Sifat Garam Sifat Asam, Basa, dan Garam

25 IPA Terpadu Kelas VII Selain kertas lakmus, terdapat indikator buatan. Indikator- indikator tersebut disajikan dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Jenis Indikator Buatan dan Perubahan Warnanya Indikator-indikator di atas hanya menunjukkan perubahan warna tanpa menunjukkan harga pH tingkat keasaman atau kebasaan yang tepat. Jadi, harga pH hanya perkiraan sesuai trayek pH-nya. Oleh karena itu, sekarang ini digunakan pH-meter. pH-meter yaitu alat yang dapat menunjukkan pH suatu zat secara langsung. Alat ini lebih akurat dan mudah daripada meng- gunakan indikator lainnya. pH-meter menggunakan elektroda yang dihubungkan dengan skala pH-meter seperti Gambar 3.4. pH-meter dapat digunakan untuk mengukur pH tanah, air sungai, dan berbagai jenis larutan. pH menyatakan ukuran tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. pH mempunyai skala dari 1 hingga 14. Zat yang bersifat asam mempunyai pH kurang dari 7. Semakin kuat tingkat keasaman zat, nilai pH-nya semakin rendah. Zat dengan pH = 1 mempunyai sifat yang sangat asam, misalnya asam klorida. Zat dengan pH = 7 dikatakan mempunyai pH netral. pH netral berarti tidak bersifat asam maupun basa, contohnya air murni. Sebaliknya, zat yang bersifat basa mempunyai pH di atas 7. Semakin kuat tingkat kebasaan suatu zat, nilai pH-nya semakin tinggi. Zat dengan pH = 14 bersifat sangat basa, misalnya natrium hidroksida NaOH.

2. Indikator Buatan

Indikator buatan sering disebut indikator universal. Indikator universal berupa kertas yang mengandung bahan tertentu. Indikator ini dapat berubah warna tertentu sesuai tingkat keasaman atau kebasaan zat. Perubahan warna terjadi ketika indikator dicelupkan ke dalam asam atau basa. Indikator univer- sal dapat digunakan untuk menentukan asam, basa, atau garam, sekaligus nilai pH-nya. Cara menentukan pH dengan mencelupkan kertas indikator universal ke dalam larutan yang diuji. Perubahan warna pada kertas indikator universal dicocokkan dengan kertas warna pada kemasan. Warna indikator menyatakan nilai pH. Perhatikan Gambar 3.5 Lakukan aktivitas berikut untuk lebih memahami cara menentukan pH suatu larutan No. 1. Fenolftalein tak berwarna ke merah 8,0 – 9,6 2. Bromtimol biru kuning ke biru 6,0 – 7,6 3. Metil merah merah ke kuning 4,2 – 6,2 4. Metil jingga merah ke kuning 3,1 – 4,4 Catatan: Indikator nomor 1, 2, 4, dan 5 berupa larutan. Kisaran pH sering juga disebut dengan trayek pH Indikator Perubahan Warna Kisaran pH Menentukan Ciri-Ciri Zat 1. Sediakan air jeruk, larutan soda kue, larutan garam dapur, dan kertas lakmus 2. Guntinglah kertas lakmus se- panjang 2 cm sebanyak 3 buah 3. Celupkan kertas lakmus ter- sebut ke dalam setiap larutan yang telah tersedia 4. Amati perubahan warna kertas 5. Larutan manakah yang bersifat asam, basa, atau garam? 6. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini Gambar 3.5 Kertas indikator universal Gambar 3.4 pH-meter dapat mendeteksi pH larutan secara akurat Sumber: Dokumen Penerbit Sumber: Dokumen Penerbit 26 Asam, Basa, dan Garam A. Apa yang Kalian Perlukan? 1. kertas indikator universal 2. larutan gula 3. larutan cuka 4. air tomat 5. air sabun 6. air ledeng B. Apa yang Harus Kalian Lakukan? 1. Celupkan indikator universal ke dalam zat yang akan diketahui nilai pH-nya 2. Amati perubahan warna indikator universal yang terjadi 3. Cocokkan warna itu dengan kartu warna pada indikator universal C. Apa yang Kalian Peroleh?

D. Aplikasi dan Analisis

Urutkan zat-zat yang kalian selidiki dari pH terendah Apa kesimpulan dari aktivitas ini? Menentukan Nilai pH Suatu Larutan No. Larutan pH 1. Larutan gula 2. Larutan cuka 3. Air tomat 4. Air sabun 5. Air ledeng

3. Indikator Alami

Indikator alami berasal dari ekstrak atau sari dari bagian- bagian tumbuhan tertentu, misalnya daun pacar air, bunga sepatu, bunga nusa indah. Indikator alami dapat juga berupa umbi-umbian seperti kunyit dan bit. Bahan-bahan ini dapat berubah warna ketika diteteskan ke dalam larutan asam atau basa. Oleh karena itu, bahan-bahan ini dapat digunakan untuk menentukan sifat suatu zat. Namun, indikator alami ini mempunyai ketelitian rendah. Tabel 3.6 menyajikan beberapa indikator alami dan perubahan warnanya dalam asam dan basa. Indikator alami seperti dalam tabel di atas mudah kalian buat. Caranya dengan menghaluskan bunga atau umbi. Setelah itu bunga atau umbi tersebut dilarutkan ke dalam air panas. Larutan tersebut kemudian disaring hingga diperoleh ekstraknya. Buatlah indikator alami untuk mengetahui sifat asam dan basa bahan makanan melalui aktivitas berikut Warna dalam Basa 1. Kunyit Kuning Merah 2. Umbi bit Biru Merah 3. Daun pacar air Merah Kuning 4. Bunga sepatu Merah Kuning 5. Bunga nusa indah Merah Kuning Asam Zat Indikator Alami No. Tabel 3.6 Berbagai Indikator Alami dan Perubahan Warnanya dalam Asam dan Basa Mengklasifikasikan Sifat Asam dan Basa Bahan Makanan Menggunakan Indikator Alami A. Apa yang Kalian Perlukan? 1. soda kue 2. cuka dapur 3. air tapai 4. sari buah 5. mentega 6. bunga sepatu atau daun pacar air 7. air panas 8. gelas beker 9. corong 10. kertas saring 11. pipet tetes 12. pelat tetes B. Apa yang Harus Kalian Lakukan? 1. Buatlah larutan indikator alami dengan meng- ekstrak bunga sepatu atau daun pacar air 2. Ambil bahan makanan yang akan diuji, taruhlah di pelat tetes 3. Tambahkan dua tetes larutan indikator ke dalam tiap-tiap bahan makanan 4. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi