasuk dari faktor ekstrenal di anataranya adalah: a lingkungan sosial, yang meliputi: para guru, para staf 25 administrasi, dan teman-teman sekelas; serta b lingkungan non sosial, yang meliputi: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga peserta didik dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta didik. Hal yang sama dikemukakan oleh Ahmadi 2008: 78 bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik diklasifikasikan menjadi dua macam, yakni: 1 faktor intern faktor dari dalam diri manusia itu sendiri yang meliputi faktor fisiologis dan psikologi; serta 2 faktor ekstern faktor dari luar manusia yang meliputi faktor sosial dan non sosial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan peserta didik dalam proses belajar adalah faktor internal faktor dari dalam peserta didik dan faktor eksternal faktor dari luar peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa terutama dalam faktor eksternal yaitu guru. Peran guru dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa yaitu dengan memperhatikan pemilihan model pembelajaran dan penggunaan media. Dalam penelitian ini guru menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT dimana model tersebut merupakan model pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan student centered. Selain itu guru menggunakan media berupa powerpoint, video, dan bigbook dimana media tersebut dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru. 26

C. Model Pembelajaran Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 SUKAMAJU KECAMATAN ULU BELU KABUPATEN

0 1 201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SISWA KELAS IV B DI SD N SENDANGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 80 189

PenInGkATAn keAkTIFAn dAn PReSTASI BelAJAR MATeMATIkA MelAlUI MOdel COOPERATIVE LEARNING TIPe TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PAdA SISWA kelAS V Sd n 1 BAlInGASAl kABUPATen keBUMen

0 1 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15