76
Tabel 3.5. Pedoman Penskoran Kuesioner
Pilihan Jawaban Skor
Favorabel Unfavorabel
SS     = Sangat Setuju 5
1 S       = Setuju
4 2
B      = Biasa 3
3 TS    = Tidak Setuju
2 4
STS = Sangat Tidak Setuju 1
5 Pedoman penskoran dalam lembar kuesioner ini mengacu pada skala likert,
dimana  disetiap  item  pertanyaan  atau  pernyataan  dengan  menyedikan  5  pilihan jawaban  favorable  item  positif  dan  unfavorable  item  negatif  yaitu  sangat
setuju SS, setuju S, biasa B, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS.
4. Tes Evaluasi
Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  tes  tertulis  berupa soal  essay.  Soal  essayterdiri  dari  10  soal  yang  disusun  berdasarkan  indikator
yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP. Desain kisi-kisi instrumen penelitian menggunakan  pendekatan  pembelajaran  kontekstual  pada  mata  pelajaran
matematika dengan materi KPK dan FPB sebagai berikut:
a. Evaluasi Siklus 1
Pada  soal  evaluasi  siklus  1,  peneliti  membuat  soal  essay  sejumlah  10 soal. Instrumen yang digunakan peneliti dalam siklus I sebagai berikut:
Tabel 3.6. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
No Indikator
No Soal
1 Menentukan
KPK dan
FPB menggunakanfaktorisasi prima
1,2,3,4,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Indikator
No Soal
2 Memecahkan masalah sehari-hari  yang
berkaitan dengan KPK dan FPB 6,7,8,9,10
b. Evaluasi Siklus II
Pada  soal  evaluasi  siklus  II,  peneliti  membuat  soal  essay  sejumlah  10 soal. Instrumen yang digunakan peneliti dalam siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.7. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
No Indikator
No Soal
1 Menentukan  KPK  dan  FPB  menggunakan
faktorisasi prima 1,2,3,4,5
2 Memecahkan masalah sehari-hari yang
berkaitan denganKPK dan FPB 6,7,8,9,10
5. Dokumentasi
Dokumentasi  digunakan  untuk  memberikan  gambaran  secara  konkret mengenai  aktivitas  siswa  pada  saat  proses  pembelajaran  dan  untuk
memperkuat  data  yang  diperoleh.  Dokumen  tersebut  berupa  foto  yang memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan siswa.
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Pengertian  validitas  secara  umum  adalah  keadaan  yang  menggambarkan tingkat  instrumen  yang  bersangkutan  dan  mampu  mengukur  apa  yang  akan
diukur.  Menurut  Mardapi  2008:  16,  validitas  merupakan  dukungan  bukti  dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Validitas
terdiri dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1. Validitas Isi
Validitas  isi  berkaitan  dengan  kemampuan  suatu  instrumen  untuk mengukur  isi  yang  akan  diukur  Mardapi,  2008:  16.  Validitas  isi  yang
digunakan dalam penelitian ini adalah soal evaluasi berbentuk essay.
2. Validitas Konstruk
Validitas  konstruk merupakan suatu alat ukur dikatakan valid jika cocok
dengan kontruksi teoritik di mana tes itu dibuat Surapranata, 2009: 51. 3.
Validitas Rupa Face Validity
Validitas Rupa adalah validitas yang menunjukkan apakah alat ukur atau instrumen penelitian dari segi  rupa tampak mengukur apa  yang ingin  diukur,
validitas  ini mengacu pada bentuk  dan penampilan instrumen. Validitas  rupa dalam  penelitin  ini  digunakan  untuk  perangkat  pembelajaran.  Perangkat
pembelajaran  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  silabus,  rencana  pelaksanaan pembelajaran  RPP,  lembar  kerja  siswa  LKS,  materi  ajar,  dan  kuesioner
kemampuan  berpikir  kritis.  Perangkat  pembelajaran  yang  sudah  divalidasi oleh ahli kemudian direkap untuk  dicari skor rata-rata dan kriteria kelayakan
berdasarkan  patokan  acuan  penilaian  PAP  tipe  1.  Berikut  ini  merupakan tabel kriteria kelayakan validasi yang diadopsi dari Masidjo 1995.
