Fermentasi Pengembangan Pembentukan Proses Pembuatan Roti Manis
pencampuran terletak pada berapa lama pencampuran itu harus berlangsung hingga tercapai suatu perkembangan optimal dari gluten.
Ketika bahan-bahan adonan dicampur dalam mixer akan membentuk masa yang basah dan lengket dengan permukaan kasar bergumpal-gumpal. Setelah pengadukan
yang cukup adonan akan menjadi lembut, elastik, relatif kering dan tidak lengket serta resisten terhadap pemanggangan. Setelah tahap ini pengadukan sebaiknya
dihentikan, jika tidak adonan akan basah, lengket dan berair. Bila tahap ini terjadi maka akan overmix dan akan menghasilkan kue yang bantat, lembek dan pori-pori
tidak bagus Syahrial, 2008. Terdapat 3 macam sistem pembuatan adonan roti, yaitu sistem Sponge and
Dough dengan cara babon, sistem Straight Dough cara langsung, dan sistem No Time Dough cara cepat.
Dalam metode babon, sebagian besar tepung dan air, semua ragi roti dan garam mineral serta zat pengemulsi dicampur menjadi babon. Babon difermentasi selama 3-
6 jam, kemudian dicampur dengan bahan lainnya. Pada pembuatan babon cair, 25 tepung dibuat babon cair sebelum pencampuran adonan.
Proses Straight Dough lebih sederhana tetapi kurang fleksibel, karena tidak mudah dimodifikasi jika terjadi kesalahan dalam proses fermentasi atau tahap
sebelumnya. Dalam proses ini seluruh bahan dicampur sekaligus menjadi adonan sebelum difermentasi. Demikian pula pada metode cepat, seluruh bahan dicampur
sekaligus. Bedanya dengan No Time Dough adonan langsung dibentuk atau masuk ke dalam alat pencampur tanpa fermentasi Subarna, 1992.
Pada saat pencampuran yang perlu diperhatikan adalah jumlah penambahan air yang dibutuhkan. Lama proses pencampuran ini biasanya antara 18-20 menit untuk
mendapatkan adonan yang elastis dan homogen.