Hasil Belajar Kognitif UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS IV SD NEGERI 2 GOMBANG.

22 kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun pada penelitian ini peneliti membatasi permasalahan hasil belajar hanya pada ranah kognitif dan afektif saja. Hal ini dikarenakan bahwa dari ketiga ranah, ranah kognitiflah yang banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran dan ranah afektif disesuaikan dengan kompetensi dasar yang diteliti.

6. Hasil Belajar Kognitif

Ranah kognitif paling banyak dinilai oleh para giri di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Menurut Sudjana 2005: 23-28 ranah kognitif mencakup enam tipe hasil belajar yaitu sebagai berikut: a. Tipe hasil belajar : Pengatahuan Tipe hasil belajar pengetahuan mencakup pengetahuan faktual di samping pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya. Tes yang paling banyak dipakai untuk mengungkapkan aspek pengetahuan adalah tipe melengkapi, isian, dan benar salah karena siswa hanya dituntut kesanggupan mengingatnya sehingga jawabannya mudah ditebak. b. Tipe hasil belajar : Pemahaman 23 Pemahaman menuntut siswa menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuai yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Pemahaman setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan, namun untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal. Dalam tes objektif, tipe pilihan ganda dan tipe benar-salah banyak mengungkapkan aspek pemahaman. c. Tipe hasil belajar : Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi disebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Abstraksi dapat berupa prinsip dan generalisasi. Prinsip merupakan abstraksi suatu proses atau suatu hubungan mengenai kebenaran dasar atau hukum umum yang berlaku di bidang ilmu tertentu. Sedangkan generalisasi merupakan rangkuman sejumlah informasi atau rangkuman sejumlah hal khusus yang dapat dikenakan pada hal khusus yang baru. d. Tipe hasil belajar : Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian terpadu. Apabila analisis sudah berkembang pada seseorang maka ia akan dapat mengaplikasikannya pada situasi baru secara kreatif. e. Tipe hasil belajar : Sintesis 24 Berpikir berdasarkan pengetahuan hafalan, berpikir pemahaman, berpikir aplikasi, dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada divergen. Berpikir sintesis adalah berpikir divergen. Dalam berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Dengan kemampuan sintesis, orang mungkin menemukan hubungan kausal atau urutan tertentu, atau menemukan abstraknya atau operasionalnya. f. Tipe hasil belajar : Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materiil, dll. Dalam tes esai, standar atau criteria tersebut muncul dalam bentuk frase “menurut pendapat saudara ” atau “menurut teori tertentu”. Mengembangkan kemampuan evaluasi penting bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Mampu memberikan evaluasi tentang kebijakan mengenai kesempatan belajar, kesempatan kerja, dapat mengembangkan partisipasi serta tanggung jawabnya sebagai warga negara. Mengembangkan kemampuan evaluasi dilandasi pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis akan mempertinggi mutu evaluasinya. Berdasarkan revisi taksonomi Bloom oleh Anderson 2015: 40 dimensi proses kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut ini tabel keenam tingkatan ranah kognitif. Tabel 2. Tingkatan Kognitif Berdasarkan Taksonomi Anderson Tingkatan Kognitif Keterangan Mengingat C1 Menghafal, mengingat kembali Memahami C2 Menjelaskan pengetahuan yang diperoleh dengan kata-kata sendiri 25 Mengaplikasikan C3 Kemampuan menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi situasi baru Menganalisis C4 Memecah bahan ke dalam unsur-unsur pokok dan menentukan hubungan satu sama lain Mengevaluasi C5 Membuat pertimbangan berdasarkan criteria tertentu Mencipta C6 Membuat produk baru dengan struktur yang belum pernah ada sebelumnya Sumber: Anderson dan Karthwohl, 2015: 40 Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yaitu skor yang diperoleh dari tes yang telah dirancang sesuai dengan materi yang dipelajari siswa setelah siswa tersebut. Pada penelitian ini tingkatan kognitif difokuskan pada mengingat atau mengetahui C1, memahami C2, dan mengaplikasi C3 karena ketiga aspek tersebut dianggap sesuai dengan usia anak sekolah dasar.

7. Hasil Belajar Afektif

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15