Kesimpulan Keterbatasan Penelitian PENUTUP

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas PTK yang telah dilaksanakan di SD Negeri Karangmloko 1 tentang penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika pada materi KPK dan FPB di kelas V SD Negeri Karangmloko 1 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Relating, 2Experiencing, 3Cooperating, 4 Applying, 5 Transfering. 2. Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi KPK dan FPB di kelas V SD Negeri Karangmloko 1. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata sebelum dilakukan penelitian, yaitu 60,73 dengan persentase ketuntasan 39. Setelah dilakukan penelitian pada siklus I menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 65,76 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 64. Kemudian dilanjutkan ke siklus II dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual, hasil belajar siswa mengalami 169 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 peningkatan. Pada siklus II rata-rata meningkat menjadi 76,06 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 82. 3. Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai kemampuan berpikir kritis awal adalah 57,4 pada kriteria “tidak kritis” dengan persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 42. Pada kondisi akhir nilai kemampuan berpikir kritis meningkat menjadi 71,82 pada kriteria “cukup kritis”, dengan persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis mencapai 82.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian tindakan kelas PTK ini, yaitu selama pembelajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, peneliti mengalami keterbatasan waktu karena alokasi waktu yang diberikan oleh guru kelas selama satu kali pertemuan hanya 2 x 35 menit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175

5.3 Saran

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359