Tabel  3.8. Kriteria Kelayakan Validasi
Presentase Skor
Kriteria
90 - 100 4,5
– 5 Sangat layak
80 - 89 4
– 4,49 Layak
65 - 79 3,25
– 3,99 Cukup layak
79
55 - 64 2,75
– 3,24 Kurang layak
Dibawah 55 1
– 2,74 Sangat kurang layak
Uji validitas rupa  face validitydalam penelitian ini meliputi perangkat pembelajaran  yang berupa silabus,  rencana pelaksanaan pembelajaran RPP,
lembar  kerja  siswa  LKS,  dan  materi  ajar  yang  diujikan  melalui  expert judgment  kepada  dosen  dan  guru  kelas.  Validator  1  dan  2  adalah  dosen
Universitas  Sanata  Dharma  yang  ahli  dibidang  Matematika  dan  validator  3 adalah guru kelas SD Negeri Karangmloko 1.
Uji validitas perangkat pembelajaran menggunakan  Skala Likert 1, 2, 4 dan 5. Skor 1 berarti kurang sekali, skor 2 berarti kurang, skor 4 berarti baik,
dan skor 5 berarti sangat baik.Penilaian yang telah diberikan dosen dan guru, kemudian  dijumlah  dan  dihitung  rata-rata.  Kemudian  penentuan  kriteria
kelayakan hasil validasi berdasarkan kriteria kelayakan validasi yang terdapat pada tabel  3.8  yang diadopsi dari masidjo 1995 Hasil validasi  silabus  yang
telah  divalidasi  oleh  ahli  melalui  expert  judgment  yang  dapat  dilihat  pada tabel 3.9.
Tabel 3.9. Hasil Validasi Silabus
No Komponen yang
Dinilai Validator
Rata- rata
1 2
3
1 Kelengkapan
komponen silabus 5
4 5
4,66 2
Kesesuaian SK, KD, dan Indikator
5 4
5 4,66
3 Kesesuaian pemilihan
metode pembelajaran 5
4 5
4,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Komponen yang
Dinilai Validator
Rata- rata
1 2
3
4 Penggunaan bahasa
dan tata tulis baku 5
4 5
4,66 5
Kesesuaian antara penilaian dengan
indikator yang dirumuskan
4 4
4 4
Rata-rata 4,8
4 4,8
4,52
Kriteria Sangat
layak Layak
Sangat layak
Sangat layak
Hasil  validasi  silabus  pada  tabel  3.9  dapat  diperoleh  data  bahwa validator  1  memberikan  skor  rata-
rata  4,8  pada  kriteria  “sangat  layak”. Validator 2 memberikan skor rata-rata 4 pada
kriteria “layak”, dan validator 3 memberikan  skor  rata-
rata  4,8  pada  kriteria  “sangat  layak”.  Rata-rata  skor akhir yang diberikan ketiga validator adalah 4,52, yaitu pada kriteria “sangat
layak”. Maka silabus tersebut termasuk dalam kategori “sangat layak” untuk digunakan  dalam  penelitian  sesuai  dengan  kriteria  PAP  1  Masidjo,  1995:
153  tabel  kelayakan  validasi  dapat  dilihat  pada  tabel  3.8.  Hasil  validasi selanjutnya  yang  sudah  divalidasi  validator  adalah  rencana  pelaksanaan
pembelajaran RPP dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel3.10.  Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No Komponen yang Dinilai
Skor Validator Rata-
rata 1
2 3
I Perumusan indikator
keberhasilan belajar 1
Kejelasan rumusan 5
4 5
4,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Komponen yang Dinilai
Skor Validator Rata-
rata 1
2 3
2 Kelengkapan cakupan
rumusan indicator 5
4 5
4,66 3
Kesesuaian dengan kompetensi dasar
5 4
5 4,66
II Pemilihan dan
pengorganisasian materi pembelajaran
1 Kesesuaian dengan
kompetensi yang akan dicapai
5 4
5 4,66
2 Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik 4
4 4
4 3
Keruntutan dan sistematika materi
5 4
5 4,66
4 Kesesuian materi dengan
alokasi waktu 5
4 5
4,66
III  Pemilihan sumber belajarmetode
pembelajaran 1
