Pedoman Wawancara Instrumen Penelitian

71 tes yang berbentuk tes uraian atau essay test. Tes ini dilakukan setiap akhir siklus post-test. Tes akhir atau post-test dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana materi yang diberikan guru dapat dikuasai dengan baik oleh siswa atau belum. Peneliti menggunakan soal uraian yang berjumlah 20 butir. Tes dalam penelitian ini diberikan disetiap akhir siklus I dan akhir siklus II.

5. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 136, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan dapat berhasil dengan baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, lembar observasi, kuesioner, tes, dan dokumentasi.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara disusun sebagai pedoman untuk melakukan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelaksaan pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga. Jenis wawancara dalam penelitian ini adalah bebas terstruktur. 72 Wawancara dengan siswa dilakukan dengan mengambil secara acak siswa kelas V SD Negeri Karangmloko I dan guru kelas V. Pedoman wawancara disusun oleh peneliti sebelum melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Karangmloko 1. Pedoman wawancara disusun untuk membantu dan mempermudah peneliti dalam mendapatkan data awal. Pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut . Tabel 3.1. Pedoman Wawancara Berpikir Kritis No Indikator Pertanyaan 1 Memecahkan masalah Apakah siswa terus berusaha untuk menemukan jawaban yang benar ketika menemui kesulitan? Apakah siswa menggunakan cara atau alternatif lain untuk mengerjakan soal? Apakah siswa mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang sistematis? 2 Mampu bertanya Seperti apakah bentuk pertanyaan siswa ketika menemui kesulitan? 3 Membuat kesimpulan Apakah siswa mampu menceritakan materi yang sudah dipelajari? Apakah siswa mampu menceritakan proses dalam mencari jawaban? 4 Menganalisis argumen. Apakah siswa suka berdiskusi ketika bekerja dalam kelompok? 5 Menjawab pertanyaan Apakah siswa memikirkan kebenaran jawaban terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru? 6 Keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan Apakah siswa senang mengkoreksi jawaban terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru? Apakah siswa senang melakukan pembuktian jawaban dengan menggunakan media pembelajaran? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Tabel3.2. Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran No Garis Besar Pertanyaan Wawancara 1 Bagaimana proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di kelas V ? 2 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar matematika di kelas V? 3 Apakah selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran matematika? 4 Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media yang digunakan pada saat pelajaran matematika? 5 Apakah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika? 6 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran matematika? 7 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika? 8 Apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran matematika? 9 Bagaimana strategi pembelajaran matematika yang digunakan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa? 10 Apakah pernah menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika? 11 Bagaimana proses pembelajaran matematika pada materi KPK dan FPB? 12 Apakah dalam pembelajaran matematika materi KPK dan FPB nilai siswa sudah mencapai diatas KKM? 13 Berapa nilai tertinggi dan berapa nilai terendah?

2. Pedoman Observasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359