24
Asam, Basa, dan Garam
Istilah pH
pH singkatan dari “power of hydrogen” atau kekuatan hidrogen.
pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen di dalam suatu larutan.
Istilah pH pertama kali dikemukakan oleh Sorensen 1865–1839. Sorensen
merupakan seorang ahli biokimia dari Denmark.
Beberapa contoh garam dan kegunaannya ditampilkan dalam Tabel 3.3.
Garam Kegunaan
Natrium klorida • mengawetkan makanan
• bumbu dan penambah cita rasa makanan • bahan untuk membuat gas klorin
• bahan cetakan dan bahan celupan kain
Kalium nitrat • bahan serbuk mesiu dan kembang api
• pupuk Kalsium klorida anhidrous
bahan pengering Kalsium sulfat
bahan membuat gips untuk patah tulang
Tabel 3.3 Beberapa Jenis Garam dan Kegunaannya
Jawablah soal-soal berikut 1.
Apakah yang dimaksud dengan asam, basa, dan garam?
2. Jelaskan perbedaan sifat antara asam, basa,
dengan garam 3.
Sebutkan beberapa jenis asam organik dan asam mineral
4. Sebutkan bahan-bahan yang bersifat basa
5. Klasifikasikan bahan-bahan berikut ke dalam
zat-zat yang bersifat asam atau basa a.
sabun mandi d.
amoniak b.
larutan cuka e.
karbol c.
jus jeruk f.
sari apel
B. Bagaimanakah Cara Mengenali Sifat Asam, Basa, dan Garam?
Sifat asam, basa, dan garam dapat diketahui dengan meng-
gunakan indikator. Indikator adalah zat yang dapat menunjukkan suatu larutan bersifat asam atau basa. Indikator ini meliputi kertas
lakmus, indikator buatan, dan indikator alami.
1. Kertas Lakmus
Kertas lakmus mengandung bahan yang dapat memberikan warna yang berbeda. Perbedaan warna timbul ketika kertas
lakmus dicelupkan ke dalam asam atau basa. Kertas lakmus ada dua macam, yaitu lakmus merah dan biru. Perhatikan
Gambar 3.3 Perubahan warna kertas lakmus dalam asam, basa, atau netral dapat dilihat dalam Tabel 3.4.
Gambar 3.3 Kertas lakmus
Sumber: Dokumen Penerbit
Sifat Zat Kertas Lakmus
Asam Basa
Netral
merah merah
biru merah
biru merah
biru biru
Tabel 3.4 Perubahan Warna Kertas Lakmus dalam Zat Asam, Basa, atau Netral
25
IPA Terpadu Kelas VII
Selain kertas lakmus, terdapat indikator buatan. Indikator- indikator tersebut disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Jenis Indikator Buatan dan Perubahan Warnanya
Indikator-indikator di atas hanya menunjukkan perubahan warna tanpa menunjukkan harga pH tingkat keasaman atau
kebasaan yang tepat. Jadi, harga pH hanya perkiraan sesuai trayek pH-nya.
Oleh karena itu, sekarang ini digunakan pH-meter. pH-meter yaitu alat yang dapat menunjukkan pH suatu zat secara
langsung. Alat ini lebih akurat dan mudah daripada meng- gunakan indikator lainnya. pH-meter menggunakan elektroda
yang dihubungkan dengan skala pH-meter seperti Gambar 3.4. pH-meter dapat digunakan untuk mengukur pH tanah, air
sungai, dan berbagai jenis larutan.
pH menyatakan ukuran tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. pH mempunyai skala dari 1 hingga 14. Zat yang bersifat
asam mempunyai pH kurang dari 7. Semakin kuat tingkat keasaman zat, nilai pH-nya semakin rendah. Zat dengan pH = 1
mempunyai sifat yang sangat asam, misalnya asam klorida. Zat dengan pH = 7 dikatakan mempunyai pH netral. pH netral berarti
tidak bersifat asam maupun basa, contohnya air murni. Sebaliknya, zat yang bersifat basa mempunyai pH di atas 7.
Semakin kuat tingkat kebasaan suatu zat, nilai pH-nya semakin tinggi. Zat dengan pH = 14 bersifat sangat basa, misalnya natrium
hidroksida NaOH.
2. Indikator Buatan
Indikator buatan sering disebut indikator universal. Indikator universal berupa kertas yang mengandung bahan tertentu.
Indikator ini dapat berubah warna tertentu sesuai tingkat keasaman atau kebasaan zat. Perubahan warna terjadi ketika
indikator dicelupkan ke dalam asam atau basa. Indikator univer- sal dapat digunakan untuk menentukan asam, basa, atau garam,
sekaligus nilai pH-nya.
Cara menentukan pH dengan mencelupkan kertas indikator universal ke dalam larutan yang diuji. Perubahan warna pada
kertas indikator universal dicocokkan dengan kertas warna pada kemasan. Warna indikator menyatakan nilai pH. Perhatikan
Gambar 3.5 Lakukan aktivitas berikut untuk lebih memahami cara menentukan pH suatu larutan
No.
1. Fenolftalein
tak berwarna ke merah 8,0 – 9,6
2. Bromtimol biru
kuning ke biru 6,0 – 7,6
3. Metil merah
merah ke kuning 4,2 – 6,2
4. Metil jingga
merah ke kuning 3,1 – 4,4
Catatan: Indikator nomor 1, 2, 4, dan 5 berupa larutan. Kisaran pH sering
juga disebut dengan trayek pH
Indikator Perubahan Warna
Kisaran pH Menentukan Ciri-Ciri Zat
1. Sediakan air jeruk, larutan soda kue, larutan garam dapur, dan
kertas lakmus 2. Guntinglah kertas lakmus se-
panjang 2 cm sebanyak 3 buah 3. Celupkan kertas lakmus ter-
sebut ke dalam setiap larutan yang telah tersedia
4. Amati perubahan warna kertas 5. Larutan manakah yang bersifat
asam, basa, atau garam? 6. Buatlah kesimpulan dari
kegiatan ini
Gambar 3.5 Kertas indikator universal
Gambar 3.4 pH-meter dapat mendeteksi
pH larutan secara akurat
Sumber: Dokumen Penerbit
Sumber: Dokumen Penerbit