Kesesuaian sumber belajarmetode
pembelajaran dengan standar kompetensi tujuan
yang ingin dicapai 5
2 5
4
2 Kesesuaian sumber
belajarmetode pembelajaran dengan materi
pembelajaran 5
4 4
4,33
3 Kesesuaian  sumber
belajarmetode pembelajaran dengan
karakteristik peserta didik 5
4 5
4,66
IV  Skenario Kegiatan Pembelajaran
1 Kesesuaian strategi dan
metode pembelajaran dengan kompetensi tujuan
pembelajaran 5
4 5
4,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Komponen yang Dinilai
Skor Validator Rata-
rata 1
2 3
2 Kesesuaian strategi dan
metode pembelajaran dengan materi
pembelajaran. 4
4 4
4
3 Kesesuaian strategi dan
metode pembelajaran dengan karakteristik peserta
didik 5
4 4
4,33
V Penilaian hasil belajar
1 Kesesuaian teknik penilaian
dengan kompetensi yang ingin dicapai
4 4
5 4.33
2 Kejelasan prosedur
penilaian awal, proses akhir, tindak lanjut
5 4
5 4.66
3 Kelengkapan instrumen
soal, rubrik, kunci jawaban
5 4
5 4,66
VI  Penggunaan bahasa tulis
1 Ketepatan ejaan
5 4
5 4,66
2 Ketepatan pilihan kata
5 4
5 4,66
3 Kebakuan struktur kalimat
5 4
5 4,66
4 Bentuk huruf dan angka
baku 5
4 5
4,66
Rata-rata 4,85
3,9 4,8
4,51
Kriteria Sanga
t layak
Cukup layak
Sangat layak
Sangat layak
Hasil validasi RPP pada tabel  3.10 dapat diperoleh data bahwa skor rata- rata perolehan dari validator 1, yaitu 4,85 pada kriteria “sangat layak”. Rata-
rata skor validator 2, yaitu 3,9 pada kriteria “cukup layak” dan skor rata-rata perolehan  dari  validator
3 adalah 4,8 pada kriteria “sangat layak”. Perolehan skor  rata-
rata  dari  ketiga  validator  adalah  4,51,  yaitu  pada  kriteria  “sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
layak”.  Dari  uraian  tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  rencana pelaksanaan  pembelajaran  RPP  tersebut  termasuk  dalam  ka
tegori  “sangat layak”  untuk  digunakan  dalam  penelitian  sesuai  dengan  kriteria  PAP  1
Masidjo,  1995:  153  dengan  rentang  skor  1  sampai  5,  tabel  kelayakan validasi  dapat  dilihat  pada  tabel  3.8.Selanjutnya,  hasil  validasi  lembar  kerja
siswa LKS yang dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11. Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa LKS
No Komponen yang
Dinilai Skor Validator
Rata- rata
1 2
3
1 Kelengkapan unsur
LKS 5
4 5
4,66 2
Kesesuaian indikatortujuan
pembelajaran dengan LKS
5 4
5 4,66
3 Rumusan petunjuk
pengerjaan LKS sederhana dan mudah
dipahami siswa 5
4 5
4,66
4 LKS membantu siswa
dalam memahami materi ajar
5 2
5 4
5 LKS menunjukkan
keruntutan kegiatan belajar
5 4
5 4,66
6 Tampilan LKS
menarik dan indah 5
4 5
4,66 7
Penggunaan bahasa dan tata tulis baku
5 2
5 4
Rata-rata 5
3,42 5
4,47
Kriteria
Sanga t
layak Cukup
layak Sangat
layak Layak
84
Hasil validasi LKS pada tabel 3.11 dapat diperoleh data bahwa skor rata- rata perolehan validator I, yaitu 5 pada kriteria “sangat layak”. Dari validator
2 memperoleh skor rata- rata 3,42 pada kriteria “cukup layak” dan validator 3
memperoleh skor rata- rata 5 pada kriteria “sangat layak”. Berdasarkan ketiga
validator diperoleh skor rata- rata 4,47, yaitu pada kriteria ”layak”. Dari uraian
tersebut,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  LKS  tersebut  termasuk  dalam kategori “layak” untuk digunakan dalam penelitian sesuai dengan kriteria PAP
