17 b. Belajar merupakan proses yang sistemik yang dinamis, konstruktif, dan
organik. c. Belajar merupakan pengalaman yang pada dasarnya adalah hasil interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan peneliti bahwa belajar
memiliki prinsip-prinsip sebagi berikut: a belajar memerlukan proses yang bertahap, b belajar akan lebih efektif bila didorong dengan motivasi siswa yang
berpartisipasi aktif sehingga akan mencapai tujuan instruksional, dan c belajar perlu ada interaksi.
Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada prisip-prinsip belajar yaitu proses belajar dengan keterlibatan langsung secara interaksi, serta
memperoleh pengalaman dan kemudian akan mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam diri siswa.
4. Tujuan Belajar
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional atau disebut
instruksional effects , yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan.
Sementara itu Suprijono 2009: 5 mengemukakan tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional disebut nurturant effects. Bentuknya
berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bersikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya.
Menurut Krathwohl, Bloom dan Masia Siregar, 2011: 11 menyebutkan tujuan belajar berkenaan dengan minat, sikap, dan nilai serta pengembangan
18 penghargaan dan penyesuaian diri. Kawasan ini dibagi dalam lima jenjang tujuan,
yaitu sebagai berikut: a. Penerimaan receiving: meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai,
menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut, misalnya siswa menerima sikap jujur.
b. Pemberian respons responding: meliputi sikap ingin merespons terhadap sistem, memberi respons, misalnya bersikap jujur dalam setiap tindakannya.
c. Pemberian nilai atau penghargaan valuing: penilaian meliputi penerimaan terhadap suatu sistem nilai, memilih sistem nilai yang disukai dan memberikan
komitmen untuk menggunakan sistem nilai tertentu, misalnya jika seseorang telah menerima sikap jujur, ia akan selalu komit dengan kejujuran, menghargai
orang-orang yang bersikap jujur. d. Pengorganisasian organization: meliputi memilah dan menghimpun sistem
nilai yang akan digunakan, misalnya berperilaku jujur ternyata berhubungan dengan nilai-nilai yang lain seperti kedisiplinan, kemandirian, keterbukaan, dan
lain-lain. e. Karakterisasi characterization: karakteristik meliputi perilaku secara terus
menerus sesuai dengan sistem nilai yang telah diorganisasikannya, misalnya karakter dan gaya hidup seseorang, sehingga ia dikenal sebagai pribadi yang
jujur, keteraturan pribadi, sosial dan emosi seseorang sehingga dikenal sebagai orang yang bijaksana.
Sedangkan, menurut Gagne Hasibuan, 2006: 5 tujuan belajar adalah:
19 a. Keterampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingkungan. b. Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang dalam arti
seluas-luasnya, termasuk juga kemampuan memecahkan masalah. c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
d. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dll.
e. Sikap dan nilai berhubungan dengan arah serta tingkat emosional yang dimiliki seseorang sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungan tingkah laku
terhadap orang lain, barang atau kejadian. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah
agar siswa mengalami perubahan tingkah laku yang bertahap secara permanen meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotornya.
5. Definisi Hasil Belajar