15
Tabel 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
Sumber : Standar Isi BSNP 2006:180 Secara khusus, tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar sebagaimana yang
tercantum dalam Kurikulum 2006 Tim Penulis KTSP 2006:175 adalah sebagai berikut :
1 mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya,
2 memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial, 3 memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan, 4 memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
B. Tinjauan tentang Keaktifan
1. Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Slameto 2003:2 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Skinner Sagala, 2010:140 belajar adalah
suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Dalam pembelajaran belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang
tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus
16
dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran sasaran didik Sudjana, 2002:28.
Sedangkan pengertian keaktifan menurut KBBI 2005:23 keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat bekerja, berusaha sedangkan keaktifan sendiri
mempunyai arti kegiatan atau kesibukan. Sardiman 2012: 100 mendefinisikan keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan
berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Usman 2011:3 mengartikan keaktifan dalam belajar siswa aktif yaitu
keterlibatan intelektual emosional siswa dalam kegiatan belajar-mengajar yang bersangkutan, asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian pengetahuan,
perbuatan serta pengalaman langsung terhadap balikannya feedback dalam pembentukan keterampilan dan penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam
pembentukan sikap. Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif.
Rousseau Sardiman, 2012: 97 menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas proses pembelajaran tidak akan terjadi.
Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis.
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang penting dalam interaksi belajar mengajar, sebab tidak ada belajar tanpa adanya aktivitas Sardiman, 2012:96.
Keaktifan dalam proses belajar sangat dibutuhkan oleh siswa karena keaktifan tersebut dapat mengkonstruksi pemahaman siswa. Keaktifan dalam belajar dapat
berupa memperhatikan pelajaran, mencatat, berdiskusi, dan bertanya tetang meteri
17
pelajaran. Thorndike mengemukakan keaktifan belajar siswa dalam belajar dengan hukum “law of exercise”-nya bahwa belajar memerlukan adanya latihan-
latihan dan Mc Keachie menyatakan berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif selalu
ingin tahu” Dimyati, 2009:45. Segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja
sendiri dengan fasilitas yang diciptakan sendiri , baik secara rohani maupun teknik.
Dari pengertian belajar dan keaktifan yang telah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat
fisik maupun non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Aktivitas siswa dalam belajar meliputi mendengar, mencatat, menyampaikan pendapat,
berfikir, dan sebagainya. Keaktifan dalam belajar sangat dibutuhkan sebab tidak akan terjadi proses belajar tannpa adanya aktivitas.
2. Klasifikasi Keaktifan dalam Belajar