1  Masidjo,  1995:  153  dengan  rentang  skor  1  sampai  5,  tabel  kelayakan validasi dapat dilihat pada tabel 3.8.
Kemudian hasil validasi materi ajar yang sudah divalidasi validator dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini:
Tabel 3.12. Hasil Validasi Materi Ajar
No Komponen yang
Dinilai Skor Validator
Rata- rata
1 2
3
1 Materi ajar dengan
kompetensi yang akan dicapai
4 2
5 3,66
2 Kesesuaian materi ajar
dengan karakteristik peserta didik
5 4
4 4,33
3 Materi ajar cakupannya
luas dan memadai 4
4 5
4,33 4
Pengorganisasian materi ajar runtut dan
sistematik 5
4 5
4,66
5 Kesesuaian alokasi
waktu dengan kesesuaian materi ajar
5 4
5 4,66
6 Penggunaan bahasa dan
tata tulis baku 5
4 5
4,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No Komponen yang
Dinilai Skor Validator
Rata- rata
1 2
3 Rata-rata
4,66 3,66
4,83 4,38
Kritera
Sangat layak
Cukup layak
Sangat layak
Layak
Dari  tabel  3.12  tentang  hasil  validasi  materi  ajar  dapat  diperoleh  data bahwa skor rata-rata yang diperoleh dari validator 1 adalah 4,66 pada kriteria
“sangat  layak”.  Skor  rata-rata  validator  2  adalah  3,66  pada  kriteria  “cukup layak”  denganskor  rata-rata  validator  3  adalah  4,83  pada  kriteria  “sangat
layak”. Kemudian skor rata-rata dari ketiga validator adalah 4,38 yaitu pada kriteria “layak”. Maka dapat disimpulkan bahwa materi ajar tersebut termasuk
dalam  kategori  “layak”  untuk  digunakan  dalam  penelitian  sesuai  dengan kriteria  PAP  1  Masidjo,  1995:  153  dengan  rentang  skor  1  sampai  5,  tabel
kelayakan validasi dapat dilihat pada tabel 3.8. Uji  validitas  isi  kuesioner  kemampuan  berpikir  kritis,diujikan  melalui
expert  judgment  kepada  2  dosen.  Validator  1  adalah  salah  satu  dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli dibidang psikologi dan validator 2 juga
merupakan  salah  satu  dosen  Universitas  Sanata  Dharma  dibidang psikologi.Uji validitas ini menggunakan  Skala Likert 1, 2, 3, 4 dan 5. Skor 1
berarti kurang sekali, skor 2 berarti kurang, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti sangat baik. Penilaian yang telah diberikan dosen dan
guru  dijumlah  dan  dihitung  rata-rata.  Hasil  validasi  kuesioner  yang  telah divalidasi oleh ahli melalui expert judgment dapat dilihat pada tabel 3.13.
86
Tabel 3.13.  Hasil Validasi Kuesioner
No Soal Validator
Rata-rata 1
2
1 4
3 3,5
2 4
5 4,5
3 4
4 4
4 4
5 4,5
5 4
5 4,5
6 4
4 4
7 4
3 3,5
8 4
4 4
9 4
4 4
10 4
3 3,5
11 4
3 3,5
12 2
5 3
13 4
4 4
14 4
4 4
15 4
3 3,5
16 4
2 3
17 4
5 4,5
18 4
3 3,5
19 4
2 3
20 2
5 3,5
Rata-rata 3,8
3,8 3,8
Kriteria Cukup layak
Cukup layak
Cukup layak
Dari tabel 3.13 diperoleh data bahwa skor rata-rata validator 1, yaitu 3,8 dengan  kriteria  “cukup  layak”.Skor  rata-rata  validator  2,  yaitu  3,8  dengan
kriteria “cukup layak”. Hasil kedua validator tersebut diperoleh skor rata-rata 3,8  dengan  kriteria  “cukup  layak”.  Berdasarkan  hasil  validasi  dari  kedua
validator  tersebut,maka  dapat  disimpulkan  lembar  kuesioner  kemampuan berpikir  tersebut  termasuk  dalam  kategori  “cukup  layak”  untuk  digunakan
87
dalam  penelitian  sesuai  dengan  kriteria  PAP  1  Masidjo,  1995:  153  dengan rentang skor 1 sampai 5, tabel kelayakan validasi dapat dilihat pada tabel3.8.
Validitas  isi  dalam  penelitian  ini  menggunakan  soal  essay  berjumlah  5 soal.  Soal  essaydiujikan  melalui  expert  judgment  kepada  dosen  dan  guru
kelas.  Validator  1  dan  2  adalah  dosen  Universitas  Sanata  Dharma  yang  ahli dibidang  Matematika  dan  validator  3  adalah  guru  kelas  SD  Negeri
Karangmloko 1. Hasil  validasi  soal  evaluasi  yang  sudah  divalidasi  oleh  validator
dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini: Tabel 3.14. Hasil Validasi Lembar Evaluasi
No Komponen yang
Dinilai Skor Validator
Rata- rata
1 2
3
1 Kesesuaian indikator
dengan soal 5
2 5
4 2
Kalimat yang digunakan sederhana
dan tidak berlebihan 5
4 5
4,66
3 Bahasa jelas, baku,
dan sederhana 5
4 5
4,66 4
Keluasan cakupan soal
4 4
5 4,33
5 Soal tidak
menimbulkan makna ganda
5 4
5 4,66
Rata-rata
4,8 3,6
5 4,56
Kriteria Sangat
layak Cukup
layak Sangat
layak Sangat
layak
Hasil  validasi  soal  evaluasi  pada  tabel  3.14  diperoleh  data  bahwa skor  rata-
rata  validator  1,  yaitu  4,8  dengan  kriteria  “sangat  layak”.  Skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
rata- rata validator 2, yaitu 3,6 pada kriteria “cukup layak”. Skor rata-rata
validator  3,  yaitu  5  pada  kriteria  “sangat  layak”.  Dari  ketiga  validator tersebut  diperoleh  skor  rata-
rata  4,56  yaitu  pada  kriteria  “sangat  layak”. Berdasarkan  hasil  validasi  dari  ketiga  validator  tersebutmaka  dapat
disimpulkan  bahwa  soal  essay termasuk  dalam  kategori  “layak”  untuk
digunakan dalam penelitian sesuai dengan kriteria PAP 1 Masidjo, 1995: 153 dengan rentang skor 1 sampai 5, tabel kelayakan validasi dapat dilihat
pada tabel 3.8. Berdasarkan  dari  hasil  validasi  perangkat  pembelajaran  silabus,  RPP,
LKS,  materi  ajar,  dan  kuesioner  dan  validasi  soal  essaymaka  dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran dan soal essayyang sudah peneliti
buat dapat digunakan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis data
3.9 Analisis Data Kuantitatif
Data  kuantitatif  yang  berupa  nilai  hasil  belajar  siswa  dianalisis  dengan menggunakan  analisis  statistik  deskriptif.  Analisis  deskriptif  yang  digunakan
adalah  mencari  skor  rerata  dan  mencari  persentase  peningkatan  prestasi belajar dalam setiap siklus.
3.9.1.1.1.1 Skor Rerata
Skor rerata dalam penelitian ini adalah skor rata- rata kelas dari hasil pre  test,  post  test  I,  post  test  II,  dan  post  test  selanjutnya.  Cara
menghitung rerata kelas adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
M =
X N
Keterangan: M
= Mean Skor rata- rata kelas. ∑ X  = Jumlah skor seluruh siswa.
N = Banyak siswa.
Persentase  Peningkatan  Prestasi  Belajar  Presentase  Jumlah  Siswa  yang Mencapai KKM
Persentase  peningkatan  hasil  belajar  adalah  besarnya  kenaikan  hasil belajar  siswa  dari  sebelum  dilakukan  tindakan  kelas  sampai  setelah
dilakukan  tindakan  kelas.  Adapun  persentase  yang  dihitung  dalam penelitian ini adalah persentase kenaikan hasil belajar siswa dari hasil pre
test ke post test I, kenaikan hasil belajar siswa dari hasil post test I ke post berikutnya,  kenaikan  hasil  belajar  siswa  dari  hasil  pre  test  ke  post  test
terakhir,  kenaikan  total  hasil  belajar  siswa  dari  sebelum  tindakan  hasil pre  test  hingga  akhir  tindakan  post  test  terakhir,  presentase  jumlah
siswa yang mencapai KKM dari sebelum tindakan  pre test hingga post test  I  dan  post  test  berikutnya,    dan  persentase  jumlah  siswa  yang
mendapat nilai hasil belajar lebih dari 70. Tabel 3.15.  Kriteria Nilai Hasil Belajar
Nilai Hasil Belajar Kriteria
85 – 100
Sangat Baik 70
– 84 Baik
55 – 69
Cukup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
40 – 54
Kurang – 39
Sangat Kurang
Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Kuesioner
Analisis data dalam kemampuan berpikir kritis, meliputi 6 indikator sebagai  fokus  penelitian,  yaitu:  1  menganalisis  argumen,  2  mampu
bertanya, 3 mampu menjawab pertanyaan, 4 memecahkan masalah, 5 membuat  kesimpulan,  dan  6  keterampilan  mengevaluasi  dan  menilai
hasil  dari  pengamatan.  Dari  6  indikator  kemampuan  berpikir  kritis tersebut,  kemudian dibuat  kuesioner berjumlah 20 butir pernyataan  yang
terdiri dari pernyataan favorable atau pernyataan positif dan unfavorable atau  pernyataan  negatif.  Analisis  data  kemampuan  berpikir  kritis  dapat
dihitung dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
a. Menghitung  kuesioner  kemampuan  berpikir  kritis  yang  dibagikan
kepada  siswa  pada  awal  sebelum  penelitian  dan  akhir  setelah penelitian  menggunakan  pedoman  penskoran  yang  sudah  dibuat.
Kemudian  memasukkan  data  hasil  kuesioner  tersebut  di  microsoft excel, dan selanjutnya mengelompokkannya berdasarkan indikator.
b. Menghitung jumlah skor berpikir kritis kelas.
c. Menghitung rata-rata skor kelas.
Jumlah skor kelas = Menjumlahkan skor siswa dalam satu kelas
91
Jumlah skor kelas Jumlah siswa
d. Menghitung nilai rata-rata kelas.
�����  = Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal × 100
e. Menentukan rentang skor kriteria berpikir kritisberdasarkan PAP tipe I
menurut Masidjo.
Tabel 3.16. Penilaian Acuan Patokan I PAP I Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
Sangat Kritis 80 - 89
Kritis 65 - 79
Cukup Kritis 55 - 79
Tidak Kritis Dibawah 55
Sangat Tidak Kritis
f. Menghitung jumlah siswa yang minimal cukup kritis.
g. Menghitung persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis
�� �� � �  = Jumlah siswa yang minimal CK
Jumlah seluruh siswa × 100
Menentukan kriteria kemampuan berpikir kritis setiap indikator: 1.
Indikator 1 Menganalisis Argumen Rentang skor kriteria = Persentase setiap kriteria × skor maksimal
92
Dalam indikator 1 menganalisis argumen terdapat 4 soal yang mewakili  indikator  1  tersebut.  Untuk  mengetahui  skor  maksimal  dari
indikator 1 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari  data  perhitungan  skor  maksimal  yang  telah  dihitung  tersebut, diketahui  bahwa  skor  maksimal  pada  indikator  1  adalah  20.  Setelah
dikatahui  skor  maksimal  pada  indikator  1  selanjutnya  peneliti membuat  rentang  skor  untuk  menentukan  kriteria  berpikir  kritis
berdasarkan  PAP  tipe  I  Penilaian  Acuan  Patokan.  Rentang  skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.18.
Tabel 3.17. Rentang Skor Indikator 1 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
18 – 20
Sangat Kritis 80 - 89
16 – 17,9
Kritis 65  - 79
13 – 15,9
Cukup Kritis 55 - 64
11 – 12,9
Tidak Kritis Dibawah 55
4 – 10,9
Sangat Tidak Kritis Dari  tabel  3.17  diketahui  bahwa  pada  indikator  1  dapat  dikatakan
memiliki  kemampuan  berpikir  kritis  jika  skor  rata-rata  siswa  dapat memperoleh minimal 13 cukup kritis.
2. Indikator 2 Mampu Bertanya
Skor maksimal = 4 soal × 5 sangat baik = 20
93
Dalam  indikator  2  mampu  bertanya  terdapat  2  soal  yang mewakili  indikator  2  tersebut.  Untuk  mengetahui  skor  maksimal  dari
indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari  data  perhitungan  skor  maksimal  yang  telah  dihitung  tersebut, diketahui  bahwa  skor  maksimal  pada  indikator  2  adalah  10.  Setelah
dikatahui  skor  maksimal  pada  indikator  2  selanjutnya  peneliti membuat  rentang  skor  untuk  menentukan  kriteria  berpikir  kritis
berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.18.
Tabel 3.18. Rentang Skor Indikator 2 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
9 – 10
Sangat Kritis 80 - 89
8 – 8,9
Kritis 65  - 79
6,5 – 7,9
Cukup Kritis 55 - 64
5,5 – 6,4
Tidak Kritis Dibawah 55
2 - 5,4 Sangat Tidak Kritis
Dari  tabel  3.18diketahui  bahwa  pada  indikator  2  dapat  dikatakan memiliki  kemampuan  berpikir  kritis  jika  skor  rata-rata  siswa  dapat
memperoleh skor minimal 6,5 cukup kritis. 3.
Indikator 3 Memecahkan Masalah Skor maksimal = 2 soal × 5 sangat baik
= 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dalam indikator 3 memecahkan masalah terdapat 2 soal yang mewakili  indikator  3  tersebut.  Untuk  mengetahui  skor  maksimal  dari
indikator 2 dapat dihitung dengan cara berikut
Dari  data  perhitungan  skor  maksimal  yang  telah  dihitung  tersebut, diketahui  bahwa  skor  maksimal  pada  indikator  2  adalah  10.  Setelah
dikatahui  skor  maksimal  pada  indikator  3  selanjutnya  peneliti membuat  rentang  skor  untuk  menentukan  kriteria  berpikir  kritis
berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.19.
Tabel 3.19. Rentang Skor Indikator 3 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
9 – 10
Sangat Kritis 80 - 89
8 – 8,9
Kritis 65  - 79
6,5 – 7,9
Cukup Kritis 55 - 64
5,5 – 6,4
Tidak Kritis Dibawah 55
2 –5,5
Sangat Tidak Kritis
Dari  tabel  3.19diketahui  bahwa  pada  indikator  3  dapat  dikatakan memiliki  kemampuan  berpikir  kritis  jika  skor  rata-rata  siswa  dapat
memperoleh skor minimal 6,5 cukup kritis. 4.
Indikator 4 Memecahkan Masalah Skor maksimal = 2 soal × 5 sangat baik
= 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dalam indikator 4 memecahkan masalah terdapat 6 soal yang mewakili  indikator  4  tersebut.  Untuk  mengetahui  skor  maksimal  dari
indikator 4 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari  data  perhitungan  skor  maksimal  yang  telah  dihitung  tersebut, diketahui  bahwa  skor  maksimal  pada  indikator  4  adalah  30.  Setelah
dikatahui  skor  maksimal  pada  indikator  4  selanjutnya  peneliti membuat  rentang  skor  untuk  menentukan  kriteria  berpikir  kritis
berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.20.
Tabel 3.20. Rentang Skor Indikator 4 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
27 – 30
Sangat Kritis 80 - 89
24 – 26,9
Kritis 65  - 79
19,5 – 23,9
Cukup Kritis 55 - 64
16,5 – 19,9
Tidak Kritis Dibawah 55
6 – 16,5
Sangat Tidak Kritis
Dari  tabel  3.20  diketahui  bahwa  pada  indikator  4  dapat  dikatakan memiliki  kemampuan  berpikir  kritis  jika  skor  rata-rata  siswa  dapat
memperoleh skor minimal 19,5 cukup kritis. 5.
