pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam
rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. e.
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan dalam
pengertian, pemecahan
suatu masalah,
keterampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan tiap jenis dan jenjang pendidikan.
2. Tujuan belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan kondisi belajar yang lebih kondusif. Sistem
lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau akan dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-
komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materinya, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar yang tersedia.
Tujuan belajar Rohmah, 2012 itu ada 3 jenis antara lain: 1
Unuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak
dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya dalam
kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.
Adapun jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk kepentingan pada umumnya dengan model kuliah presentasi,
pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian anak didiksiswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah
pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya
pengetahuannya. 2
Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan
suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmaniah dan
rohani. Keterampilan
jasmaniah adalah
keterampilan- keterampilan
yang dapat
dilihat, diamati,
sehingga akan
menitikberatkan pada keterampilan gerakpenampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Termasuk dalam hal ini
masalah- masalah “Teknik” dan “Pengulangan”. Sedangkan
keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana
ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan- persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas
untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi semata-
mata bukan soal ”Pengulangan”, tetapi mencari jawab yang cepat dan tepat.
Keterampilan memang data dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Demikian juga mengungkapkan perasaan
melalui bahasa tulis dan lisan, bukan soal kosakata atau tata bahasa, semua memerlukan banyak latihan. Interaksi yang mengarah pada
pencapaian keterampilan itu akan menurut kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.
3 Pembentukan sikap
Pembentukan sikap dan mental dan perilaku anak didik, tidak terlapas dari soal penanaman nilai-nilai Oleh karena itu guru tidak
sekedar sebagai “Pengajar” yang tugasnya hanya transfer ilmu tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu
kepada anak didiknya melalui pemberian contoh-contoh yang baik dalam setiap pola interaksinya baik dengan siswa, sesama guru
maupun dengan masyarakat luas, sehingga dari sini nantinya diharapkan terjadi proses internalisasi yang dapat menumbuhkan
proses penghayatan pada setiap diri siswa untuk kemudian diamalkan. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak didiksiswa akan
tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang telah dipelajarinya.
Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mentalnilai-nilai.
Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar. Relevan dengan uraian mengenai tujuan belajar tersebut, hasil
belajar itu meliputi: a.
Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, kosep atau fakta kognitif b.
Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap afektif c.
Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan psikomotorik
Ketiga hasil belajar diatas dalam pengajaran merupakan tiga hal yang secara perencanaan dan programatik terpisah, namun dalam
kenyataannya dalam diri siswa akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Ketiganya itu dalam kegiatan belajar-mengajar,
masing-masing direncanakan sesuai dengan butir-butir bahan pelajaran content. Karena semua itu bermuara pada anak didik,
maka terjadi proses internalisasi, terbentuklah suatu kepribadian yang utuh. Dan untuk semua itu, diperlukan system lingkungan yang
mendukung. Dari ketiga tujuan tersebut yang menjadi fokus penelitian ini
yaitu utuk mendapatkan pengetahuan kognitif dan pembentukkan sikap afektif.
3. Beberapa Jenis Belajar