44
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe TGT memiliki cukup banyak kelebihan. Salah satu kelebihan model
kooperatif tipe TGT adalah proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa. Penelitian ini betujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa
dalam mata pelajaran IPS. Dengan kelebihan yang dimiliki model TGT tersebut maka harapannya adalah keaktifan siswa dapat meningkat setelah di terapkan
model kooperatif tipe TGT. Metode TGT dinilai mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa karena
metode ini membutuhkan peran langsung dari siswa, mulai dari siswa melakukan diskusi kelompok hingga siswa melakukan tournament antar kelompok. Setiap
siswa memiliki peran masing-masing dalam kelompoknya sehingga tidak ada siswa yang pasif. Proses pembelajaran yang berlangsung mengacu pada siswa
student centered dan peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator.
E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar SD
Seorang guru yang ideal adalah guru yang memiliki salah satu kriteria yaitu mampu memahami dan memenuhi kebutuhan dari peserta didik. Apabila seorang
guru memiliki kemampuan tersebut maka guru akan mampu memberikan pendidikan dan pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan guru haruslah berdasarkan kondisi dan situasi yang dialami oleh siswa. Penggunaan strategi, metode, dan media pembelajaran yang
tepat oleh guru akan mampu meningkatkan pencapaian belajar peserta didik. Agar hal tersebut tercapai maka seorang guru sebaiknya memahami bagaimana
45
karakteristik dari anak usia sekolah dasar. Suharjo 2006:37-38 menyebutkan karakteristik siswa SD yaitu usia 6-12 tahun adalah sebagai berikut
1. Pertumbuhan fisik motorik maju pesat. Hal ini sangat penting peranannya bagi pengembangan dasar yang dipelukan sebagai makhluk individu dan
sosial 2. Kehidupan sosialnya diperkaya selain kemampuan dalam hal kerjasama juga
dalam hal bersaing dan kehidupan kelompok sebaya 3. Semakin menyadari diri selain mempunyai keinginan, perasaan tertentu juga
semakin bertumbuhnya minat tertentu 4. Kemampuan berpikirnya masih dalam tingkatan persepsional
5. Dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama tidak membedakan jenis yang menjadi dasar adalah perhatian dan pengalaman yang sama
6. Mempunyai kesanggupan untuk memahami hubungan sebab akibat 7. Ketergantungan kepada orang dewasa semakin berkurang dan kurang
memerlukan perlindungan orang dewasa Sedangkan menurut Izzaty 2008:116-117 ciri-ciri anak sekolah dasar dibagi
menjadi dua fase yaitu. 1. Ciri-ciri anak masa kelas rendah Sekolah Dasar 67
– 910 tahun a Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
b Suka memuji diri sendiri c Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau
pekerjaan itu dianggapnya tidak penting
46
d Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya
e Suka meremehkan orang lain 2. Ciri ciri anak masa kelas tinggi Sekolah Dasar 910
– 1213 tahun a Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari
b Ingin tahu, ingin belajar dan realistis c Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
d Anak-anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajar di sekolah
e Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Kepurun dimana dalam kelas tersebut siswa telah menginjak usia 11 tahun. Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan di atas anak usia 11 tahun memiliki beberapa karakter yang sesuai dengan tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pertama, siswa
kelas 5 SD cenderung membentuk kelompok-kelompok teman sebaya. Karakter tersebut sesuai dengan model cooperative learning tipe TGT pada tahap tim
dimana pada tahap tersebut siswa akan dibentuk dalam kelompok-kelompok dalam proses pembelajaran. Kedua, kehidupan sosialnya diperkaya selain
kemampuan dalam hal kerjasama juga dalam hal bersaing dan kehidupan kelompok sebaya. Karakter siswa yang memiliki kemampuan bekerjasama dan
bersaing sesuai dengan tahapan TGT yaitu tahap turnamen. Kegiatan siswa pada tahap turnamen yaitu bersaing mengumpulkan poin dengan cara menjawab kartu-
47
kartu soal. Ketiga, dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama anak tidak membedakan jenis, yang menjadi dasar adalah perhatian dan pengalaman yang
sama. Karakter tersebut sesuai dengan model TGT dimana pembentukan tim atau kelompok belajar siswa dilakukan secara homogen dengan anggota setiap
kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.
F. Penelitian yang Relevan