Hasil Penelitian Siklus 1 Hasil Penelitian

72 dengan guru, pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPS di kelas V yaitu pada hari Rabu. Berdasarkan kesepakatan dengan guru, pelaksanaan penelitian dimulai pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2016. Penelitian dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun pelaksanaan penelitian disajikan pada tabel berikut: Tabel 7. Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan ke- HariTanggal Kegiatan I 1 Rabu22 Februari 2017 Pelaksanaan RPP pertemuan 1 2 Rabu1 Maret 2017 Pelaksanaan RPP pertemuan 2 3 Rabu15 Maret 2017 Pelaksanaan RPP pertemuan 3 dan Evaluasi II 1 Rabu 22 Maret 2017 Pelaksanaan RPP pertemuan 4 2 Rabu29 Maret 2017 Pelaksanaan RPP pertemuan 5 dan Evaluasi

2. Hasil Penelitian Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1 Perencanaan pada siklus 1 yaitu tindakan berupa pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative tipe TGT. Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V SD N 1 Kepurun. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Peran guru dalam penelitian adalah melaksanakan pembelajaran sampai pada tahap presentasi kelas, mengkondisikan siswa agar mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Tugas peneliti yaitu melaksanakan pembelajaran bergantian dengan guru yaitu pada tahap diskusi, turnamen, dan pemberian penghargaan. Selama penelitian ini peneliti dibantu oleh 2 orang teman yang bertugas sebagai observer 73 selama pembelajaran berlangsung. Tugas observer adalah mengamati kegiatan pembelajaran dan menuliskan hasil pengamatan dalam lembar observasi yang telah disediakan. Observer 1 berperan dalam mengamati keaktifan kelompok 1 dan 2, sedangkan observer 2 berperan mengamati keaktifan kelompok 3, 4 dan 5. Selain itu tugas observer adalah melakukan dokumentasi berupa pengambilan foto selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain foto dokumentasi lain yang dilakukan berupa LKS yang dikerjakan siswa tiap pertemuan, daftar kelompok, dan angket yang diisi siswa. Setelah melakukan diskusi dengan guru, maka ditentukan rancangan tindakan yang dilakukan dalam siklus I. Banyaknya pertemuan disesuaikan dengan banyaknya materi yang akan disampaikan pada masing-masing kompetensi dasar. Setelah menganalisis materi akhirnya ditentukan bahwa siklus 1 terdiri dari 3 pertemuan karena materi dengan KD “Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” memiliki konten yang cukup banyak. Dalam mengetahui tingkat keaktifan siswa maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dari masing-masing pertemuan setelah dilakukan tindakan. Secara rinci kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut: 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Dalam siklus 1 peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi “ Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ”. Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Setiap 74 pertemuan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pembelajaran IPS dilaksanakan selama 3 jam pelajaran yaitu 3x35 menit dengan total 105 menit. Alokasi waktu untuk tiap kegiatan adalah sebagai berikut, kegiatan awal 10 menit, kegiatan inti 85 menit, dan kegiatan akhir 10 menit. Pertemuan pertama guru mengajar dengan materi usaha mempersiapkan kemerdekaan melalui pembentukan BPUPKI dan PPKI. Pertemuan ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam kegiatan inti digunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang terdiri dari 5 tahap yaitu tahap presentasi kelas, tahap pembentukan tim, tahap game, tahap turnamen, dan tahap penghargaan. Pertemuan kedua guru mengajar materi proses perumusan dasar negara dan tokoh yang memberikan usulan terhadap dasar negara. Pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan langkah yang sama dengan pertemuan pertama, namun dalam pertemuan ini digunakan powerpoint dalam tahap presentasi kelas. Pertemuan ketiga materi yang disampaikan adalah tentang tokoh- tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan pertemuan ketiga dilaksanakan dengan tahap-tahap yang sama dengan pertemuan pertama dan kedua, namun dalam pertemuan ketiga ini dalam penyampaian materi guru mengguanakan powerpoint dan gambar-gambar tokoh persiapan kemerdekaan. Setelah siklus pertama selesai siswa diberikan soal evaluasi dan mengisi angket keaktifan belajar. Soal evaluasi digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, sedangkan 75 angket digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama siklus 1 berlangsung. 