7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah key term, „istilah kunci‟ yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian
terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses
perubahan manusia itu. Belajar yaitu setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan dan
pengalaman. Atau belajar adalah perubahan kepribadian sebagai pola baru yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaiansuatu
pengertian. Abin Syamsudin Makmun dalam Rohmah 2012 mengatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan menurut
Muhibbin Syah belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan psikologi kognitif. Belajar juga diartikan pula sebagai suatu perubahan
kemampuan bereaksi atau relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.
karakteristik belajar antara lain: a
Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman perubahan karena pertumbuhan atau kematangan bukan merupakan hasil belajar,
contoh perubahan seorang bayi. b
Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman, berarti perubahan tingkah
laku yang
disebabkan oleh
motivasi, kelelahan,
adaptasikepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara bukan merupakan hasil belajar.
c Perubahan tingkah laku itu menyangkut berbagai aspek kepribadian
fisik dan psikis seperti perubahan pengertian, berpikir, keterampilan, kebiasaan, sikap, dan lain-lain.
Disamping itu ada beberapa ahli yang berusaha merumuskan tentang belajar. Di bawah ini dikemukakan beberapa rumusannya.
1 Walker dalam Rohmah 2012 mengemukakan arti belajar dengan
kata- kata yang singkat, yakni”Perubahan-perubahan sebagai akibat
dari pengalaman”. 2
C.T.Morgan dalam Rohmah 2012 merumuskan belajar sebagai “Suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai
akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu”. Menurut Morgan, berbagai perubahan tingkah laku yang bisa diamati pada
perkembangan seorang bayi hingga dewasa, terdapat 3 hal yaitu: a.
Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses fisiologis, misalnya sakit, penyakit.
b. Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses
pematangan maturation. c.
Perubahan yang terjadi karena adanya proses-proses belajar. 3
Crow Crow dalam Rohmah 2012 menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
Menurut mereka hal-hal yang dirumuskan di atas meliputi cara-cara yang baru digunakan melakukan suatu upaya memperoleh
penyesuaian diri terhadap situasi yang baru. Belajar alam pandangan Crow Crow menunjuk adanya perubahan yang progresif dari
tingkah laku. Belajar dapat memuaskan minat individu untuk mencapai tujuan.
4 Hintzman dalam Rohmah 2012 mengatakan belajar ialah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi tingkah laku organisme itu.
Dengan demikian perubahan yang disebabkan pengalaman tersebut baru bisa dikatakan belajar kalau mempengaruhi organisme. Lebih
lanjut Hintzman menjelaskan bahwa pengalaman hidup sehari-hari, dalam bentuk apapun amat memungkinkan diartikan sebagai belajar,
mengapa demikian? Sebab bagaimanapun juga pengalaman yang dialami oleh tiap makhluk hidupmanusia akan memberikan
pengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya. 5
Laurine dalam Rohmah 2012 mengemukakan,” Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”.
Menurut pengertian ini belajar merupakan proses, kegiatan yang bukan merupakan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
tetapi lebih luas dari itu dan bukan hanya penguasaan dari latihan, melainkan perubahan kelakuan.
6 Atkinson dan kawan-kawan dalam Rohmah 2012 mendefinisikan
belajar sebagai perubahan yang relatif permanen pada perilaku yang terjadi akibat latihan. Atkinson tidak memasukkan perubahan
perilaku yang terjadi karena maturasi bukan latihan, atau pengondisian sementara suatu organisme seperti kelelahan atau
akibat obat. Mereka berpendapat semua kasus belajar tidaklah sama. 7
Hilgard Bower dalam Rohmah 2012 mengemukakan belajar itu berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang- ulang dalam situasi itu, dan perubahan tingkah laku tersebut tidak
dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan atau
pengaruh obat. Berdasarkan beberapa rumusan definisi di atas, bisa dikemukakan
beberapa unsur penting yang menjadi cirikarakteristik atas pengertian dan perilaku mengenai belajar yaitu:
a. Situasi belajar mesti bertujuan, dan tujuan-tujuan tersebut diterima,
baik oleh individu maupun masyarakat.
b. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dan
perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih
buruk. c.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, dalam arti, perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar. Atau bisa dikatakan pula sebagai perubahan intensional; dalam arti
pengalamn atau praktik atau latihan itu dilakukan dengan sengaja dan disadari bukan secara kebetulan; dengan demikian, perubahan
karena kemantapan dan kematangan atau keletihan atau kerena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar.
d. Untuk bisa disebut belajar, perubahan itu harus relatif menetap,
harus merupakan akhir dari pada periode waktu yang cukup panjang, dan berlangsungnya waktu ini sulit ditentukan lamanya, bisa berhari-
hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Ini berarti harus dikesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan
oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya yang berlangsung sementara.
Atau bisa pula dikatakan bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu setidak-
tidaknya sampai batas waktu tertentu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat diproduksikan dan dipergunakan seperti dalam
pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. e.
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan dalam
pengertian, pemecahan
suatu masalah,
keterampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan tiap jenis dan jenjang pendidikan.
2. Tujuan belajar