sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tema tertentu.
3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut
berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
4 Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akgibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan,
struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
Jadi, dari pendapat Trianto, dapat tentang karakteristik IPS dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan gabungan-gabungan dari berbagai unsur
ilmu dan terdiri dari berbagai standar kompetensi serta kompetensi dasar.
c. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Tujuan utama pengajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik
yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat Trianto, 2012:176. Tujuan ini lebih menegaskan bahwa mengatasi permasalahan
yang ada dengan menggunakan potensi dari masing-masing peserta didik. Potensi yang telah peserta didik miliki dapat digunakan untuk
mengembangkan pengetahuannya, namun peserta didik tetap membutuhkan bimbingan dan tuntunan untuk mengembangkannya.
Menurut Susanto 2013:149 berkaitan dengan KTSP, Pemerintah telah memberikan arah yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup
pembelajaran IPS, yaitu: 1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan-keterampilan dalam kehidupan sosial, 3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan 4 Memiliki
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Berdasarkan pendapat Susanto dan Trianto, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan Pembelajaran IPS adalah memberikan kemampuan bagi peserta
didik untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan-keterampilan dalam kehidupan sosial, mengenal
konsep dan nantinya dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan ilmu yang dimiliki.
d. Penerapan Tipe Jigsaw II Dalam Pembelajaran IPS
Slavin 2005:237 mengungkapkan bahwa Jigsaw II dapat digunakan jika materi yang dipelajari berbentuk narasi tertulis. Model ini paling sesuai
digunakan untuk mata pelajaran sosial, literatur, sebagian pelajaran ilmu pengetahuan ilmiah dan bidang-bidang lainnya yang tujuan pembelajarannya
adalah untuk penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan. Terkait dengan hal tersebut, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II cocok
digunakan dengan mata pelajaran IPS dengan materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, transportasi dan pengalaman
dalam menggunakannya.
Materi “mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,
transportasi dan pengalaman dalam menggunakannya ” mencakup empat
indikator besar yaitu perkembangan teknologi produksi, perkembangan teknologi komunikasi, perkembangan teknologi transportasi dan pengalaman
dalam menggunakan teknologi. Selain itu, penerapan menggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II secara garis besar meliputi siswa
membaca materi pembelajaran sesui topik pembelajaran, diskusi dalam kelompok ahli, presentasi dalam kelompok asal, tes, dan pemberian
penghargaan tiap kelompok.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian Keaktifan dan Prestasi Belajar
1. Penelitian oleh Endah Tri Utami 2013 dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dapat Meningkatkan Prestasi Belajar PKN Kelas V SD Kanisius Minggir”. Pada kondisi awal nilai rata-
rata siswa sebesar 62,58, pada siklus I, nilai rata-rata siswa menjadi 76,67 sedangkan pada siklus II meningkat mencapai 90,60. Hal ini terlihat bahwa
terjadi peningkatan dalam setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw II dapat meningkatkan prestasi PKN kelas V SD Kanisius Minggir. 2.
Penelitian oleh Kristiyanti, H. Novi 2010 dengan judul “Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Meningkatkan Keterlibatan dan
Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bangun Datar di Kelas V SD Negeri Kalisodo I”. Hasil yang diperoleh yaitu terjadi peningkatan pada