Berpikir Kritis Kajian Teori

24

3. Berpikir Kritis

Elaine B. Johnson 2010:183 mengemukakan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Kemudian Susanto 2013: 121 mengatakan bahwa berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubungan dengan konsep atau suatu masalah. Kemudian menurut Ennis Susanto, 2013: 121, berpikir kritis merupakan suatu bentuk berpikir dengan tujuan memperoleh keputusan yang bisa masuk akal tentang kejadian atau masalah apa yang dilakukan. Sedangkan menurut Anggelo Susanto, 2013: 122 menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah menerapkan kegaiatan berpikir yang tinggi yang meliputi kegiatan menganalisis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan serta mengevaluasi. Baron dan Sternberd Susanto, 2013: 123, berpendapat bahwa ada lima kunci dalam berpikir kritis, yaitu: 1 praktis, 2 relaktif, 3 masuk akal, 4 keyakinan, dan 6 tindakan. Sedangkan Fisher 1995 dalam Susanto 2013: 123 membagi strategi berpikir kritis ke dalam tiga jenis, yaitu: strategi afektif, kemampuan makro, dan ketrampilan mikro. Pertama, strategi afektif bertujuan untuk meningkatkan berpikir individu dengan caranya sendiri dan dengan percaya diri. Kedua, kemampuan makro adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 suatu proses yang terlibat dalam kegiatan berpikir, bertujuan untuk menghasilkan suatu ketrampilan-ketrampilan yang saling terpisah. Ketiga, ketrampilan mikro adalah ketrampilan yang menekankan pada kemampuan global. Guru dalam melakukan proses pembelajaran harus dapat memfasilitasi siswa dan mengembangkan proses berpikir kritis. Menurut Ennis Susanto, 2013: 125 terdapat 12 indikator berpikir kritis yang terangkum dalam 5 kelompok keterampilan berpikir, yaitu: a. Memberikan penjelasan sederhana, yang meliputi: 1 memfokuskan pertanyaan, 2 menganalisis pertanyaan, 3 bertanya dan menjawab tentang sesuatu penjelasan atau tantangan. b. Membangun keterampilan dasar, yaitu meliputi: 1 mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya, 2 mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. c. Menyimpulkan, yang meliputi: 1 mendeduksi dan mempertimbngkan hasil deduksi, 2 menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi, 3 membuat dan menentukan nilai pertimbangan. d. Memberikan penjelasan lebih lanjut, meliputi: 1 mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi dalam tiga dimensi, 2 mengidentifikasi asumsi. e. Mengatur strategi dan taktik, meliputi: 1 menentukan tindakan, 2 berinteraksi dengan orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 Berdasarkan pendapat dari para ahli tentang indikator kemampuan berpikir kritis tersebuat, kemudian peneliti mencari kesamaan dari indikator- indikator yang sudah dipaparkan diatas. Dari indikator-indikator tersebut kemudian peneliti memilih 6 indikator sebagai fokus penelitian, yaitu 1 menganalisis argumen, 2 mampu bertanya, 3 mampu menjawab pertanyaan, 4 memecahkan masalah, 5 membuat kesimpulan, dan 6 keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil pengamatan.

4. Matematika

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359