2 Membuat lembar kerja siswa LKS Lembar kerja siswa dibuat untuk tiga pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3. Penyusunan lembar kerja siswa disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Lembar kerja siswa dikerjakan siswa dalam kelompok belajar untuk memperluas pengetahuan siswa dan memperkaya materi. Rincian lembar kerja siswa untuk masing-masing pertemuan dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 8. Lembar Kerja Siswa Per Pertemuan Siklus I Pertemuan ke- Rincian LKS 1 Materi : Persiapan kemerdekaan melalui pembentukan BPUPKI dan PPKI Jumlah pertanyaan : 4 Pertanyaan : Tujuan dibentuknya BPUPKI, keputusan sidang pertama dan kedua BPUPKI, Pembentukan PPKI, melengkapi tabel hasil sidang PPKI 2 Materi : Proses perumusan dasar negara Indonesia Jumlah pertanyaan : 3 Pertanyaan : Alasan pentingnya perumusan dasar negara, melengkapi tabel usulan dasar negara dari para tokoh, rumusan dasa negara yang disahkan oleh PPKI 3 Materi : Tokoh-tokoh yang berperan dalam persiapan kemerdekaan dan cara menghargai usaha para tokoh Jumlah pertanyaan : 2 Pertanyaan : melengkapi tabel nama tokoh dan peran yang dilakukan dalam persiapan kemerdekaan, menyebutkan usaha- usaha yang dapat dilakukan dalam menghargai jasa para tokoh persiapan kemerdekaan 3 Penyusunan instrument Insrumen dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan angket. Lembar observasi yang dibuat peneliti dalam pembelajaran ini meliputi lembar observasi 76 keterlaksanaan model pembelajaran dan lembar observasi siswa. Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu digunakan pada saat guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini berisi hal-hal yang seharusnya dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang tersedia dan sesuai langkah- langka dalam model kooperatif tipe TGT. Sedangkan lembar observasi siswa berupa lembar observasi keaktifan belajar. Dalam lembar observasi tersebut berisi aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan siswa untuk mengukur tingkat keaktifan selama proses pembelajaran berlangsung. Penyusunan angket digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dari hasil observasi. Poin-poin pernyataan dalam angket menggunakan indikator yang sama dengan indikator keaktifan belajar siswa dalam lembar observasi. 4 Menyusun alat evaluasi pembelajaran Evaluasi dilakukan di akhir siklus 1 dalam bentuk tes tertulis. Hasil evaluasi siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal- soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Pembuatan soal tersebut berdasarkan indikator-indikator pada pertemuan 1 sampai pertemuan 3. Berikut ini disajikan tabel kisi-kisi soal untuk siklus I. 77 Tabel 9. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I KD Indikator Tingkatan C1 C2 C3 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.2.1 Menjelaskan usaha persiapan kemerdekaan melalui BPUPKI 1,2 3,4 2.2.2 Menjelaskan usaha mempersiapkan kemerdekaan melalui PPKI 5 6,7 2.2.3 Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara 8 2.2.4 Menyebutkan tokoh yang mengusulkan dasar negara 9 2.2.5 Menyebutkan usulan- usulan dasar negara dari masing-masing tokoh 10,11 12 2.2.6 Menyebutkan tokoh- tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan 13 2.2.7 Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan 14 2.2.8 Menunjukkan contoh menghargai usaha para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan 15,16,17 2.2.9 Menunjukkan contoh sikap positif para pahlawan persiapan kemerdekaan yang dapat diteladani 18,19,20 Jumlah 7 7 6 