67
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Peneltian tindakan kelas menggunakan media animasi dilaksanakan pada tanggal 8-22 April 2015, bertempat di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dengan
subyek penelitian kelas XI MIA 6 yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 1
Kasihan Bantul pada materi Sistem Saraf pada Manusia. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dilakukan
sebanyak dua pertemuan 4JP dan siklus kedua dilakukan sebanyak dua pertemuan 4JP. Pada awal pertemuan pertama siklus I, dilaksanakan pre-test
untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai sistem saraf pada manusia. Pada akhir setiap siklus I dan II dilakukan post-test untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah dipelajari dengan menggunakan media animasi.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Siklus I dimulai pada tanggal 8 April 2015 sampai tanggal 10 April 2015 yang dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama mengenai sel saraf, neuroglia dan sinapsi sedangkan pertemuan kedua mengenai gerak refleks, gerak sadar dan mekanisme penghantaran
impuls rangsangan. Tahapan pelaksanaan pertemuan pertama diawali dengan pre-test. Soal pre-test berjumlah 20 soal dengan bentuk soal
pilihan ganda. Kemudian peneliti melakukan apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, pembentukan kelompok diskusi, penyajian materi
menggunakan media animasi, pengerjaan LKS dan presentasi di depan kelas oleh setiap kelompok, perbaikan dan penguatan jawaban siswa, dan
diakhiri dengan penarikan kesimpulan oleh siswa. Pelaksanaan pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama namun 30 menit
sebelum pembelajaran berakhir siswa mengerjakan post-test siklus I. Soal post-test
siklus I berjumlah 20 soal dengan bentuk soal berupa pilihan ganda. Setelah siswa selesai melakukan post-test siswa diminta untuk
menuliskan refleksi yang berisi kesan dan pesan mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I serta hal-hal yang
harus diperbaiki untuk peroses pembelajaran berikutnya yaitu pada siklus II. Berikut merupakan tahapan penelitian dengan menerapan media
animasi dalam pembelajaran: a.
Perencanaan Planning Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi
guru biologi di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sebanyak satu kali yaitu pada saat PPL. Selain melakukan observasi, peneliti juga
melakukan wawancara kepada guru biologi mengenai hasil belajar siswa pada materi sistem saraf pada manusia tahun ajaran
sebelumnya. Dari hasil wawancara diperoleh gambaran rata-rata ulangan harian materi sistem koordinasi pada manusia tahun ajaran
sebelumnya yaitu 69,43 dari 28 orang dengan nilai terendah 54,00
dan nilai tertinggi 80,00. Persentase kelulusan yang memenuhi KKM ≥75 adalah 46 dari total seluruh siswa.
Selanjutnya peneliti mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama kegiatan penelitian berlangsung. Hal-hal yang dipersiapkan
antara lain: video animasi sistem saraf pada manusia. Video animasi berupa stop motion yang dibuat sendiri oleh praktikan. Video
animasi tersebut juga menyertakan penjelasan secara audio yang direkam menggunakan handphone. peneliti meminta bantuan teman
untuk menggunakan suaranya dalam proses perekaman. Video animasi yang dibuat berjumlah 3 video yang akan ditayangkan pada
pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Kemudian peneliti juga menyiapkan silabus, RPP, LKS 1, LKS 2, LKS 3 dan LKS IV, soal
pre-test , post-test 1, post-test 2, lembar observasi dan lembar
kuisioner. Setelah semuanya selesai, penliti memulai penelitian pada tanggal 8 April 2015.
b. Pelaksanaan Acting
Pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 April 2015 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 10 April 2015. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti membagikan kuisioner motivasi awal kepada
siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi bersama guru biologi. Kuisioner tersebut langsung diisi oleh
siswa kemudian dikumpulkan. Berikut merupakan tabel data hasil kuisioner motivasi awal siswa:
Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa Kriteria
Hasil Jumlah
Siswa Persentase
Sangat Tinggi 81-100
4 13,33
Tinggi 61-80
26 86,67
Cukup 41-60
Rendah 21-40
Sangat Rendah 0-20
Persentase Motivasi Minimal Tinggi
Pada tahap pelaksanaan peneliti memberikan pre-test terdahulu kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
terhadap materi yang akan dipelajari. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa No
Hasil Belajar Nilai
1 Nilai Rata-rata
47,08 2
Nilai Tertinggi 65
4 Nilai Terendah
30
Setelah mengerjakan soal pre-test kemudian peneliti melakukan apersepsi mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa serta menyampaikan tujuan pembelajan. Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam
kelompok diskusi, masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang siswa sehingga terbentuk 6 kelompok. Setelah melakukan
pembagian kelompok, peneliti membagikan LKS pada setiap
kelompok kemudian
meminta setiap
kelompok untuk
memperhatikan video animasi yang akan ditayangkan di depan kelas
Gambar 4.1 Siswa Mengamati Video Animasi
Setelah selesai menayangkan video, peneliti meminta siswa melalukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan pada LKS
sesuai dengan petunjuk LKS.
