Pengertian Belajar Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab II diuraikan yang mendasari kajian pustaka, adalah kajian teori, hasil penelitian relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

A. Kajian Teori

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2010:2. Sedangkan Suyono dan Hariyanto 2011:9 menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses pemerolehan pengetahuan yang disertai dengan adanya proses peningkatan keterampilan, perbaikan perilaku dan sikap, serta pengokohan kepribadian. Belajar juga dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Syah, 2003:68. Hal ini menyangkut tentang usaha seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang bersifat menetap. Perubahan tingkah laku dapat terjadi secara sadar dan bersifat positif. Perubahan perilaku tersebut dapat didapatkan dari pengalaman dalam berinteraksi, sedangkan pengalaman tersebut dapat diperoleh dari adanya proses praktek atau latihan. Hal tersebut dilaksanakan agar peserta didik dapat berkembang secara optimal. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang melalui latihan dan hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Belajar adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta didik. Slameto 2010:54 menjelaskan bahwa belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan cacat tubuh. Dalam faktor kesehatan, proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya juga terganggu. Seseorang dapat belajar dengan baik jika kesehatan badannya tetap terjamin dan menyeimbangkan dengan istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. Sedangkan pada faktor cacat tubuh, berupa tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain sebagainya. Keadaan tersebut juga dapat mempengaruhi belajar. Misalnya saja dia akan merasa terganggu dengan kondisi yang dialaminya yaitu cacat tubuh sehingga sulit untuk belajar. Faktor psikologis. Ada tujuh faktor yang dapat tergolong ke dalam faktor psikologis, yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Ketujuh faktor tersebut masing-masing memberikan pengaruh yang sama dalam belajar yaitu adanya pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dapat mendorong seseorang tersebut untuk belajar dengan baik tanpa adanya gangguan. Sedangkan pengaruh negatifnya akan lebih banyak berkenaan saat belajar. Contohnya dapat menjadi faktor penghambat belajar, bahkan dapat membuat siswa gagal dalam belajar. Faktor jasmiah yang terakhir adalah kelelahan. Faktor kelelahan dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk berbaring. Sedangkan kelelahan rohani akan terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk berhasil menjadi hilang. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga memberikan pengaruh berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Keempat hal tersebut sangat memberikan pengaruh terhadap belajar anak. Pengaruh yang terjadi juga dapat positif dan negatif tergantung dari situasi yang sedang terjadi kini. Begitu pun dengan faktor sekolah dan faktor masyarakat. Kedua faktor tersebut juga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar, misalnya saja dalam belajar di sekolah, faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya adalah adanya metode belajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah. Sedangkan di masyarakat dapat dipengaruhi oleh kegiatan siswa saat di masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakatnya. Dengan demikian dapat dilihat secara jelas bahwa menurut Slameto 2010:54 terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tergolong menjadi tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan, sedangkan faktor eksternal dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. 2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Prestasi adalah penguasaan pengetahuanketerampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes KBBI, 2008:895. Sedangkan menurut Syah 2010:141 adalah prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Dalam setiap kegiatan belajar siswa, siswa akan mempunyai sebuah tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dengan kata lain, setelah tujuan pembelajaran dicapai dengan baik, misalnya dengan mendapatkan nilai yang baik maka dapat dikatakan bahwa nilai dan tujuan pembelajaran itulah yang merupakan tingkat keberhasilan siswa karena tujuan pembelajaran yang telah terumuskan dapat tercapai. Dengan adanya pengertian prestasi dan belajar, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dicapai melalui mata pelajaran dan ditunjukkan dengan nilai tes.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 3 Cawas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

0 0 162

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn melalui penerapan model kooperatif tipe JIGSAW II pada siswa kelas IVA SD Kanisius Ganjuran.

0 0 214

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 155

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 8 235

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir.

0 2 288

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011 2012

0 1 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA.

1 1 212

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II

0 1 233

Perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II - USD Repository

0 0 215