Subjek dan Objek Penelitian Setting Penelitian Desain Penelitian

67 memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran serta menerapkan hal-hal baru di pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil belajar. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan peneli tian yang dilakukan guru di kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran serta hasil pembelajaran melalui berbagai tindakan yang tersencana dalam suatu siklus. Dalam penelitian ini, jenis PTK yang digunakan adalah kolaboratif, yaitu peneliti bekerja sama dengan guru kelas untuk menggali dan mengkaji permasalahan tentang rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Gombang, Cawas, Klaten pada materi “Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi ”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD Negeri 2 Gombang, Cawas, Klaten dengan model pembelajaran TGT.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Gombang Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten yang berjumlah 19 siswa dengan perincian 13 siswa laki-laki dan 6 perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Gombang Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments TGT.

C. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian tindakan kelas ini adalah setting di dalam kelas, yaitu kegiatan pembelajaran IPS yang berlangsung di SD Negeri 2 Gombang. SD 68 tersebut beralamat di Desa Gombang, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. SD tersebut dipilih sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan peneliti di SD Negeri 2 Gombang melalui wawancara dengan guru kelas IV ditemukan adanya permasalahan dalam pembelajaran IPS yaitu hasil belajar yang rendah.

D. Desain Penelitian

Menurut Sumadayo 2013: 23 tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku penelitiannya, perilaku orang lain, dan atau untuk mengubah kerangka kerja, atau struktur lain yang akan menghasilkan perubahan pada perilaku orang lain. Model penelitian yang digunakan adalah menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Madya 2009: 67 yaitu menggunakan siklus sistem spiral yang masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yang menunjukkan penelitian tindakan kelas yaitu: perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, refleksi reflecting. Gambaran tentang langkah-langkah di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 3. Desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart Madya, 2009: 67 Keterangan: Siklus I 1 = perencanaan I 2 = tindakan I 3 = observasi I 4 = refleksi I Siklus II 1 = perencanaan II 2 = tindakan II 3 = observasi II 4 = refleksi II 69 Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dapat dijelaskan seperti berikut: 1. Perencanaan Planning Dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Dengan demikian dalam perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih ditonjolkan perlakuan khusunya oleh guru dalam proses pembelajaran, artinya perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran. Ada dua jenis perencanaan yang dapat disusun oleh peneliti, yaitu perencanaan awal diturunkan dari berbagai asumsi perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan; sedangkan perencanaan lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harus diperbaiki. 2. Tindakan Acting Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang harus dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan dilakukan dan diarahkan sesuai dengan perencanaan. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru sesuai dengan fokus masalah. Tindakan inilah yang menjadi inti dari PTK, sebagai upaya meningkatkan kinerja guru untuk menyelesaikan masalah. 3. Pengamatan Observing Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya 70 dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi untuk penyusunan rencana siklus berikutnya. 4. Refleksi Reflecting Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Refleksi dilaksanakan dengan melakukan diskusi dengan observer yang biasanya dilakukan oleh teman sejawat. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tindakan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Rencana Tindakan Sebelum melakukan tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan perencanaan tindakan. Perencanaan ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu: 1 Melalui diskusi dengan guru kelas, peneliti menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian tersebut. 2 Menyiapkan media yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. 3 Menyusun pedoman observasi dan lembar observasi kelas pada saat tindakan dilakukan. 4 Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk mengamati dan merekam atau mendokumentasikan semua informasi tentang pelaksanaan tindakan. 71 5 Memilih metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat data dan tujuan penelitian. Rancangan yang akan digunakan mengacu pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar kognitif serta lembar observasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I adalah sebagai berikut: a Kegiatan Pendahuluan 1 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. 2 Guru bersama siswa melakukan doa bersama. 