b. Pelaksanaan tidakan siklus I Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I merupakan pelaksanaan dari perencanaan tindakan yang telah disusun yaitu mengacu pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dengan materi pembelajaran yang 78 berbeda. Setiap pertemuan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Setiap pertemuan siklus I lebih ditekankan pada pembelajaran yang megutamakan aktivitas siswa sehingga memacu keaktifan siswa. Penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menjadi acuan siswa agar mampu meningkatkan keaktifan belajar dalam pembelajaran IPS. 1 Pertemuan pertama Pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan pada hari Rabu 22 Februari 2017. Materi yang disampaikan dalam pertemuan pertama ini adalah tentang persiapan kemerdekaan melalui pembentukan BPUPKI dan PPKI. Deskripsi pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran di awali dengan guru mengucapkan salam kemudian dilanjutkan dengan berdoa dipimpin oleh salah satu siswa. Guru melakukan presensi kehadiran siswa untuk mengetahui jika ada siswa yang tidak berangkat. Guru melakukan apersepsi dengan bercerita bahwa setelah melakukan perjuangan yang begitu keras dengan persatuan dan kesatuan akhirnya rakyat Indonesia mampu meraih kemerdekaan yang diidam-idamkan. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar guru menjelaskan bahwa pembelajaran mulai hari ini sampai beberapa pertemuan kedepan akan dilaksanakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kemudian guru menjelasakan tahapan-tahapan dalam kegiatan dengan TGT. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 79 a Tahap Presentasi Kelas Guru membagikan nomor kepada siswa sesuai dengan nomor absen masing- masing. Kegiatan inti dimulai dengan tahap presentasi kelas. Dalam tahap ini guru menjelaskan materi garis besar tentang persiapan kemerdekaan melalui BPUPKI dan PPKI. Penyajian materi dilakukan secara klasikal oleh seluruh siswa selama kurang lebih 30 menit. Dalam penyajian materi suasana kelas terlihat tenang. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan ketika guru menjelaskan materi. Namun terlihat 4 orang siswa laki-laki yang masih mengobrol, selain itu terlihat 3 siswa yang asik melakukan hal lain seperti menggambar pada buku dan melamun. Sesekali guru bertanya apakah ada yang mau ditanyakan, namun hanya beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan guru. b Tahap Tim Dalam tahap tim siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Karena jumlah siswa di kelas V sebanyak 23 siswa maka pembagian anggota kelompok tidak merata yaitu 3 kelompok terdiri dari 5 siswa dan 2 kelompok terdiri dari 4 siswa. Pengelompokan siswa dilakukan secara heterogen berdasarkan nilai ujian semester 1 dan jenis kelamin. Berdasarkan daftar kelompok yang dibentuk oleh guru, tidak ada siswa yang protes maupun keberatan dengan anggota kelompoknya. Daftar pembagian kelompok dapat dilihat dalam lampiran 7. Setelah pembagian kelompok masing- masing kelompok diberikan LKS 1. Dalam LKS 1 terdiri dari 5 pertanyaan yang berkaitan dengan materi yaitu persiapan kemerdekaan melalui BPUPKI dan PPKI. Sebelum siswa mulai mengerjakan guru memberikan penjelasan bahwa dalam 80 mengerjakan LKS siswa harus saling membantu dan saling berdiskusi. Selama kegiatan mengerjakan LKS 1 dari kelompok 1 terlihat siswa sudah saling berdiskusi dengan aktif, namun diskusi masih dominan dilakukan oleh 3 siswa sedangkan 1 siswa lainnya masih banyak diam. Selain itu dalam kelompok 1 semua siswa sudah bergantian ketika menulis dalam LKS. Selanjutnya peneliti mengamati kelompok 2. Kelompok 2 terlihat lebih tenang dari kelompok 1. Terlihat siswa laki-laki di kelompok tersebut tidak membantu diskusi kemudian peneliti mengingatkan bahwa semua anggota kelompok harus aktif. Dalam kelompok 2 juga terlihat semua siswa sudah mau bergantian dalam menulis pada LKS. Pada kelompok 3 siswa sudah saling berbagi tugas dalam mengerjakan LKS yang dipimpin oleh salah satu siswa perempuan. Namun sempat terjadi kegaduhan karena salah satu siswa laki-laki dalam kelompok mengatakan tidak mau mengerjakan karena malas. Kemudian peneliti mengatakan jika dalam satu kelompok itu harus saling kerjasama, jika ada salah satu siswa yang tidak mau bekerjasama maka akan merugikan semua anggota kelompok. Akhirnya siswa tersebut bersedia untuk mengerjakan tugas yang sudah dibagi. Sedangkan dalam kelompok 4 diskusi hanya aktif dilakukan oleh 3 anggota kelompok dan 2 anggota kelompok lainnya terlihat hanya diam dan akan mau menulis jika disuruh. Berbeda dengan kelompok 5 yang terihat semua siswa sudah aktif dalam berdiskusi. Namun ada satu siswa laki-laki yang lebih banyak diam. Selama kegiatan belajar tim guru dan peneliti selalu membimbing masing-masing 81 kelompok. Guru mengingatkan agar semua harus terlibat aktif dalam bekerja kelompok, bukan hanya satu atau dua siswa saja. c Tahap Game dan Turnamen Dalam turnamen ini dilakukan dengan game. Game dilakukan dengan menggunakan kartu-kartu soal yang telah dipersiapkan oleh guru. Sebelum turnamen berlangsung, siswa akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok turnamen. Setiap siswa akan dibagi untuk mewakili kelompok awal dalam kegiatan turnamen ini. Dalam kelompok turnamen siklus 1 ini siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat prestasinya yang terdiri dari kelompok prestasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan kurang. Setelah siswa berada dalam kelompok turnamen masing-masing selanjutnya peneliti menjelaskan aturan-aturan dalam permainan yaitu siswa yang diberikan kesempatan mengambil kartu soal akan berusaha menjawab soal yang dibacakan di depan kelas. Jika siswa mampu menjawab dengan benar maka siswa tersebut akan menyumbangkan poin untuk kelompoknya, namun jika siswa tidak bisa menjawab pertanyaan akan dilempar kepada penantang yang berada dalam kelompok turnamen yang sama. Turnamen dimulai dengan guru menunjuk salah satu siswa dari kelompok 1 untuk maju. Siswa membacakan soal di depan kelas dan berusaha menjawab. Dalam kelompok 1 hampir semua siswa berhasil menjawab soal dengan benar dan berahasil mengumpulkan poin untuk kelompok masing-masing. Selanjutnya giliran dari kelompok 2. Peneliti menunjuk salah satu siswa untuk maju mengambil kartu soal dan membacakan dengan keras agar semua siswa 82 mendengar. Setelah pemain ke 3 siswa tidak bisa menjawab dengan benar. Kemudian pertanyaan di lempar kepada penantanng dalam kelompok 2. Suasana sempat menjadi gaduh ketika siswa dari kelompok lain berebut untuk menjawab. Namun peneliti mengingatkan sekali lagi bahwa yang diberikan kesempatan menjawab hanya penantang yang berada satu kelompok dengan pembaca soal. Kemudian peneliti membacakan soal dan penantang dari kelompok 2 mengacungkan jari tanda ingin menjawab. Peneliti menunjuk siswa perwakilan kelompok 5 untuk menjawab karena siswa tersebut paling cepat mengacungkan jari. Siswa tersebut berhasil menjawab soal dengan benar sehingga menyubangkan poin untuk kelompoknya. Turnamen dilanjutkan pada kelompok 3 dimulai dari perwakilan kelompok 1. Dalam kelompok 3 terdapat 2 siswa yang tidak bisa menjawab soal dengan benar sehingga pertanyaan diperebutkan dalam kelompoknya. Kemudian kesempatan turnamen untuk kelompok 4 dan 5. Dalam kelompok 4 dan 5 ini banyak siswa yang tidak bisa menjawab sehingga banyak poin yang hangus. Ketika pelaksanaan turnamen untuk kelompok 4 dan 5 ini suasana kelas sempat menjadi gaduh karena banyak teman dar kelompok 1, 2 dan 3 yang berusaha memberikan jawaban ataupun berusaha menjawab. Namun peneliti selalu mengingatkan terhadap peraturan turnamen. Setelah semua kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, peneliti bersama dengan siswa menghitung poin yang didapatkan oleh masing-masing kelompok bersama-sama. Dalam kegiatan turnamen yang sudah dilakukan siswa terlihat sangat antusias karena mereka tidak ingin kalah dengan kelompok lainnya. Setelah waktu masuk istirahat kegiatan turnamen diakhiri. 