Korelasi Antara Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.22. Korelasi Keaktifan dengan Hasil Belajar Siswa Keaktifan Skor Hasil Belajar Skor D D 2 X Y X - Y l X-Y l 2 1 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 2 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 3 Cukup 2 Cukup 2 4 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 6 Cukup 2 Tinggi 3 -1 1 7 Cukup 2 Tinggi 3 -1 1 8 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 9 Tinggi 3 Tinggi 3 10 Rendah 1 Cukup 2 -1 1 11 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 12 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 13 Rendah 1 Rendah 1 14 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 15 Cukup 2 Tinggi 3 -1 1 16 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 17 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 18 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 19 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 20 Cukup 2 Tinggi 3 -1 1 21 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 22 Rendah 1 Cukup 2 -1 1 23 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 24 Tinggi 3 Cukup 2 1 1 25 Tinggi 3 Tinggi 3 26 Cukup 2 Cukup 2 27 Cukup 2 Tinggi 3 -1 1 28 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 29 Cukup 2 Tinggi 3 -1 1 31 Rendah 1 Cukup 2 -1 1 32 Cukup 2 Cukup 2 33 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 34 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 35 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 36 Rendah 1 Tinggi 3 -2 4 38 Tinggi 3 Tinggi 3 39 Cukup 2 Tinggi 3 -1 1 ∑ Setelah masing-masing kriteria diubah dalam bentuk skor 1 hingga 3, maka dapat dilakukan uji statistik untuk menentukan korelasi antara keaktifan dan hasil belajar siswa. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan r rank dan uji statistik t untuk r rank . r rank digunakan karena data keaktifan dan hasil belajar adalah data yang berupa data berjenjang. dengan derajat kebebasan = n -2 = 36 – 2 = 34 Hasil dari r rank digunakan untuk menghitung statistic uji t untuk r rank , yang mana r rank tersebut untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara keaktifan dan hasil belajar. Berikut adalah perhitungannya : √ √ √ = 4,43 Setelah didapatkan hasil uji korelasi t untuk r rank. Kemudian bandingkan hasil tersebut dengan nilai statistic uji t untuk r rank yang terdapat pada tabel korelasi t. dengan dan didapatkan harga statistic uji t pada tabel = 2,042. Karena nilai hitung statistic uji t untuk r rank 4,43 nilai statistic uji t untuk r rank pada tabel 2,042, maka dapat disimpulkan bahwa antara keaktifan dan hasil belajar berkorelasi positif secara signifikan.

D. Pembahasan Analisis Data

Dari analisis data, telah diketahui presentase keaktifan siswa dalam kelas. Siswa yang memberikan keaktifan Tinggi T berjumlah 4 siswa atau sebesar 11,11. Siswa yang memberikan keaktifan Cukup C berjumlah 10 siswa atau sebesar 27,78, sedangkan 61,11 siswa yang lain memberikan keaktifan Rendah R. Sementara untuk skor peningkatan kelompok yang diambil dari nilai kuis, terdapat 1 kelompok yang masuk dalam kriteria kelompok Great Team yaitu kelompok 6. Kelompok dengan kriteria kelompok Good Team yaitu kelompok 1, kelompok 2, kelompok 4 dan kelompok 6. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok 3 tidak masuk dalam kriteria pnghargaan kelompok. Sehingga penghargaan kelompok diberikan pada kelompok 6. Hasil belajar siswa kelas VII B secara individu dilihat dari Tabel 4.21 yang menunjukkan bahwa 33 dari 36 siswa atau sebesar 91,7 siswa yang mengikuti pelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II nilainya berada diatas KKM dengan rata-rata 81,7.

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Waktu pelaksanaan kurang mencukupi untuk pembahasan atau evaluasi. 2. Beberapa siswa mengeluhkan bahwa pembatasan waktu dalam mengerjakan lembar kerja dan soal kuis membuat gugup sehingga mengurangi konsentrasi dalam mengerjakan. 3. Pengawasan pada kelompok tidak maksimal karena banyaknya siswa dalam tiap kelompok.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16