e. Refleksi Reflecting
Penelitian tindakan kelas pada siklus I telah dilaksanakan secara baik. Dari data yang diperoleh melalui hasil observasi kegiatan siswa
selama proses pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik yaitu
siswa dapat memperhatikan penjelasan guru, siswa juga terfokus pada video animasi dan siswa dapat melakukan diskusi dan
presentasi dengan baik. Selain aktivitas siswa, hasil belajar siswa pada siklus I sudah tergolong baik karena lebih dari 50 siswa yang
mendapatkan nilai yang mencapai KKM. Adapun kelemahan pada proses pembelajaran pada siklus I antara lain peneliti masih kurang
komunikatif dan kurang santai sehingga siswa merasa tegang saat proses pembelajaran dan peneliti menjelaskan materi masih terburu-
buru.
2. Siklus II
a. Perencanaan planning
Pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan dari permasalahan yang dijumpai selama proses pembelajaran pada siklus I yaitu
peneliti meningkatkan pembelajaran yang komunikatif, santai tetapi tetap serius, penjelasan materi tidak terlalu buru-buru atau terlalu
cepat.
b. Pelaksanaan acting
Pada siklus II dilaksanakan proses pembelajaran sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 April 2015 dan 22 April 2015. Pada
pertemuan pertama tanggal 17 April 2015 mempelajari mengenai sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi dan pertemuan kedua pada
tanggal 22 April 2015 mempelajari mengenai gangguan dan penyakit pada sistem saraf. Pada siklus II terdapat perubahan yang
membedakan dengan siklus I yaitu pembentukkan kelompok diskusi siswa, diacak kembali dan anggota kelompoknya tidak sama seperti
pada siklus I. Langkah pembelajaran pada siklus II kurang lebih sama dengan siklus I yaitu apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran serta pemutaran video animasi. Sebelum penyajian video animasi, siswa diminta untuk membentuk kelompok dengan
anggota yang ditentukan. Kemudian peneliti membagi LKS dengan panduan pertanyaan yang berkaitan dengan video animasi.
Gambar 4.4 Siswa Mengamati Video Animasi
Setelah mengamati video animasi peneliti meminta siswa berdiskusi dalam
menjawab pertanyaan
pada LKS,
kemudian
mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Masing- masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan 1
sampai 2 pertanyaan agar semua kelompok mendapatkan bagian presentasi. Hasil presentasi ditulis di papan tulis agar mempermudah
saat melakukan koreksi atau tambahan mengenai hasil jawaban siswa. Setelah presentasi peneliti meminta siswa untuk menanggapi,
memperbaiki dan menambahkan hasil yang telah dituliskan oleh masing-masing
kelompok. Selanjutnya
peneliti memberikan
penguatan atas hasil yang benar dan perbaikan atas hasil yang salah kemudian peneliti memberikan materi tambahan yang berkaitan
dengan materi dipelajari. Setelah selesai penyampaian materi, peneliti meminta siswa refleksi proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan post-test II.
Gambar 4.5 Siswa Melakukan Kegiatan Diskusi
Gambar 4.6 Siswa Menuliskan Hasil Diskusi
Gambar 4.7 Siswa Mengerjakan Post-test
Setelah siswa selesai mengerjakan post-tes, peneliti memberikan kuisioner motivasi akhir kepada siswa. Kuisioner motivasi siswa
bertujuan untuk mengetahui seberapa motivasi siswa dalam mempelajari sistem saraf pada manusia menggunakan media
animasi. Berikut merupakan hasil dari kuisioner motivasi akhir siswa.
