134
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi pokok bahasan kebijakan fiskal di kelas XI IPS 2. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Peningkatan keaktifan belajar siswa tampak dari hasil observasi. Ada 6
komponen dalam observasi keaktifan belajar siswa. Dari ke enam komponen tersebut sudah mencapai target yang telah diharapkan sebesar
75. 2.
Peningkatan motivasi belajar siswa tampak dari hasil kuesioner. Pada saat sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament TGT rata-rata hasil kuesioner adalah 67,80. Rata-rata kuesioner motivasi pada siklus I atau pada saat penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT meningkat menjadi 71,09. Hal ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu
sebesar 75, sehingga perlu diadakan siklus II untuk sebagai tindak lanjut. Pada saat siklus II terjadi peningkatan rata-rata kuesioner motivasi menjadi
78,53. Rata-rata pada siklus II sudah mencapai target yang diharapkan sebesar 75.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Kondisi dan suasana kelas yang gaduh, membuat situasi pembelajaran tipe TGT sedikit terganggu.
2. Ada data siswa yang tidak lengkap karena siswa tersebut tidak masuk
sekolah sehingga tidak dapat diikutsertakan dalam hasi penelitian.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan kepada pihak yang terkait dalam penelitian ini:
1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa juga menjadi lebih aktif ikut ambil bagian dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru agar siswa
tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu model pembelajaran ini juga dapat untuk melatih siswa bekerja sama dan
berdiskusi dengan teman satu kelompok sehingga pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi lebih baik. Di samping itu guru bisa
mengontrol keramaian saat model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan terutama pada saat games.
2. Pentingnya waktu tatap muka antara guru mitra dan peneliti dalam hal
persiapan pembelajaran, sehingga pada saat penerapan tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang menyebabkan waktu penelitian menjadi
berkurang. 3.
Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan dengan media dan alat-alat yang diperlukan untuk menghindari kekacauan
selama proses pembelajaran berlangsung. 4.
Pentingnya manajemen waktu pada saat penelitian berlangsung. Penggunaan waktu yang tepat akan sangat membantu penelitian selesai
sesuai dengan rencana. Waktu yang tepat akan memastikan setiap sesi dalam penelitian berjalan dengan maksimal, sehingga hasil penelitian akan
menjadi lebih optimal.
137
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Pustaka