e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua
system nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya .
Dominan psikomotorik, berorientasi pada keterampilan motorik fisik yaitu keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan
koordinasi syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental Yani,2013.
Domain yang difokuskan dalam penelitian ini adalah domain kognitif dan domain afektif. Domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan siswa dan
domain afektif berkaitan dengan sikap siswa.
F. Sistem Saraf pada Manusia
Materi yang diajarkan tentang sistem saraf yaitu pada kompetensi dasar 3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan
regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Dalam penelitian ini materi sistem saraf pada manusia dibahas secara
garis besar adalah sebagai berikut:
1.
Sel saraf Neuron
2.
Sel neuroglia glia
3.
Sinapsis
4.
Gerak refleks dan gerak sadar
5.
Mekanisme penghantaran impuls
6.
Sistem saraf pusat SSP
7.
Sistem saraf tepi SST
8.
Ganggunan sistem saraf
Materi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Hal. 127
G. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan hasil penelitian oleh Dwi Alam 2014 Purwaningsih yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Media Animasi Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Indra pada Manusia Kelas XI IPA SMA
GAMA yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan pada
hasil rata-rata motivasi awal siswa sebelum mengimplementasikan tindakan yaitu 68,08 meningkat menjadi 74,06 pada motivasi akhir yaitu setelah
mengimplementasikan tindakan. Dari segi prestasi belajar secara kognitif mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 15 menjadi 50 pada
siklus II. Pada segi prestasi belajar secara afektigf juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 65,62 menjadi 71,24 pada siklus
II. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pangeran 2014 yang
berjudul “ Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Tentang Sistem Pencernaan dengan Menggunakan Media Animasi pada Siswa Kelas XI IPA
SMA Negeri 19 Sendawar Kutai Barat yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penerapan media animasi pada materi sistem pencernaan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan oelh rata-rata pada hasil analisis motivasi yaitu 78,23 motivasi awal sebelum
mengimplementasikan tindakan meningkat menjadi 81,15 pada motivasi akhir setelah mengimplementasikan tindakan. Selain motivasi, hasil belajar
pada aspek afektif, psikomor dan kognitif juga mengalami peningkatan. Datanya diperoleh dari rata-rata skor afektif siswa pada siklus I sebesar
75,28 meningkat menjadi 77,71 pada siklus II, rata-rata skor psikomotor siswa pada siklus I sebesar 77,43 meningkat menjadi 85,42 pada siklus II,
rata-rata skor kognitif secara klasikal pada siklus I sebesar 75 meningkat menjadi 100 pad siklus II.
H. Kerangka Berpikir