3. Kadar Air Metode Oven Sudarmadji dkk, 1997
Penimbangan contoh yang telah berupa serbuk dan bahan yang telah dihaluskan sebanyak 1 - 2 gram dalam botol timbang yang telah diketahui
beratnya.
Pengeringan dalam oven pada suhu 100 C - 105
C selama 3 - 5 jam tergantung bahannya. Kemudian pendinginan dalam eksikator dan di timbang. Dipanaskan
lagi didalam oven 30 menit, didinginkan dalam eksikator dan ditimbang, perlakuan ini diulangi sampai mencapai berat konstan selisih penimbangan
berturut-turut kurang dari 0,2 mg. Pengurangan berat merupakan banyaknya air dalam bahan.
Rumus perhitungan :
Berat awal - berat akhir kadar air =
x 100 Berat awal
4. Kadar Abu Soedarmadji dkk, 1997
Penimbangan contoh yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah dihaluskan sebanyak 3 - 5 gram dalam cawan porselen yang telah diketahui
beratnya
Pengeringan dalam furnace pada suhu 550 - 600 C selama 6 - 8 jam tergantung
bahannya. Kemudian memasukkan dalam oven selama 15 menit hingga suhu cawan porselen turun, memasukkan dalam eksikator selama 15 menit dan
ditimbang. a-b
abu = x 100
C
a : berat cawan porselen + abu setelah pembakaran b : berat cawan porselen
c : berat cawan + bahan sample
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Kadar Protein Semi Mikro Kjeldahl Sudarmadji dkk, 1997
Timbang 1 gr sample bahan yang telah dihaluskan dan masukkan dalam labu Kjeldahl. Kemudian tambahkan 7,5 gr K
2
S
2
O
4
dan 0,35 gr H
2
O dan akhirnya tambahkan 15 ml H
2
SO
4
Panaskan semua sample dalam labu Kjeldahl dalam almari asam sampai berhenti berasap. Teruskan pemanasan tambahan ± 1 jam, matikan api
pemanas dan biarkan bahan menjadi dingin
Tambahkan 100 ml aquades dalam labu Kjeldahl yang didinginkan dalam lemari es dan beberapa lempeng Zn, juga tambahkan 15 ml larutan K
2
SO4
dalam air
Tambahkan perlahan-lahan larutan NaOH 50 sebanyak 50 ml yang sudah
didinginkan dalam almari es Pemanasan labu Kjeldahl berlahan-lahan sampai dua lapisan cairan tercampur
Distilat ditampung didalam erlenmeyer yang telah diisi dengan 50 ml larutan
standart HCL 0,1 N dan 5 tetes indicator metil merah.
Titrasi distilat yang diperoleh dengan standart NaOH 0,1 N sampai warna
kuning
Perhitungan N : ml NaOH blanko x ml NaOH contoh
N total = x 100 x 14,008
g contoh x 1000 protein = N x fk
Keterangan : N
= Normalitas dari NaOH Fk
= Faktor konversi
6. Volume Pengembangan Susanto, 1998
Loyang roti diukur panjang dan lebar. Adonan yang belum difermentasi dimasukkan dalam loyang kemudian diukur tinggi.
Besar nilai tinggi dari roti dikalikan panjang dan lebar dari loyang. Hasil yang diperoleh sebagai volume awal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Roti yang telah dipanggangan kemudian didinginkan, diukur tinggi roti tersebut. Besar nilai tinggi dari roti dikalikan dengan besar nilai panjang dan lebar dari
loyang. Hasil yang diperoleh sebagai volume akhir.
7. Jumlah Pori Susanto, 1998 Ratakan dan tipiskan tinta pada permukaan kertas