sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan
pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi
bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut
kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh
topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
d. Learning Together
Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang
mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis
yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.
e. Group Investigation
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas.
Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok
mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar
mereka kepada seluruh kelas.
D. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT
1. Pengertian Teams Games Tournament TGT
Metode pembelajaran Teams Games Tournament TGT merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mudah
untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu kelas pasti akan ada
banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis kelamin, tingkat kepandaian dan lain
– lainnya. Dan perbedaan tersebut kadang kala
juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam metode TGT masalah ini dapat diminimalisir.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan
Slavin, 2010. Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di
mana kelompoknya terdiri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat
diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat.
Lima komponen utama dalam TGT yaitu Slavin, 2010: a.
Penyajian Kelas Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali
guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang
harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar
– benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam
kelompok nantinya.
b. Kelompok team
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum
kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar
kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan
suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika
ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah
satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu
teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang
anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi
bersama
teman kelompoknya
dan lebih
khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau tournament.
c. Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games
dapat berisi pertanyaan –pertanyaan bernomor yang dirancang oleh
guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah
satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya
tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan
untuk tournament mingguan.
d. Turnamen Tournament
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam
kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen
merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk
pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini
didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa
yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah
disepakati bersama dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan
bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan
benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.
e. Penghargaan Kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing
–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian
penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat
pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian
penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah
untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.
2. Kelebihan Teams Games Tournament TGT