3 Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi. 4 Apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu. 5 Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran serta model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT. b Kegiatan Inti 1 Siswa dibentuk kelompok secara heterogen berdasarkan tingkat kemampuannya. 2 Siswa duduk bersama kelompoknya. 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang sedang dipelajari. 4 Siswa bersama guru bertanya jawab mengenai materi yang telah dijelaskan oleh guru. 5 Siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan oleh guru dengan berdiskusi. 6 Siswa mempresentasikan hasil diskusi. 72 7 Siswa dikondisikan untuk memulai permainan akademik. 8 Siswa melakukan permainan akademik dengan bimbingan guru. 9 Siswa bersama guru membahas hasil permainan akademik. 10 Kelompok yang menang mendapatkan reward dari guru. c Kegiatan Penutup 1 Siswa bersama guru menyampaikan materi pelajaran. 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3 Siswa diberi penguatan oleh guru agar belajar dengan rajin. 4 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, peneliti melaksanakan desain model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaan tindakan ini, peneliti dibantu oleh guru kelas dan satu rekannya. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar sesuai RPP yang telah dibuat. Dalam penelitian ini kelompok mengajar sesuai dengan RPP yang telah di buat. Kelompok yang dibentuk dalam tindakan penelitian ini beranggotakan siswa yang heterogen dalam kemampuan yang ditentukan dari tes awal siswa. c. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh satu orang pengamat lain mitra peneliti dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengambilan data ini dapat menggunakan lembar observasi yang dilakukan peneliti bersama mitra peneliti 73 sebagai pengamat. Selain lembar observasi, pengamat juga dapat menggunakan dokumentasi untuk memperkuat data yang didapat dengan hasil berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. d. Refleksi Peneliti mendiskusikan dengan guru mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan, kekurangan maupun ketercapaian pembelajaran untuk menyimpulkan data atau informasi yang telah dikumpulkan. Jika siklus I sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, peneliti akan tetap melanjutkan ke siklus II. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa keberhasilan pada siklus I bukan karena suatu kebetulan dan memang terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. 2. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pada siklus ini memperhatikan refleksi dari siklus I. Percanaan pada siklus II meliputi: 1 Membuat RPP yang telah disesuaikan dengan hasil refleksi siklus I. 2 Menyiapkan media yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. 3 Menyusun pedoman observasi dan lembar observasi yang akan digunakan sebagai pedoman pengamat dalam mengobservasi kelas pada saat dilakukan tindakan. 4 Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk mengamati dan merekam atau mendokumentasikan semua informasi tentang pelaksanaan tindakan. 5 Memilih metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat data dan tujuan penelitian. 74 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus II adalah sebagai berikut: a Kegiatan Pendahuluan 1 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. 2 Guru bersama siswa melakukan doa bersama. 3 Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi. 4 Apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu. 5 Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran serta model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT. b Kegiatan Inti 1 Siswa duduk bersama kelompok yang sama ketika pembelajaran minggu lalu. 2 Siswa bersama guru bertanya jawab mengenai materi minggu lalu. 3 Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran IPS. Siswa bersama guru bertanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari. 4 Siswa mengerjakan LKS bersama kelompoknya. 5 Siswa bersama guru membahas LKS yang telah dikerjakan. 6 Siswa dibentuk kelompok homogen. 7 Siswa melakukan permainan akademik bersama kelompok homogen. 8 Siswa kembali ke kelompok awal. 9 Siswa bersama kelompok menghitung perolehan skor dari hasil permainan akademik. 10 Kelompok yang memenangkan game mendapatkan reward dari guru. c Kegiatan Penutup 75 1 Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 2 Siswa mengerjakan soal evaluasi. 3 Siswa diberi penguatan oleh guru untuk belajar yang rajin. 4 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada intinya sama seperti siklus I, yaitu guru mengajar dengan menggunakan RPP yang telah dibuat. Pada saat pembelajaran berkelompok, kelompok siswa masih sama seperti pada siklus I. c. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh mitra peneliti untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar observasi yang digunakan sama seperti dengan lembar observasi yang digunakan pada siklus I. Selain dengan lembar observasi, pengamat juga dapat menggunakan dokumentasi untuk memperkuat data yang didapat dengan hasil berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi pada siklus II digunakan untuk membandingkan hasil dari siklus I dengan siklus II, apakah ada peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT atau tidak. Jika belum terdapat peningkatan hasil belajar siswa, maka siklus dapat dilanjutkan lagi. 76

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15