66
pernyataan nomor 13. Keempat, pada indikator emotional activities dengan sub indikator “merasa bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran” butir
pernyataan nomor 29 dan sub indikator “merasa bosan mengikuti kegiatan pembelajaran” butir pernyataan nomor 30. Kelima, pada indikator mental
activities dengan sub indika tor “merespon pertanyaan atau instruksi dari guru”
butir pernyataan nomor 36. Keenam, pada indikator writing activities dengan sub indikator “mencatat materi yang penting pada buku tulis dengan rapi” butir
pernyataan nomor 15. Berdasarkan hasil uji validitas tersebut maka peneliti menghilangkan 10
pernyataan yang tidak valid yaitu butir pernyataan nomor 5, 6, 7, 8, 9, 13, 15, 29, 30, dan 36. Setelah menghilangkan 10 pernyataan maka terdapat 27 butir
pernyataan valid yang akan digunakan dalam penelitian. Masing-masing butir penyataan sudah mewakili ketujuh indikator keaktifan yang digunakan oleh
peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan peneliti sejak awal pada setiap aspek kegiatan penelitian. Data yang diperoleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini berupa data hasil
observasi dan hasil angket yang disajikan dalam bentuk skor nilai atau angka. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara kuantitatif dan analisis
kualitatif deskriptif. Data kuantitatif berupa angka-angka dan data kualitatif merupakan data yang berupa informasi deskriptif berbentuk kalimat. Analisis
kuantitatif digunakan untuk menghitung rata-rata keaktifan belajar siswa dan rata-
67
rata hasil angket dan analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui hasil penelitian dari lembar observasi.
1. Analisis data kuantitatif berupa analisis hasil observasi dan angket a. Analisis hasil observasi
Data hasil observasi keaktifan belajar siswa dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dari observasi kegiatan siswa dalam
penelitian ini adalah merefleksikan hasil pengamatan berupa keaktifan belajar siswa. Hasil tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 menghitung jumlah skor masing-masing siswa dengan menghitung jawaban “ya” dan “tidak” sesuai dengan pedoman penskoran.
2 hasil penjumlahan skor “ya” dan “tidak” selanjutnya diprosentasekan
untuk membuat kesimpulan mengenai keaktifan belajar siswa di kelas. Adapun rumus data persentase keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut:
Keterangan : P = Angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of case jumlah frekuensibanyaknya individu
Kemudian hasil persentase tersebut ditafsirkan dengan 5 kategori interpretasi menurut Suharsimi 2008: 35 sebagai berikut:
Pencapaian 81 - 100 = kategori tinggi sekali Pencapaian 61 - 80 = kategori tinggi
68
Pencapaian 41 - 60 = kategori cukup Pencapaian 21 - 40 = kategori rendah
Pencapaian 21 = kategori rendah sekali b. Analisis data hasil angket kuesioner
Hasil angket dianalisis menggunakan skor ideal maksimal dan skor ideal minimal sebagai norma perbandingan empat kategori, yaitu: kategori
keaktifan belajar sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah. Adapun langkah-langkah perhitungan sebagai berikut.
1 Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan cara: Pernyataan Positif
No. Kategori Skor
1. Selalu
4 2.
Sering 3
3. Kadang-kadang
2 4.
Tidak Pernah 1
Pernyataan Negatif No. Kategori
Skor 1.
Selalu 1
2. Sering
2 3.
Kadang-kadang 3
4. Tidak Pernah
4
69
2 menentukan skor minimal, yaitu 1 x jumlah pernyataan 1x27 = 27
3 menentukan skor maksimal, yaitu 4 x jumlah pernyataan 4x27 = 108
4 menghitung jangkauan jangkauan = skor maksimal-skor minimal
jangkauan = 108-27 = 81 5 menentukan panjang interval kelas untuk 5 kategori
interval = =
= 16,2 6 hasil perhitungan interval kelas dapat dilihat dalam tabel berikut
Tabel 6. Interval Angket Keaktifan Belajar Siswa No
Kategori Interval
1 Sangat Tinggi
91,8 – 108
2 Tinggi
75,6 – 91,8
3 Sedang
59,4 – 75,6
4 Rendah
43,2 – 59,4
5 Sangat Rendah
27 – 43,2
2. Analisis data kualitatif berupa analisis hasil observasi lembar keterlaksanaan TGT
Untuk menganalisis data hasil observasi lembar keterlaksanaan TGT peneliti melakukan refleksi dengan melihat pedoman observasi. Peneliti dapat
memberikan argument untuk tanda centang pada kolom “tidak”, apa sebab diiisi kolom “tidak”
70
I. Kriteria Keberhasilan
Kriteria adalah patokan dalam menentukan keberhasilan dari suatu program. Suatu program atau kegiatan dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria yang
telah ditentukan dan dikatakan gagal apabila tidak mencapai kriteria tersebut. Penelitian tindakan kelas keberhasilannya ditandai dengan adanya perbaikan
dalam proses pembelajaran. Keberhasilan penelitian tindakan kelas dapat dilihat dengan membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dengan hasil setelah
diberikan tindakan. Dalam penelitian ini digunakan kriteria normative, yaitu dengan
membandingkan hasil sebelum tindakan dengan sesudah tindakan. Adapun kriteria keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata
keaktifan siswa yang diperoleh dari hasil observasi adalah sebesar 70.
71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN