Lembar Pengamatan Kemampuan Berfikir Kritis

158

4.3 Lembar Pengamatan Kemampuan Berfikir Kritis

Lembar pengamatan kemampuan berfikir kritis dilaksanakan tiap-tiap pertemuan Siklus I dan Siklus II. Tujuan dilaksanakan lembar engamatan ini adalah sebagai penguat data selain kuesioner.berikut ini disajikan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat Siklus I dan Siklus II. Tabel 4.28. Data Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siklus I Indikator Kondisi Awal Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Skor rata-rata Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 57.6 TK 78.8 CK 68.2 CK 2 73.7 CK 75.8 CK 74.7 CK 3 63.6 TK 76.8 CK 70.2 CK 4 55.6 TK 77.8 CK 66.7 CK 5 56.6 TK 59.6 TK 58.1 TK 6 59.6 TK 57.6 TK 58.6 TK Rata-rata 61.11 TK 71.04 CK 66.08 CK Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada indikator 1 diperoleh skor rata- rata 68,2 pada kriteria “cukup kritis”. indikator 2 diperoleh skor rata- rata 74,7 pada kriteria “cukup kritis”. indikator 3 diperoleh skor rata- rata 70,2 pada kriteria “cukup kritis”. indikator 4 diperoleh skor rata- rata 66,7 pada kriteria “cukup kritis”. indikator 5 diperoleh skor rata- rata 58,1 pada kriteria “tidak kritis”. Dan pada indikator 6 diperoleh skor rata- rata 58,6 pada kriteria “tidak kritis”. Tabel4.29. Data Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siklus II 159 Indikator Kondisi Akhir Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Skor rata-rata Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 79.80 K 83.84 K 81.82 K 2 80.81 K 90.91 SK 85.86 K 3 84.85 K 86.87 K 85.86 K 4 77.78 CK 85.86 K 81.82 K 5 72.73 CK 85.86 K 79.29 K 6 72.73 CK 76.77 CK 74.75 CK Rata-rata 78.11 CK 85.02 K 81.57 K Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada indikator 1 diperoleh skor rata- rata 81,82 pada kriteria “kritis”. indikator 2 diperoleh skor rata- rata 85,86 pada kriteria “kritis”. indikator 3 diperoleh skor rata- rata 85,86 pada kriteria “kritis”. indikator 4 diperoleh skor rata- rata 81,82 pada kriteria “kritis”. indikator 5 diperoleh skor rata- rata 79,29 pada kriteria “kritis”. Dan pada indikator 6 diperoleh skor rata- rata 74,75 pada kriteria “cukup kritis”.

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359