Tabel 4.6 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa Kriteria
Hasil Jumlah
Siswa Persentase
Sangat Tinggi 81-100
6 20
Tinggi 61-80
24 80
Cukup 41-60
Rendah 21-40
Sangat Rendah 0-20
Persentase Motivasi Minimal Tinggi
c. Observasi observing
Observasi pada siklus II memiliki poin-poin dan pernyataan yang sama dengan siklus I. Peneliti dibantu oleh teman sejawat
sebagai observer yang bertugas mengamati dan mengobservasi kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran pada
siklus II. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi siswa yang telah disediakan oleh peneliti. Observasi dilakukan selama kegiatan
pembelajaran. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi kelompok yaitu observer hanya mengamati kegiatan siswa selama di
kelompok. Hasil observasi siswa dipengaruhi oleh hasil observasi kelompok dimana setiap siswa yang ada dalam satu kelompok
memiliki hasil observasi yang sama. Setiap kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan 6 lembar observasi yang akan diberikan kepada
observer karena pada kelas yang diteliti terdiri dari 6 kelompok diskusi. Pada siklus II ini terdapat 2 kali pertemuan sehingga hasil
observasi masing-masing kelompok akan dijumlahkan dari
pertemuan satu dengan pertemuan kemudian dirata-rata. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kelompok Siswa Siklus II No Nama Kelompok Pertemuan I Pertemuan II
Rata-rata
1 Kelompok 1
100 95
97,5 2
Kelompok 2 95
100 97,5
3 Kelompok 3
90 95
92,5 4
Kelompok 4 76
95 85,5
5 Kelompok 5
95 100
97,5 6
Kelompok 6 95
100 97,5
Tabel 4.8 Pengkategorian Hasil Observasi Setiap Kelompok No Nama Kelompok
Skor Kategori
Persentase Kelompok Kategori Tinggi
1 Kelompok 1
97,5 Tinggi
2 Kelompok 2
97,5 Tinggi
3 Kelompok 3
92,5 Tinggi
4 Kelompok 4
85,5 Tinggi
5 Kelompok 5
97,5 Tinggi
6 Kelompok 6
97,5 Tinggi
d. Evaluasi evaluating
Evaluasi atau post-test siklus II dilakukan pada pertemuan ke 4 yaitu pada tanggal 22 April 2015. Kegiatan post-test dilaksanakan di
akhir pembelajaran yaitu setelah siswa menyampaikan kesimpulan dan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Post-test
siklus II dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui
ketercapaian indikator yang telah ditentukan. Hasil post-tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Post-tes Siklus II No
Hasil Belajar Nilai
1 Nilai Rata-rata
79 2
Nilai Tertinggi 90
3 Nilai Terendah
60 4
Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 24
5 Jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤ 75
6 6
Persentase mencapai KKM 80
7 Persentase tidak mencapai KKM
20
e. Refleksi
Pelaksanaan penelitian pada siklus II dapat berjalan lebih baik dibandingkan dengan siklus I karena peneliti sudah dapat
memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I yaitu peneliti dapat melakukan proses pembelajaran dengan komunikatif , santai
tetapi tetap serius, penjelasan materi tidak terlalu buru-buru atau terlalu cepat. Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa semuanya
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran
dengan baik
yaitu bisa
memperhatikan penjelasan guru, terfokus pada video animasi, melaksanakan kegiatan diskusi dan presentasi dengan baik. Selain itu
berdasarkan hasil post-test dari kedua siklus, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75
atau di atas nilai KKM meningkat sebanyak 24 siswa dibandingkan dengan siklus I yang hanya 17 siswa. Persentase ketuntasannya juga
mengalami peningkatan yaitu 80 dari yang sebelumnya 56. Nilai rata-rata siswa dan presentase kelulusan siswa sudah mencapai
indikator yang peneliti harapkan yaitu ≥ 75. Sehingga penelitian
ini bisa dinyatakan sukses dan bermanfaat bagi siswa. C.
Hasil Analisa 1.
Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil kuisioner motivasi belajar siswa yang terdiri dari motivasi awal dan motivasi akhir, keduanya memiliki jumlah yang sama
yaitu pada kategori sangat tinggi dan tinggi berjumlah 100 dimana hasil tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu telah
melampaui 75. Jika dilihat dari kategori sangat tinggi, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan pada motivasi akhir. Peningkatan motivasi
akhir pada kategori sangan tinggi menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil karena telah memenuhi poin ke-2 pada indikator keberhasilan.
Hal ini berarti penggunaan media animasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Berikut ini disajikan hasil analisis dan motivasi
awal dan akhir siswa. Tabel 4.10 Analisis Motivasi Belajar Siswa
Kategori Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Sangat Tinggi 13,33
20 Tinggi
86,67 80
Cukup Rendah
Sangat Rendah Rata-rata skor motivasi
73,37 75,13
2. Hasil Belajar Siswa