akan memakan waktu yang banyak pula sehingga sumbangan pikiran pikiran akan sulit didapatkan dari setiap siswa.
3 Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung menurun karena
mendapatkan pelayanan terbatas dari guru. 4
Perbedaan individu antara anggota akan semakin tampak, sehingga akan semakin sukar mencapai kesepakatan.
5 Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan
makin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama maju mempelajari materi pelajaran baru.
6 Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin
banyak siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok Sanjaya, 2008
Dari ketiga faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran tersebut, semuanya digunakan dalam penelitian ini karena untuk
mencapai keberhasilah belajar dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang mendukung
khususnya dalam pemutaran video animasi, peran siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan lingkungan siswa yang meliputi
kelompok diskusi yang mendukung.
B. Motivasi dalam Belajar
1. Pengertian Motivasi
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern kesiapsiagaan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
yelah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakanmendesak.
Menurut Mc. Donald dalam Santrock 2009, motivasi adalah perubahan energi dalam diri sesorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung elemen
penting. a.
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam si stem “neurophysiological”
yang ada pada organisme manusia.karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia, penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia b.
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau ”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-
persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.
Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsangterdorong oleh adanya unsur lain,
dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan juga
emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu . Dalam kegiatan belajar mengajar apabila ada seorang siswa,
misalnya tidak bebuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-macam,
mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti dalam diri anak tidak terjadi perubahan energi,
tidak terangsang efeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memilki tujuan atau kebutuhan belajar.Keadaan semacam ini perlu
dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab-musebabnya kemudian mendorong seseorang siswa itu mau melakukan pekerjaan
yang seharusnya dilakukan yakni belajar, dengan kata lain siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau
singkatnya perlu diberi motivasi. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-
intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,
merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja
mempersalahkan pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat dan
kegiatan siswa untuk berbuatbelajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi Santrock,
2009
2. Fungsi Motivasi dalam Belajar