Indikator 5 Membuat Kesimpulan Skor maksimal = 6 soal × 5 sangat baik
= 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dalam indikator 5 membuat kesimpulan terdapat 2 soal yang mewakili  indikator  5  tersebut.  Untuk  mengetahui  skor  maksimal  dari
indikator 5 dapat dihitung dengan cara berikut:
Dari  data  perhitungan  skor  maksimal  yang  telah  dihitung  tersebut, diketahui  bahwa  skor  maksimal  pada  indikator  5  adalah  10.  Setelah
dikatahui  skor  maksimal  pada  indikator  5  selanjutnya  peneliti membuat  rentang  skor  untuk  menentukan  kriteria  berpikir  kritis
berdasarkan PAP tipe I. Rentang skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.21.
Tabel 3.21.  Rentang Skor Indikator 5 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
9 – 10
Sangat Kritis 80 - 89
8 – 8,9
Kritis 65  - 79
6,5 – 7,9
Cukup Kritis 55 - 64
5,5 – 6,4
Tidak Kritis Dibawah 55
2 – 5,5
Sangat Tidak Kritis
Dari  tabel  3.21  diketahui  bahwa  pada  indikator  5  dapat  dikatakan memiliki  kemampuan  berpikir  kritis  jika  skor  rata-rata  siswa  dapat
memperoleh skor minimal 6,5 cukup kritis. Skor maksimal = 2 soal × 5 sangat baik
= 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
6. Indikator  6  Keterampilan  mengevaluasi  dan  menilai  hasil  dari
pengamatan. Dalam  indikator  6  Keterampilan  mengevaluasi  dan  menilai
hasil  dari  pengamatan  terdapat  4  soal  yang  mewakili  indikator  6 tersebut.  Untuk  mengetahui  skor  maksimal  dari  indikator  6  dapat
dihitung dengan cara berikut:
Dari  data  perhitungan  skor  maksimal  yang  telah  dihitung  tersebut, diketahui  bahwa  skor  maksimal  pada  indikator  6  adalah  20.  Setelah
dikatahui  skor  maksimal  pada  indikator  6  selanjutnya  peneliti membuat  rentang  skor  untuk  menentukan  kriteria  berpikir  kritis
berdasarkan  PAP  tipe  I  Penilaian  Acuan  Patokan.  Rentang  skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.22.
Tabel 3.22. Rentang Skor Indikator 6 Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
18 – 20
Sangat Kritis 80 - 89
16 – 17,9
Kritis 65  - 79
13 – 15,9
Cukup Kritis 55 - 64
11 – 12,9
Tidak Kritis Dibawah 55
4 – 11
Sangat Tidak Kritis Skor maksimal = 4 soal × 5 sangat baik
= 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Dari  tabel  3.22  diketahui  bahwa  pada  indikator  6  dapat  dikatakan memiliki  kemampuan  berpikir  kritis  jika  skor  rata-rata  siswa  dapat
memperoleh skor minimal 13 cukup kritis. h.
Langkah  terakhir  dalam  analisis  data  kuesioner  adalah  menghitung keseluruhan indikator menggunakan kriteria PAP tipe I.
Tabel 3.23. Rentang Skor Seluruh Indikator Tingkat Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90 - 100
90 – 100
Sangat Kritis 80 - 89
80 – 89
Kritis 65  - 79
65 – 79
Cukup Kritis 55 - 64
55 – 64
Tidak Kritis Dibawah 55
20 – 55
Sangat Tidak Kritis
Setelah  diketahui  rentang  skor  seluruh  indikator,  langkah  selanjutnya untuk menghitung nilai kemampuan berpikir kritis menggunakan rumus
sebagai berikut: �����  =
Rata − rata skor kelas
Jumlah skor maksimal × 100
Setelah  diketahui  nilai  kemampuan  berpikir  kritis  atau  skor  rata-rata kemampuan  berpikir  kritis,  langkah  selanjutnya  membandingkan  nilai
kemampuan  berpikir  kritis  setiap  indikator  pada  data  awal  sebelum dilakukan  penelitian  dengan  nilai  kemampuan  berpikir  kritis  setiap
indikator  data  akhir  setelah  dilakukan  penelitian.  Perbandingan  ini dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  peningkatan
99
kemampuan  berpikir  kritis  siswa  setelah  dilakukan  tindakan  dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual.
Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Data
kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai tingkat pemahaman siswa dan prestasi
belajar  matematika  sebelum  dan  setelah  menggunakan  alat  peraga  kognitif, dan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran afektif.
3.9 Indikator Keberhasilan