Beberapa Jenis Belajar Belajar dan Pembelajaran

3. Beberapa Jenis Belajar

Jenis-jenis belajar dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan dan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar, cara atau proses yang ditempuh dalam belajar, teknik atau metode belajar, dan sebagainya. Perkembangan atas pengelompokan jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-macam. Dilihat dari tujuan dan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar, menutut para ahli Saodih Surya; Effendi dalam Rohmah, 2012 umunya mengemukakan delapan jenis belajar berikut: 1 Belajar Abstrak Abstract Learning Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan cara-cara abstrak. Tujuannya adalah memperoleh pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata. Dalam hal ini peranan rasio atau akal sangatlah penting. Begitu pula penguasaan atas prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Termasuk dalam jenis ini, misalnya belajar astronomi, kosmografi, kimia dan matematika. 2 Belajar Keterampilan Skill Learning Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang bertutujuan memperoleh keterampilan tertentu dengan menggunakan gerakan- gerakan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan yang intensif dan teratur sangatlah diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini adalah belajar olah raga, melukis, memperbaiki benda elektronik. Bentuk belajar jenis ini juga sering disebut latihan atau training . 3 Belajar Sosial Social Learning Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan dan pemahaman terhadap masalah-masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai-nilai sosial dan sebagainya. Termasuk di sini misalnya belajar memahami masalah keluarga, konflik antara etnis atau antara kelompok, dan masalah lainnya yang bersifat sosial. 4 Belajar Pemecahan Masalah Problem Solving Dalam hal ini pada dasarnya adalah belajar untuk memperoleh keterampilan atau kemampuan memecahkan berbagai masalah secara logis dan rasional. Tujuannya ialah memperoleh kemampuan atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah secara tuntas. Untuk itu, kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep, prinsip, serta generalisasi amat diperlukan. 5 Belajar Rasional Rational Learning Yaitu belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya ialah memperoleh beragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip, konsep-konsep. Jenis belajar ini berkaitan erat dengan belajar memecahkan masalah. Dengan belajar rasional, individu diharapkan memilki kemampuan rational problemsolving , yaitu kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis dan sistematis. 6 Belajar Kebiasaan Habitual Learning Belajar kebiasaan ialah proses pembentukan kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan tang telah ada. Belajar kebiasaan selain menggunakan perintah, keteladanan, serta pengalaman khusus, juga menggunakan hukum dan ganjaran. Tujuannya agar individu memperoleh sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan lebih positif, dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu atau besifat kontekstual. 7 Belajar Apresiasi Apreciation Learning Belajar apresiasi pada dasarnya adalah belajar mempertimbangkan nilai atau arti penting suatu obyek. Tujuannya agar memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa effective skills, dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat, arti penting obyek tertentu, misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan apresiasi seni lukis. 8 Belajar Pengetahuan Study Belajar pengetahuan dimaksudkan sebagai belajar untuk memperoleh sejumlah pemahaman, pengertian informasi dan sebagainya. Belajar pengetahuan juga dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana untuk menguasai materi pembelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi atau penelitian dan eksperimen. Tujuan belajar di sini agar individu memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu, yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat laboratorium Rohmah, 2012. Jenis belajar yang difokuskan pada penelitian ini yaitu belajar abstrak, belajar sosial, belajar rasional dan belajar pengetahuan kerena dalam penelitian ini siswa belajar abstrak melalui video, belajar sosial melalui kegiatan diskusi kelompok, belajar rasional melalui presentasi dengan berbagai tanggapan dan masukkan agar memperoleh keragaman pemahaman dan konsep kemudian siswa belajar pengetahuan agar dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran yang dilaksanakan.

4. Sistem Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 4 20

Pemanfaatan media animasi dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAK Frateran Ndao Ende pada materi sistem ekskresi.

0 1 209

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat.

0 0 2

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar tentang sistem pencernaan dengan menggunakan media animasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat

0 1 217

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA MATERI SISTEM INDERA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANTUL.

0 0 5

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH SISTEM SARAF MANUSIA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA.

0 0 6

PENYUSUNAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG PADA MATERI SISTEM SARAF MANUSIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI SISWA KELAS XI IPA.

0 0 8

PENYUSUNAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI SISTEM SARAF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL.

0 0 2

PENYUSUNAN KOMIK BIOLOGI SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MATERI SISTEM SARAF MANUSIA BAGI SISWA SMA/MA KELAS XI.

0 0 1

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

0 0 222