83 d Tahap Penghargaan Kelompok Sebelum kegiatan berakhir peneliti melakukan penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok dilakukan dengan memberikan tepuk hebat untuk kelompok yang paling banyak mendapatkan poin dalam turnamen yang selanjutnya diberi nama kelompok paling hebat. Semua siswa memberikan tepuk hebat untuk kelompok 1 yang mendapatkan poin terbanyak. Siswa melakukan tepuk hebat dengan bersemangat. 2 Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 Maret 2017 dimulai dari pukul 07.00-08.45. Pertemuan kedua dimulai dengan guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya untuk mengingatkan materi yang sudah dipelajari pada minggu lalu. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua ini yaitu tentang proses perumusan dasar negara. Guru dibantu peneliti menyiapkan laptop dan LCD untuk menyampaikan materi. Dalam pertemuan kedua ini guru menyampaikan materi dengan menggunakan media powerpoint. a Tahap Presentasi Kelas Setelah siswa dikondisikan untuk siap belajar guru memulai menyampaikan materi yaitu tetang proses perumusan dasar negara Indonesia secara garis besar yang meliputi pentingnya perumusan dasar negara, tokoh-tokoh yang mengusulkan rancangan dasar negara dalam sidang BPUPKI, dan usulan-usulan dasar negara yang disampaikan oleh para tokoh. Dalam penyampaian materi pada pertemuan kedua ini seluruh siswa terlihat antusias dan memperhatikan penjelasan 84 dari guru karena sebelumnya mereka belum pernah melaksanakan pembelajaran menggunakan LCD. Hanya ada 3-5 siswa yang sesekali mengobrol maupun melakukan aktivitas lain selama guru menjelaskan. b Tahap Tim Setelah guru selesai melakukan presentasi kelas selanjutnya peneliti meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan minggu sebelumnya. Setelah semua siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing peneliti mulai membagikan LKS 2 untuk setiap kelompok. Dalam LKS 2 ini terdiri dari 3 soal yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan guru pada tahap presentasi. Pada pertemuan kedua ini terlihat siswa sudah mulai terbiasa untuk berdiskusi. Selain itu setiap kelompok sudah melakukan pembagian tugas dalam mengerjakan LKS 2. Selama proses diskusi berlangsung beberapa siswa sudah berani bertanya kepada peneliti jika menemui hal-hal yang tidak dipahami. Guru dan peneliti selalu mengingatkan siswa untuk aktif dalam berdiskusi dan mempelajari materi agar mereka mampu menjawab soal pada saat turnamen nanti. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, guru membahas LKS yang sudah dikerjakan oleh siswa. Pembahasan ini dilakukan agar siswa lebih memahami lagi materi yang sudah dikerjakan. c Tahap Game dan Turnamen Seperti pertemuan sebelumnya, di akhir pertemuan diadakan turnamen antar kelompok. Kelompok turnamen pertemuan kedua sama dengan kelompok turnamen pada pertemuan pertama. Guru meminta siswa untuk langsung berkelompok sesuai kelompok turnamen agar turnamen bisa segera dilaksanakan. 85 Sebelum turnamen dimulai, guru mengingatkan kembali tentang aturan-aturan dalam turnamen. Selanjutnya turnamen dimulai dengan guru menunjuk salah satu siswa dari kelompok 3 untuk membacakan soal dan menjawabnya. Dari kelompok 3 terdapat 2 siswa yang tidak bisa menjawab soal sehingga pertanyaan dilempar dan diperebutkan oleh para penantang. Selanjutnya adalah giliran kelompok 4 melakukan permainan. Salah satu siswa dari kelompok 4 mulai maju dan mengambil kartu soal untuk dibaca. Siswa pertama berhasil menjawab soal, siswa kedua berhasil menjawab soal, siswa ketiga tidak berhasil menjawab soal, siswa keempat tidak berhasil menjawab soal, dan siswa kelima berhasil menjawab soal. Maka dari kelompok 4 terdapat 2 siswa yang tidak berhasil dalam menjawab soal. Selanjutnya giliran kelompok 5 untuk melakukan turnamen. Dari kelompok 5 sebagian besar siswa tidak bisa menjawab soal yaitu sebanyak 4 orang siswa salah dalam menjawab. Kemudian giliran kelompok 1. Dalam kelompok 1 seluruh siswa berhasil menjawab pertanyaaan dengan benar sehingga mereka menyumbangkan poin untuk kelompok masing-masing. Terakhir adalah kelompok 2. Sama halnya dengan kelompok 1, seluruh siswa dari kelompok 2 berhasil menjawab soal dengan benar. Selama kegiatan turnamen berlangsung, seluruh siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat. Namun sempat terjadi kegaduhan ketika siswa saling berebut pertanyaan yang dilempar dari pembaca soal yang tidak bisa menjawab. Setelah turnamen selesai guru dan siswa menghitung poin yang didapatkan oleh masing-masing kelompok. Pada turnamen kedua ini kelompok yang mendapatkan poin paling banyak adalah kelompok 2. 