Gambar 4.2 Siswa Melakukan Diskusi Kelompok
Setelah selesai diskusi kelompok, peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan hasil
diskusi tersebut dituliskan di papan tulis. Masing-masing kelompok mempresentasikan 1-2 pertanyaan sehingga semua kelompok
mendapatkan bagian untuk presentasi. Saat salah satu kelompok
melakukan presentasi, kelompok lain yang tidak melakukan presentasi dapat mendengarkan dan memperhatikan presentasi
tesebut serta menjaga ketenangan utuk kelancaran kegiatan presentasi. Setelah melakukan presentasi, peneliti memberikan
waktu kepada masing-masing kelompok untuk menanggapi dan menambahkan hasil jawaban dari kelompok lain. Selanjutnya
peneliti melakukan perbaikan dan penguatan atas jawaban dan presentasi siswa serta menyampaikan materi tambahan yang
berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari pada pertemuan pertama. Pada akhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk
merangkum dan merefleksikan apa yang telah dipelajari kemudian peneliti juga mengingatkan kepada siswa untuk mempelajari kembali
materi yang telah dipelajari dan mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Gambar 4.3 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi
c. Observasi observing
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai pelaku observer yang bertugas mengamati atau mengobservasi
kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi siswa yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi
dilakukan pada setiap pertemuan. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi secara kelompok yaitu petugas observer melakukan
pengamatan atau observasi pada setiap kelompok diskusi siswa. Pada kelas yang diteliti yaitu kes XI MIA 6 terdapat 6 kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang. Pada lembar observasi terdapat 7 aspek kategori dalam ranah afektif kemudia skor harus
diisi oleh observer dalam rentang angka 1,2,3. Skala angka tersebut diisi sesuai dengan jumlah kelompok yang sesuai dengan pernyataan
pada lembar observasi. Hal ini berarti hasil observasi kegiatan seorang siswa dipengaruhi oleh hasil observasi pada kelompok.
Berdasarkan skala tersebut akan diperoleh skor maksimal 21. Pada siklus I terdapat 2 kali pertemuan sehingga ada 2 lembar observasi
untuk setiap kelompoknya. Jadi dalam melihat hasil observasi pada siklus I harus dirata-rata terlebih dahulu lembar observasi pertemuan
1 dan pertemuan 2. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus I No Nama Kelompok Pertemuan I Pertemuan II
Rata-rata
1 Kelompok 1
90 90
90 2
Kelompok 2 95
90 92,5
3 Kelompok 3
95 100
97,5 4
Kelompok 4 95
100 97,5
5 Kelompok 5
90 100
95 6
Kelompok 6 90
95 92,5
Tabel 4.4 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok No Nama Kelompok
Skor Kategori
Persentase Kelompok Kategori Tinggi
1 Kelompok 1
90 Tinggi
2 Kelompok 2
92,5 Tinggi
3 Kelompok 3
97,5 Tinggi
4 Kelompok 4
97,5 Tinggi
5 Kelompok 5
95 Tinggi
6 Kelompok 6
92,5 Tinggi
d. Evaluasi Evaluating
Pada pertemuan kedua yaitu 30 menit sebelum jam pelajaran berakhir dilaksanakan post-test siklus I yang bertujuan untuk
mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada siklus I. Hasil tes evaluasi pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus I No
Hasil Belajar Nilai
1 Nilai Rata-rata
72,16 2
Nilai Tertinggi 95,00
3 Nilai Terendah
40,00 4
Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 13
5 Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75
17 6
Persentase mencapai KKM 56,6
7 Persentase tidak mencapai KKM
43,3
Pada tabel tersebut dapat kita lihat nilai rata-rata siswa adalah 72,16, nilai tertinggi 95,00, nilai terendah 40,00, jumlah siswa yang
mencapai KKM adalah 17 orang, sedangkan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM adalah 13 orang, persentase siswa yang tuntas
adalah 56,6 sedangkan yang belum tuntas adalah 43,3.
e. Refleksi Reflecting
Penelitian tindakan kelas pada siklus I telah dilaksanakan secara baik. Dari data yang diperoleh melalui hasil observasi kegiatan siswa
selama proses pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik yaitu
siswa dapat memperhatikan penjelasan guru, siswa juga terfokus pada video animasi dan siswa dapat melakukan diskusi dan
presentasi dengan baik. Selain aktivitas siswa, hasil belajar siswa pada siklus I sudah tergolong baik karena lebih dari 50 siswa yang
mendapatkan nilai yang mencapai KKM. Adapun kelemahan pada proses pembelajaran pada siklus I antara lain peneliti masih kurang
komunikatif dan kurang santai sehingga siswa merasa tegang saat proses pembelajaran dan peneliti menjelaskan materi masih terburu-
buru.
2. Siklus II