58
Kalor
Oleh karena peristiwa muai luas pada hakikatnya merupakan pemuaian ke dua arah, yaitu panjang dan lebar, maka:
β = 2 × α
c. Muai Volume
Selain mengalami muai panjang dan muai luas, zat padat yang dipanaskan juga mengalami muai volume ruang.
Lakukan aktivitas berikut untuk mengetahui muai volume zat padat. Oleh karena muai volume melibatkan pemuaian ke
arah panjang, lebar, dan tinggi, maka nilai γ = 3 × α .
Menyelidiki Muai Volume Zat Padat A. Apa yang Kalian Perlukan?
1. sepotong tripleks
2. gergaji tripleks alat pelubang tripleks
3. sebutir bola besi gotri
4. pemanas spiritus
B. Apa yang Harus Kalian Lakukan?
1. Buatlah lubang lingkaran pada tripleks
dengan diameter sama dengan diameter bola besi sehingga bola besi bisa masuk
lubang dengan tepat tidak longgar
2. Panaskan bola besi di atas pemanas
spiritus 3.
Setelah pemanasan beberapa lama, masukkan bola besi ke dalam lubang
Apakah masih bisa masuk? 4.
Ulangi langkah 3 berulang-ulang hingga kelereng tidak dapat masuk lubang
C. Apa yang Kalian Peroleh?
Tuliskan data pengamatan kalian dalam tabel berikut
Perlakuan Peristiwa yang Terjadi
1. Sebelum bola besi
dipanaskan. . . . .
2. Setelah bola besi
dipanaskan. . . . .
D. Aplikasi dan Analisis
1. Apakah aktivitas kalian berhasil?
2. Bila berhasil, mengapa bola besi itu tidak
dapat masuk ke dalam lubang? Gejala apakah itu?
3. Apa yang dapat kalian simpulkan dari
hasil percobaan di atas?
Koefisien muai volume dirumuskan sebagai berikut. γ =
Δ
−
2 1
1 T
T T
V V
V T
Keterangan: γ
= koefisien muai volume V
T2
= volume zat cair pada suhu T
2
V
T1
= volume zat cair pada suhu T
1
ΔT = selisih suhu sebelum dan sesudah pemanasan T
2
– T
1
Sifat muai zat cair dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk pembuatan termometer zat cair ingat termometer raksa
dan alkohol.
Tabel Koefisien Muai Volume γγγγγ
Zat Cair No.
Nama Zat Cair γγγγγ C°
1. Metanol
0,0012 2.
Etanol 0,0011
3. Minyak parafin
0,0009 4.
Gliserin 0,0005
5. Raksa
0,0002
59
IPA Terpadu Kelas VII
Sifat pemuaian benda ternyata banyak kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat pemuaian zat padat
dijelaskan sebagai berikut. 1
Pemasangan roda besi pada roda pedati, sambungan rel kereta api, dan pemasangan kaca pada bingkainya.
2 Bimetal
Bimetal berasal dari kata bi yang berarti dua, dan metal yang
berarti logam. Pengertian bimetal adalah dua keping logam yang
berbeda koefisien muai panjangnya dijadikan satu dengan cara dipaku keling atau dilas.
Ketika dipanaskan atau didinginkan, bimetal tersebut melengkung akibat pemuaian atau penyusutan kedua logam yang
berbeda. Arah lengkung bimetal sangat mudah dipahami sebagai berikut.
a Apabila dipanaskan, bimetal melengkung ke arah
logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil. b Apabila
didinginkan, bimetal melengkung ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih besar.
Banyak sekali peralatan yang memanfaatkan bimetal, antara lain sebagai berikut.
a Sakelar otomatis pada setrika listrik
Perhatikan Gambar 6. 19. Sakelar otomatis ini sering di-
namakan thermostat. Artinya sakelar ini akan memutuskan
atau mengalirkan arus listrik karena pengaruh suhu thermo
= suhu. b Termometer bimetal
Perhatikan Gambar 6.20. Ketika spiral bimetal terkena
panas suhu naik, bimetal akan memuai yang berarti akan melengkung menggulung ke dalam. Sebaliknya, spiral akan
menggulung ke luar bila suhu turun. Arah bergeraknya jarum penunjuk suhu mengikuti arah melengkungnya bimetal.
2. Pemuaian pada Zat Cair
Sudah kita ketahui bahwa bentuk zat cair mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Artinya zat cair tidak mempunyai ukur-
an panjang, lebar, dan tinggi yang tetap. Namun, zat cair mem- punyai volume yang tetap meskipun dipindah ke wadah lain.
Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui tentang muai volume zat cair
Gambar 6.18 Bimetal kuningan-besi dan
arah lengkungnya bila dipanaskan
Kuningan α = 0,000019 C°
Besi α = 0,000012 C°
α
k
α
b
Bimetal kuningan-besi
→
Bimetal dipanaskan
Bimetal
Gambar 6.19 Sakelar otomatis pada
setrika listrik
Ujung tetap
Kontak arus K
Ujung bebas
Gambar 6.20 Prinsip kerja termometer
bimetal
Spiral bimetal
Gambar 6.15 Cara
memasang besi pada roda pedati
Roda kayu Besi panas
⎯→ ⎯→
Gambar 6.16 Ruang muai
pada penyambungan rel kereta api
Ruang muai
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 6.17 Ruang
muai pada pemasangan kaca
Ruang muai kaca
Sumber:
Dokumen Penerbit
Mengapa kawat listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
SUTET pada siang hari yang terik lebih kendur daripada ketika pagi
hari?