86 d Tahap Penghargaan Kelompok Sebelum pembelajaran berakhir guru mengumumkan bahwa kelompok paling hebat dalam pertemuan kedua ini adalah tim dari kelompok 2. Sebagai penghargaan guru meminta siswa untuk memberikan tepuk hebat bagi kelompok yang menang. 3 Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu 15 Maret 2017. Pembelajaran dimulai dengan berdoa dipimpin oleh salah satu siswa kemudian dilanjutkan mempresensi kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumya yaitu tentang proses perumusan dasar negara. Ketika melakukan tanya jawab sudah lebih dari 50 jumlah siswa berani dan berusaha menjawab pertanyaan dari guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini yaitu tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam persiapan kemerdekaan, usaha menghargai jasa para tokoh, dan sikap positif para tokoh yang dapat diteladani. a Tahap Presentasi Kelas Guru menyampaikan secara garis besar materi tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam persiapan kemerdekaan, usaha menghargai jasa para tokoh, dan sikap positif para tokoh yang dapat diteladani dengan menggunakan LCD. Guru menampilkan gambar-gambar dari tokoh-tokoh yang berperan dalam persiapan kemerdekaan disertai dengan penjelasan dari peran masing-masing tokoh. Selama penyampaian materi siswa terlihat tenang dan memperhatikan guru. Sesekali guru 87 melakukan tanya jawab dengan siswa, beberapa siswa sudah berani menanggapi pertanyaan dari guru. Presentasi kelas dilakukan selama 30 menit. b Tahap Tim Siswa diberikan instruksi untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru membagikan LKS 3 yang terdiri dari 2 soal utama. Pada saat belajar kelompok terlihat siswa sudah mampu mengondisikan kelompok masing-masing. Dari kelompok 1 sampai 5 semua terlihat sudah mampu melakukan diskusi dengan baik meskipun ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam berpendapat. Secara keseluruhan dari 5 kelompok sudah mampu membagi tugas sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat terselesaikan. Setelah semua kelompok mengumpulkan hasil pekerjaan guru kemudian membahas hasil pekerjaan siswa secara bersama-sama. Guru meminta salah satu dari perwakilan kelompok untuk maju membacakan hasil pekerjaannya. Ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju, terdapat 4 kelompok yang mengacungkan jari yaitu kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, dan kelompok 5. Guru memilih salah satu siswa dari kelompok 3 untuk maju membacakan hasil pekerjaannya. c Tahap Game dan Turnamen Siswa diberikan istruksi untuk berkumpul sesuai kelompok turnamen masing- masing yaitu yang sesuai dengan warna dari name tag siswa. Setelah semua siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya guru bertanya “apakah semua sudah siap untuk mengumpulkan poin bagi kelompok masing- masing ?” kemudian seluruh siswa dengan semangat menjawab “siap bu”. Turnamen dimuai dengan guru menunjuk siswa dari kelompok 4 untuk maju membacakan soal. Dari kelompok 4 88 tersebut terdapat 2 orang yang tidak bisa menjawab sehingga pertanyaan dilempar untuk para penantang. Kemudian dilanjutkan dengan kelompok 5, dari kelompok 5 terdapat 4 siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan sehingga pertanyaan juga dilempar kepada para penantang. Setelah dilempar terdapat 2 pertanyaan yang gugur karena tidak ada siswa yang mampu menjawab. Selanjutnya giliran dari kelompok 1 yang semua siswa berhasil menjawab seluruh pertanyaan. Sedangkan dari kelompok 2 ada 1 siswa yang tidak bisa menjawab dan dari kelompok 3 juga terdapat 