Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari keaktifan adalah 1 pembelajaran berpusat pada siswa, 2 pembelajaran
terkait dengan kehidupan nyata, 3 pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi, bertanya, kritis, 4 pembelajaran melayani gaya
belajar anak yang berbeda-beda, 5 pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah siswa-guru, 6 pembelajaran menggunakan
lingkungan sebagai media atau sumber belajar, 7 penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar, 8 guru
memantau proses belajar siswa, dan 9 guru memberikan umpan balik terhadap hasil belajar anak, 10 siswa berani mengungkapkan gagasan dan
memiliki kebebasan untuk berbicara. Sehubungan dengan variabel yang diteliti, yaitu mengenai keaktifan
belajar maka peneliti menentukan indikator keaktifan yang akan digunakan untuk mengukur keaktifan siswa dalam pembelajaran. Peneliti mengambil
beberapa pendapat dari Rohandi 2004:53 tentang keaktifan belajar, yaitu: 1 siswa aktif dalam bertanya dan 2 siswa berani mengungkapkan gagasan
dan kreatif terhadap penyelesaian masalah.
4. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
“Taniredja dkk 2011:56 mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang disetting kelompok-kelompok
kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan masalah melalui interaksi sosial dengan
teman sebayanya, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi
sumber bagi teman yang lain.” Sedangkan Rusman 2013:202 mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang beranggotakan dari empat sampai
enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen Terkait pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara kelompok-kelompok kecil dan terdiri dari siswa yang heterogen
serta memiliki tujuan sebagai sumber belajar bagi temannya.
b. Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin 2005:11 terdapat lima macam model pembelajaran kooperatif, antara lain adalah:
1 Student Team Achievement Division STAD
STAD merupakan model pembelajaran yang terdiri dari lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan
rekognisi tim. Awalnya, siswa mempelajari materi bersama dengan teman sekelompoknya kemudian semua siswa menghadapi kuis. Skor yang
didapatkan dari kuis tersebut akan digunakan untuk menentukan skor yang diperoleh dalam kelompoknya. Selain itu setiap siswa akan melihat
bagaimana poin kemajuan dalam belajar mereka maka setiap siswa harus
berusaha memperoleh skor kuis yang maksimal agar skor kelompok menjadi maksimal juga.
2 Teams Games Tournament TGT
TGT memiliki tahapan dalam pembelajaran. Tahapan tersebut adalah pengajaran, belajar tim, turnamen, dan rekognisi tim. Pertama-tama, guru
melakukan pengajaran yang berguna untuk memperkenalkan materi pelajaran. Setelah itu belajar dalam tim. Belajar dalam tim dapat dilakukan
dengan mengerjakan lembar kegiatan berdasarkan tim yang telah dibagi. Selanjutnya adalah melakukan turnamen. Turnamen adalah dilakukan
secara langsung sehingga memungkinkan setiap siswa berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka dan diakhiri dengan
penghargaan tim. 3
Jigsaw Jigsaw merupakan tipe model pembelajaran dengan cara membagi
kelompok menjadi lima atau enam orang. Setiap anggota kelompok diminta untuk mempelajari satu bagian materi pelajaran. Setelah itu,
materi yang telah dipelajari tersebut dijelaskan kepada anggota kelompok lain. Setelah menjelaskan materi kepada kelompok lain, siswa
mengerjakan kuis. Pada jigsaw II siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar secara keseluruhan konsep sebelum menjadi ahli. Jigsaw I
mengarahkan siswa belajar pada satu konsep yang akan menjadi keahliannya sehingga siswa mendapatkan konsep yang lainn dari diskusi
dengan teman satu grupnya Trianto, 2010:75.
4 Learning Together LT
Learning together merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang diawali dengan guru menjelaskan materi pembelajaran. Setelah itu, siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok yang heterogen yang terdiri dari empat sampai enam orang untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Selanjutnya,
guru melaksanakan penilaian hasil kerja kelompok dan dilanjutkan dengan mengerjakan kuis secara individu. Hasil mengerjakan kuis tersebut akan
menjadi nilai hasil kerja individu. 5
Group Investigation GI Group Investigation merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang diawali
dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setelah siswa masuk dalam kelompok, setiap kelompok mempelajari satu bagian materi
pelajaran kemudian menjelaskan materi tersebut kepada seluruh siswa di kelas. Tipe GI ini diharapkan siswa bersama kelompoknya dapat
bertanggung jawab terhadap apa yang telah dipelajari, mengorganisir kelompok mereka sendiri tentang bagaimana cara menguasai materi dan
memutuskan bagaimana cara mengkomunikasikan materi tersebut kepada seluruh siswa di kelas.
Rusman 2011:213 membagi model-model pembelajaran Kooperatif menjadi enam macam, yaitu
1 Model Student Teams Achievement Division STAD
Model ini dilaksanakan untuk memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang di anjurkan
guru. Jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD ini adalah: a Pembagian Kelompok, b Presentasi Guru, c Kegiatan Belajar dalam
Tim Kerja Tim, d Kuis Evaluasi, dan e Penghargaan Prestasi Tim. 2
Model Jigsaw Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini mengambil pola cara bekerja
sebuah gergaji zigzaw, yaitu siswa melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan
bersama. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model Jigsaw sebagai berikut: a pembagian kelompok, b Tiap orang dalam tim diberi bagian
materi yang berbeda, c Tiap orang dalam tim diberi bagan materi yang di tugaskan, d diskusi kelompok ahli, e masing-masing siswa mengajari
temannya dalam tim asal, f presentasi hasil diskusi, g evaluasi 3
Investigasi Kelompok Group Investigation Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation langkah-langkah
pembelajarannya adalah: a membagi siswa ke dalam kelompok kecil, b memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis, c mengajak setiap
siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.
4 Model Make a Match Membuat Pasangan
Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawabansoal sebelum batas waktunya,
siswa yang dapat mencocokkan kartunya di beri poin. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: a menyiapkan beberapa kartu
yang berisi beberapa konsep, b Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban c Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu
yang cocok, d Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebalum batas waktu diberi poin, e Salah satu babak kartu di kocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 5
Model TGT Teams Games Tournament TGT adalah satu tupe pembelajaran koopratif yang menempatkan siswa
dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang
berbeda. Guru menyejikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS
kepada setiap kelompok. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang di berikan, maka anggota kelompok yang lain
bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.
6 Model Struktural
Dalam model struktural terdapat enam komponen utama di dalam pembelajaran Kooperatif tipe pendekatan struktural. Keenam komponen
itu adalah sebagai berikut: a Struktur dan Konstruk yang Berkaitan, b Prinsip-prinsip Dasar, c Pembentukan Kelompok dan Pembentukan
Kelas, d Kelompok, e Tata Kelola, dan f Keterampilan Sosial.
Berdasarkan pendapat Slavin dan Rusman, maka dapat disimpulkan bahwa model-model pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam
teknik. Selain itu, terdapat empat kesamaan teknik dalam model pembelajaran kooperatif, diantaranya teknik Model Student Teams
Achievement Division STAD, Model Jigsaw, Model Group Investigation Investigasi Kelompok, dan Model Teams Games Tournaments TGT.
c. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif