Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Belajar Sebelum dan

B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Keaktifan Belajar Sebelum dan

Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI IPS 2, berikut adalah tabel data tingkat motivasi belajar siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT siklus I dan siklus II. Tabel 5.15 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT dan Sesudah Penerapan TGT Siklus I No Nama Siswa Motivasi GAP I GAP II Awal Capaian Target 1 Adeodhatus K. 65 66 75 Meningkat Belum Tercapai 2 Agustinus Yogi F.H 64 64 75 Meningkat Belum Tercapai 3 Aloysius Yudi L. 65 68 75 Meningkat Belum Tercapai 4 Antonius Megan W. 65 71 75 Meningkat Belum Tercapai 5 Bernadetta Pinti Y. 67 74 75 Meningkat Belum Tercapai 6 Bondan Denis P. 73 73 75 - Belum Tercapai 7 CB. Eko Indah 69 71 75 Meningkat Belum Tercapai 8 Catharina Dwi H. 68 70 75 Meningkat Belum Tercapai 9 Claudia Berlita D. 71 71 75 - Belum Tercapai 10 Denis Ruben N.E 71 72 75 Meningkat Belum Tercapai 11 Desy Kurniawati - 70 75 - Belum Tercapai 12 Diky Pratama Putra 70 84 75 Meningkat Tercapai 13 Eduardus Rangga 63 68 75 Meningkat Belum Tercapai 14 Elisabet Sutirah 64 64 75 - Belum Tercapai 15 Emilia Juwita 66 69 75 Meningkat Belum Tercapai 16 Febrita Vitri L. 74 76 75 Meningkat Tercapai 17 Hermawan 67 68 75 Meningkat Belum Tercapai 18 Inggit Listyorini 66 70 75 Meningkat Belum Tercapai 19 Josef Crisna Listha 69 71 75 Meningkat Belum Tercapai 20 Lia Listiani 64 65 75 Meningkat Belum Tercapai 21 Nicolas Forneda P. 63 78 75 Meningkat Tercapai 22 Oda Nimas Ayu P. 71 72 75 Meningkat Belum Tercapai 23 Oktavianus Lumen 65 69 75 Meningkat Belum Tercapai 24 Paskalis Chandra L. 69 74 75 Meningkat Belum Tercapai 25 Paulus Bayu S. 68 75 75 Meningkat Tercapai 26 Petri Handayani 71 74 75 Meningkat Belum Tercapai 27 Petrick Ryan Fajar 71 - 75 - Belum Tercapai 28 Pransiska Oktaviani 68 69 75 Meningkat Belum Tercapai 29 Primandika P. 67 74 75 Meningkat Belum Tercapai 30 Puspita Arum 72 73 75 Meningkat Belum Tercapai 31 Ronald Saputra 71 73 75 Meningkat Belum Tercapai 32 Rosa Dania Astari 63 65 75 Meningkat Belum Tercapai 33 Sisilia Lina A. 68 74 75 Meningkat Belum Tercapai 34 Taufan Prakoso - 75 75 - Tercapai 35 Theresia Triwiyanti 70 71 75 Meningkat Belum Tercapai 36 Walfian Ambarita 67 67 75 - Belum Tercapai Jumlah 2.305 2.488 Rata-rata 67,80 71,09 Keterangan: GAP I = Motivasi Awal : Capaian GAP II = Motivasi Awal : Target Berdasarkan tabel 5.15 tingkat motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 sebelum diterapkan TGT dan sesudah penerapan siklus I mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rata-rata motivasi belajar siswa saat belum diterapkan model pembelajaran kooperatf tipe TGT adalah 67,80; kemudian pada siklus I naik menjadi 71,09. Karena siklus I hanya 5 siswa 14,29 yang bisa mencapai target 75, dan 30 siswa 85,71 belum mencapai target yang diharapkan, maka peneliti melakukan siklus II guna melakukan tindakan perbaikan. Skor item kuesioner dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan instrumen penelitian berupa kuesioner tersebut, diketahui bahwa skor tertinggi berdasarkan teori untuk motivasi adalah 100 dan skor terendah 20. Hasil perhitungan PAP II dapat dilihat di lampiran 22 hal 209. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar sebelum penelitian berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP II sebagai berikut: Tabel 5.16 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian di kelas XI IPS 2 No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 1 85 - 100 Sangat Tinggi 2 73 - 84 2 5,88 Tinggi 3 65 - 72 27 79,41 Sedang 4 57 - 64 5 14,71 Rendah 5 57 Sangat Rendah Jumlah 34 100 Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa 0, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 2 siswa 5,88, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang ada 27 siswa 79,41, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada 5 siswa 14,71 dan presentase siswa yang memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa 0. Dapat disimpulkan pada proses pembelajaran sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu sebesar 77,14. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar pada siklus I berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP II sebagai berikut: Tabel 5.17 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus I di kelas XI IPS 2 No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 1 85 - 100 Sangat Tinggi 2 73 - 84 13 37,14 Tinggi 3 65 - 72 20 57,14 Sedang 4 57 - 64 2 5,72 Rendah 5 57 Sangat Rendah Jumlah 35 100 Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 0 siswa 0, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 13 siswa 37,14, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang ada 20 siswa 57,14, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada 2 siswa 5,72, dan presentase siswa yang memiliki motivasi sangat rendah ada 0 siswa 0. Dapat disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT siklus I ini, siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori sedang yaitu sebesar 57,14. Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dari sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siklus I dan siklus II, berikut adalah tabel data motivasi belajar siswa kelas XI IPS II SMA St. Louis IX Sedayu: Tabel 5.18 Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan TGT, Siklus I dan Siklus II No Nama Sebelum Siklus I Siklus II Target Keterangan 1 Adeodhatus K. 65 66 82 75 Meningkat, tercapai 2 Agustinus Yogi 64 64 77 75 Meningkat, tercapai 3 Aloysius Yudi 65 68 79 75 Meningkat, tercapai 4 Antonius Megan 65 71 76 75 Meningkat, tercapai 5 Bernadetta Pinti 67 74 75 75 Meningkat, tercapai 6 Bondan Denis P. 73 73 79 75 Meningkat, tercapai 7 CB. Eko Indah 69 71 75 75 Meningkat, tercapai 8 Catharina Dwi H 68 70 78 75 Meningkat, tercapai 9 Claudia Berlita 71 71 76 75 Meningkat, tercapai 10 Denis Ruben N. 71 72 83 75 Meningkat, tercapai 11 Desy Kurniawati - 70 77 75 Meningkat, tercapai 12 Diky Pratama P 70 84 86 75 Meningkat, tercapai 13 Eduardus Rangga 63 68 75 75 Meningkat, tercapai 14 Elisabet Sutirah 64 64 76 75 Meningkat, tercapai 15 Emilia Juwita 66 69 79 75 Meningkat, tercapai 16 Febrita Vitri L. 74 76 81 75 Meningkat, tercapai 17 Hermawan 67 68 - 75 - 18 Inggit Listyorini 66 70 76 75 Meningkat, tercapai 19 Josef Crisna L. 69 71 84 75 Meningkat, tercapai 20 Lia Listiani 64 65 79 75 Meningkat, tercapai 21 Nicolas Forneda 63 78 - 75 - 22 Oda Nimas Ayu 71 72 77 75 Meningkat, tercapai 23 Oktavianus L. 65 69 75 75 Meningkat, tercapai 24 Paskalis Chandra 69 74 80 75 Meningkat, tercapai 25 Paulus Bayu S. 68 75 81 75 Meningkat, tercapai 26 Petri Handayani 71 74 - 75 - 27 Petrick Ryan F. 71 - - 75 - 28 Pransiska Oktaviani 68 69 78 75 Meningkat, tercapai 29 Primandika P. 67 74 77 75 Meningkat, tercapai 30 Puspita Arum 72 73 76 75 Meningkat, tercapai 31 Ronald Saputra 71 73 - 75 - 32 Rosa Dania A. 63 65 - 75 - 33 Sisilia Lina A. 68 74 76 75 Meningkat, tercapai 34 Taufan Prakoso - 75 81 75 Meningkat, tercapai 35 Theresia Triwiyanti 70 71 80 75 Meningkat, tercapai 36 Walfian Ambarita 67 67 82 75 Meningkat, tercapai Jumlah 2.305 2.488 2.356 Rata-rata 67,80 71,09 78,53 Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar siklus II berdasarkan Penilaian Acuan Patokan PAP II sebagai berikut: Tabel 5.19 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Siklus II di kelas XI IPS 2 No Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori 1 85 - 100 1 3,33 Sangat Tinggi 2 73 - 84 29 96,67 Tinggi 3 65 - 72 Sedang 4 57 - 64 Rendah 5 57 Sangat Rendah Jumlah 30 Dari data tersebut tampak bahwa presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi ada 1 siswa 3,33, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ada 29 siswa 96,67, presentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, rendah, dan sangat rendah ada 0 siswa 0. Dapat disimpulkan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT siklus II ini, siswa cenderung memiliki motivasi dengan kategori tinggi yaitu sebesar 96,67. Berdasarkan tabel 5.19, dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu dari siklus ke siklus II. Pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa 71,09, dan pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 78,53. Pada siklus II, target yang diharapkan sudah dapat tercapai, sehingga dapat dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 St. Louis IX Sedayu. Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 5.20 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa atau Keterlibatan Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II No Deskripsi Keadaan Awal Target Indikator keberhasilan Deskriptor Siklus I Siklus II 1 Siswa mengajukan pertanyaan kepada gurukelompok mengenai materi yang diajarkan 17,65 75 71,43 80 Jumlah siswa yang bertanya. 2 Siswa menjawab pertanyaan gurukelompok 67,65 75 100 100 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan. 3 Siswa mengemukakan menanggapi pendapat. 11,76 75 77,14 86,67 Jumlah siswa yang berpendapat. 4 Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok. 47,06 75 85,71 100 Jumlah siswa yang mengerjakan soal latihan. 5 Siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban. 26,47 75 68,57 83,33 Jumlah siswa yang mendiskusi kan jawaban pada lembar jawaban. 6 Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru 67,65 75 82,86 100 Jumlah siswa yang mencatat materi yang diberikan oleh guru. Tabel 5.20 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif terhadap keaktifan belajar siswa pada saat pra penelitian, siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel ketika pra penelitian keadaan awal, tampak bahwa siswa yang mengajukan pertanyaan kepada gurukelompok sebesar 17,65 6 siswa, komponen siswa menjawab pertanyaan gurukelompok sebesar 67,65 23 siswa, komponen siswa mengemukakanmenanggapi pendapat sebesar 11,76 4 siswa, komponen siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok sebesar 47,06 16 siswa, komponen siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban sebesar 26,47 9 siswa, dan komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru sebesar 67,65 23 siswa. Pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I, siswa mengajukan pertanyaan kepada gurukelompok mengenai materi yang diajarkan sebesar 71,43 dan pada siklus II sebesar 80. Siswa yang menjawab pertanyaan gurukelompok pada siklus I sebesar 100 dan pada siklus II juga sebesar 100, hasil ini tetap karena siswa dituntut aktif untuk menjawab pertanyaan. Untuk komponen siswa mengemukakanmenanggapi pendapat pada siklus I sebesar 77,14 dan pada siklus II sebesar 86,67. Komponen siswa yang mengerjakan soal latihan yang diberikan guru pada waktu kerja kelompok pada siklus I sebesar 85,71 dan pada siklus II sebesar 100. Siswa yang mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban sebesar pada siklus I sebesar 68,57 dan pada siklus II sebesar 83,33. Untuk komponen siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru pada siklus I sebesar 82,86; dan pada siklus II seluruh siswa 100 mencatat materi yang diberikan oleh guru.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal umum dan buku besar.

0 2 357

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Torunaments (TGT) dalam mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 2 246

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal umum dan buku besar - USD Repos

0 9 355

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 288