1 siswa yang tidak bisa menjawab. Siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti turnamen, karena mereka tidak ingin kalah dengan kelompok lainnya. Namun kegaduhan terjadi ketika ada siswa yang tidak bisa menjawab dan siswa bukan penentang berebut ingin menjawab pertanyaan tersebut. Hasil perolehan poin masing-masing kelompok selama siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 10. Hasil Perolehan Poin Siklus I Kelompok Nama Kelompok Pert 1 Pert 2 Pert 3 Total Poin Predikat 1 Soekarno 30 10 20 60 2 Hatta 20 40 40 100 Tim Terbaik 3 Fatmawati 30 20 50 4 Muh Yamin 10 30 40 80 5 Soepomo 20 30 20 70 d Tahap Penghargaan Di akhir turnamen guru bersama siswa mengitung poin akhir yang didapatkan masing-masing kelompok. Dalam turnamen ketiga ini poin terbanyak diraih oleh kelompok 2 dan 4 dengan hasil seri. Sehingga tim terbaik pada pertemuan ketiga adalah kelompok 2 dan 4. Selanjutnya sebagai penghargaan guru meminta siswa 89 untuk memberikan tepuk hebat kepada siswa yang menjadi tim terbaik. Di akhir siklus guru menjumlahkan seluruh poin yang didapatkan selama siklus I berlangsung. Sebagai penghargaan guru memberikan alat tulis kepada tim yang terbaik. Setelah semua tahapan pembelajaran selesai kemudian guru memberikan soal evaluasi untuk mengetahui kemajuan belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Rata-rata nilai siswa dari soal evaluasi siklus I adalah 65,87. Frekuensi perolehan nilai evaluasi siswa dalam siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 11. Frekuensi Nilai Evaluasi Siswa Siklus I Interval Nilai Frekuensi Presentase 81 – 100 4 17,39 61 – 80 10 43,48 41 – 60 8 34,78 21 – 40 1 4,35 – 20 c. Observasi Pada tahap presentasi kelas guru menyampaikan materi secara garis besar dari materi yang akan dipelajari oleh siswa. Ketika guru menyampaikan materi terlihat keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru tampak meningkat dari tiap pertemuan. Peningkatan perhatian ini salah satu faktor yang mendukung adalah penggunaan LCD oleh guru pada pertemuan kedua dan ketiga sehingga siswa lebih tertarik terhadap materi yang disampaikan guru. Dalam tahap tim siswa berkelompok dengan kelompok yang sama dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Dengan kelompok yang sama 90 selama tiga pertemuan, tidak ada siswa yang mengeluh bosan ataupun tidak mau satu kelompok dengan temannya. Pada saat belajar tim siswa mengerjakan LKS secara berdiskusi. Diskusi kelompok pada pertemuan pertama terlihat beberapa siswa masih mendominasi jalannya diskusi sedangkan anggota yang lain tidak mau berpendapat. Guru selalu memberikan motivasi bahwa dalam diskusi semua harus berani mengeluarkan gagasan dan juga harus ada pembagian tugas agar tidak ada anggota kelompok yang hanya diam. Pada pertemuan kedua dan ketiga siswa yang sebelumnya hanya diam sudah mulai berani untuk berbicara ketika diskusi berjalan. Pada saat tahap tim dan turnamen antusiasme siswa sangat tinggi. Siswa terlihat bersemangat ketika mengikuti turnamen dengan kartu soal ini. Setiap kelompok berusaha untuk menjawab soal sebaik mungkin. Pada saat tunamen siswa dikelompokkan berdasarkan prestasi secara homogen. Siswa dengan prestasi paling tinggi dimasukkan kedalam kelompok 1 dan siswa dengan prestasi terendah dimasukkan kedalam kelompok 5. Berdasarkan pengamatan pada saat turnamen kelompok 1, 2, dan 3 sudah banyak yang mampu menjawab soal turnamen, sedangkan untuk kelompok 4 dan 5 masih ada 3-4 anggota yang tidak bisa menjawab soal turnamen. Beberapa kali terjadi kegaduhan ketika tahap turnamen berlangsung karena siswa ingin berebut untuk menjawab soal yang tidak bisa dijawab oleh temannya Dalam tahap penghargaan kelompok tim yang menang diberikan penghargaan berupa tepuk hebat dari teman-temannya sedangkan pada pertemuan pertama tim terhebat diberikan penghargaan yaitu reward berupa alat tulis. 91 d. Refleksi Berdasarkan refleksi yang dilakukan terhadap siklus I, terdapat beberapa aspek keaktifan belajar yang masih dalam kategori rendah maupun sedang sehingga rata-rata keaktifan belum sesuai dengan yang diharapkan. Secara rinci hasil refleksi siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel 12. Refleksi Siklus I dan Ketercapaian Rencana Ketercapaian Rencana Perbaikan Dalam kegiatan pembelajaran siswa berani menyatakan pendapat Sebanyak 37,65 siswa berani menyatakan pendapatnya Guru memberikan pengertian secara lebih optimal bahwa jangan takut salah dalam menyampaikan pendapat. Guru akan memberikan reward bagi siswa yang berani berpendapat. Dalam tahap presentasi kelas siswa berani bertanya ketika ada hal yang kurang dipahami Sebanyak 40,57 siswa bertanya ketika ada hal yang kurang dipahami Guru lebih memancing siswa dan selalu memberikan kesempatan untuk bertanya secara optimal. Dalam diskusi siswa berani mengeluarkan gagasan Sebanyak 49,27 siswa berani mengeluarkan pendapat dalam diskusi Guru memberikan bimbingan secara optimal kepada setiap kelompok selama kegiatan berdiskusi dan memberikan motivasi agar siswa jangan malu-malu dalam memberikan pendapat karena setiap anggota memiliki hak yang sama. Dalam kegiatan mengerjakan LKS siswa bertanya kepada guruteman jika menemui kesulitan Sebanyak 36,23 siswa berani bertanya kepada guruteman ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan LKS Guru memberikan bimbingan secara optimal kepada setiap kelompok selama kegiatan berdiskusi dan mengingatkan siswa agar saling membantu Dalam kegiatan pembelajaran siswa menanggapi instruksi guru Sebanyak 53,62 siswa menanggapi instruksi guru dengan baik Guru memberikan motivasi secara optimal agar siswa berani menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru maupun berani melaksanakan tugas yang diberikan guru. Selama proses pembelajaran siswa merasa bersemangat Sebanyak 66,67 siswa mengikuti pembelajaran dengan semangat Guru menggunakan media seperti video pada tahap presentasi kelas agar siswa lebih tertarik dan bersemangat mengikuti pembelajaran 92 Setelah dilakukan refleksi, untuk mencapai hasil yang lebih baik pada siklus II maka disusun pelaksanaan TGT dengan beberapa kegiatan yang berbeda antara siklus I dan siklus II. Perbedaan tahapan siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 13. Perbandingan Tahapan TGT Siklus I dan Siklus II Tahap Siklus I Siklus II Presentasi Kelas Dalam siklus I pertemuan pertama guru dalam penyampaian materi dengan metode ceramah bervariasi, pada pertemuan kedua dan ketiga mulai menggunakan LCD dan materi disampaikan melalui media powerpoint Dalam siklus II guru menggunakan LCD dan powerpoint, namun pada pertemuan pertama siklus II guru juga menggunakan media berupa video agar siswa lebih tertarik. Pada pertemuan II guru menggunakan media bigbook. Tim Pembentukan kelompok dalam siklus I didasarkan pada prestasi siswa semester 1. Pengelompokan dilakukan secara heterogen berdasarkan prestasi. Pembentukan kelompok siklus II didasarkan pada keaktifan yang diproleh siswa dalam siklus I. Pengelompokan dilakukan secara heterogen berdasarkan tingkat keaktifan. Game dan Turnamen Dalam tahap turnamen siklus I siswa bertanding menggunakan kartu-kartu soal yang sudah disiapkan oleh guru. Dalam siklus II siswa membuat sendiri kartu-kartu soal yang akan digunakan untuk turnamen. Hal ini juga dapat melatih kemampuan siswa dalam bertanya. Penghargaan Penghargaan yang diberikan kepada kelompok terbaik berupa tepuk hebat dan juga alat tulis pensil, pulpen, penggaris Penghargaan yang diberikan kepada kelompok terbaik berupa tepuk hebat dan juga alat tulis tempat pensil, tipe x

3. Hasil Penelitian Siklus II

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 SUKAMAJU KECAMATAN ULU BELU KABUPATEN

0 1 201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SISWA KELAS IV B DI SD N SENDANGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 80 189

PenInGkATAn keAkTIFAn dAn PReSTASI BelAJAR MATeMATIkA MelAlUI MOdel COOPERATIVE LEARNING TIPe TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PAdA SISWA kelAS V Sd n 1 BAlInGASAl kABUPATen keBUMen

0 1 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15