Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Cooperative Learning

29 meningkatkan hasil belajarnya. Penerimaan terhadap perbedaan individu akan muncul karena siswa saling tergantung dalam kelompok yang memiliki berbagai latar belakang sehingga mereka akan mampu menghargai perbedaan individu yang ada. Tujuan terakhir adalah mengembangkan keterampilan sosial dalam hal kerja sama dan kolaborasi. Fokus utama yang ingin dicapai peneliti dari tujuan pembelajaran kooperatif adalah mengembangkan keterampilan sosial siswa. Melalui pembelajaran kooperatif siswa dapat bekerjasama dan melakukan kolaborasi antar anggota kelompok. Dalam mencapai kerja sama dan kolaborasi kelompok yang baik dibutuhkan peran aktif masing-masing siswa sehingga melalui pembelajaran kooperatif harapannya tingkat keaktifan siswa dapat meningkat.

3. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif

Robert dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif ada unsur-unsur dasar yang membedakan dengan pembagian kelompok yang asal- asalan Lie,2005:29. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Suprijono 2016:77 menguraikan kelima unsur tersebut adalah. a. Positive independence saling ketergantungan positif b. Personal responsibility tanggung jawab perseorangan c. Face to face promotive interaction interaksi promotif d. Interpersonal skill komunikasi antaranggota e. Group processing pemrosesan kelompok 30 Unsur pertama pembelajaran kooperatif adalah saling ketergantungan positif. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. Selanjutnya Suprijono 2016:78 mengemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun ketergantungan positif sebagai berikut 1 Menumbuhkan perasaan bahwa peserta didik saling terintegrasi dalam kelompok maka dalam mencapai tujuan kelompok dibutuhkan kerjasama antaranggota kelompok. 2 Memberikan penghargaan yang sama kepada semua anggota kelompok ketika kelompok berhasil mencapai tujuan. 3 Membagi keseluruhan tugas dalam kelompok kepada masing-masing siswa sehingga mereka merasa bahwa tugas belum selesai ketika mereka belum menyatukan bagian-bagian dari tugas tersebut. 4 Setiap peserta didik ditugasi atau diberikan peran yang saling menguhubungkan, saling mendukung, dan saling mengikat antaranggota kelompok. Unsur kedua pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individual. Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin anggota yang diperkuat dengan kegiatan belajar bersama. Atinya, 31 setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota klompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. Beberapa cara menumbuhkan tanggung jawab perseorangan adalah. 1 Kelompok belajar jangan terlalu besar 2 Melakukan assesmen terhadap setiap siswa 3 Memberi tugas kepada siswa, yang dipilih secara random untuk mempresentasikan hasil kelompoknya kepada guru maupun kepada seluruh peserta didik di depan kelas 4 Mengamati setiap kelompok dan mencatat peran individu dalam membantu kelompok 5 Menugasi seorang peserta didik untuk berperan sebagai pemeriksa di kelompoknya 6 Menugasi peserta didik mengajar temannya Unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif yaitu 1 saling membantu secara kti dan isian; 2 saling memberi informasi dan sarana yang dibutuhkan; 3 memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien; 4 saling mengingatkan; 5 saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi; 6 saling percaya; 7 saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. Unsur keempat pembelajaran kooperatif adalah keterampilan sosial. Untuk mengoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik 32 harus saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, dan mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. Unsur kelima pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok. Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahap kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa diantara anggota klompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboatif untuk mencapai tujuan kelompok Dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur pembelajaran kooperatif meliputi saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi promotif, komunikasi antaranggota, dan pemrosesan kelompok. Agar pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran IPS di kelas V dapat memberikan hasil maksimal maka siswa harus mencapai semua unsur-unsur tersebut. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran kooperatif seharusnya mampu memberikan kesempatan dan bimbingan kepada siswa agar mampu memenuhi semua unsur tersebut.

4. Prinsip-Prinsip dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 2 SUKAMAJU KECAMATAN ULU BELU KABUPATEN

0 1 201

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) SISWA KELAS IV B DI SD N SENDANGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 80 189

PenInGkATAn keAkTIFAn dAn PReSTASI BelAJAR MATeMATIkA MelAlUI MOdel COOPERATIVE LEARNING TIPe TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PAdA SISWA kelAS V Sd n 1 BAlInGASAl kABUPATen keBUMen

0 1 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15