Pedagang Kaki Lima di Terminal Terpadu Amplas Kecamatan Medan Amplas Kota Medan
No Variabel
B p- Value
Exp B 95 CI
1 Konsentrasi SO
2
5,695 0,001
297,341 19,998-4421,111
2 Konsentrasi NO
2
2,338 0,010
10,357 1,729-62,030
3 Lama Pajanan
3,174 0,001
23,896 3,564-160,214
4 Berat badan
2,903 0,002
18,224 2,823-117,628
Constant -4,388
0,001 0,012
Keempat variabel di atas sudah menghasilkan nilai p 0,05 sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa dari keempat variabel di atas, terlihat bahwa variabel
yang paling dominan memengaruhi timbulnya gangguan saluran pernafasan adalah variabel konsentrasi SO
2
dengan nilai Exp B tertinggi yaitu 297,341.
4.5. Analisis Risiko
Analisis tingkat risiko merupakan penghitungan karakteristik risiko RQ yang menjelaskan asumsi tingkat risiko nonkarsinogenik pajanan bahan pencemar risk
agent. Dalam perhitungan besar risiko terlebih dahulu di hitung besar jumlah asupan atau intake I dengan persamaan :
avg b
t E
E
t W
D f
t R
C I
× ×
× ×
× =
RQ ditentukan dengan membandingkan nilai AsupanIntake dengan Reference Concentration RfC berdasarkan persamaan:
RfC I
RQ =
Risiko dinyatakan ada dan perlu dilakukan pengelolaan risiko apabila RQ 1.
Universitas Sumatera Utara
RfC merupakan ukuran toksisitas nonkarsinogenik yang menyatakan estimasi dosis pajanan harian yang diperkirakan tidak menimbulkan efek merugikan kesehatan
meskipun pajanan berlanjut sepanjang hayat yang dinyatakan dalam mg risk agent per kg berat badan per hari mgkghari. RfC merupakan dosis referensi. Apabila
dosis yang diterima manusia melebihi RfC bukan berarti otomatis mengganggu kesehatan; demikian juga apabila dosis yang diterima di bawah RfC bukan berarti
otomatis aman. RfC menunjukkan probabilitas untuk mendapatkan risiko. Jika dosis yang diterima melebihi maka probabilitas mendapatkan risiko juga lebih besar, begitu
juga sebaliknya. RfCrisk agent SO
2
mengacu pada referensi hasil perhitungan pada penelitian Nukman et, all., sedangkan risk agent NO
2
mengacu pada pangkalan data Integrated Risk Information System dari US-EPA. Adapun nilai RfC masing-masng risk agent
sebagai berikut :
Tabel 4. 21. Nilai Dosis Referansi RfC Risk Agent SO
2
danNO
2
untuk Jalur Pajanan Inhalasi
No Risk Agent
RfC mgkghr Efek Kritis
1 SO
2
0,0125 Gangguan saluran pernafasan
2 NO
2
0,02 Gangguan saluran pernafasan
Sebagai contoh perhitungan tingkat risiko RQ risk agent SO
2
terhadap responden Nomor 51
1. Risk Risk Agent SO
2
Universitas Sumatera Utara
Responden N0 04 dengan W
b
51 kg yang terpajan dengan konsentrasi SO
2
0,4730549 mgm
3
selama D
t
6 tahun dengan laju inhalasi 0,83 M
3
mgkghari 0,01476
= 2
th hari
365 th
30 kg
51 th
6 th
hari 350
hari jam
10 jam
m 83
, m
mg 0,4730549
3 3
Iso I
× ×
× ×
× ×
= jam. Waktu
tinggal respondenadalah 350 haritahun dan nilai t
avg
di dapatkan dari referensi dimana untuk zat non karsinogenik adalah 30 tahun x 365 haritahun 10950 hari,
maka dengan perhitungan di atas didapatkan nilai RQ untuk responden adalah:
Hasil perhitungan di atas di dapatkan nilai RQ untuk responden adalah Rfc = 0,0125 0,99.Nilai RQ yang melebihi 1 menunjukan bahwa responden tersebut
mempunyai risiko mengalami gangguan saluran pernafasan, dengan pemaparan terus menerus, suatu saat responden tersebut akan mengalami risiko gangguan saluran
pernafasan. Untuk meramalkan kapan risiko akan muncul dilakukan dengan perhitungan :
fE x
R x
C x tavg
x Wb Rfc
Dt =
350 x
0,83 x
0,4730549 10950
x 51
x 0.0125
=
= 50 tahun
Ini berarti, efek dari paparan konsentrasi gas SO
2
berupa gangguan saluran pernafasan diperkirakan akan ditemukan pada orang dewasa dengan berat badan 51
kg yang telah terpajan Gas SO
2
selama 50 tahun.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Analisis Risiko Pajanan Gas SO
2
dan NO
2
Terhadap Gangguan Saluran Pernafasan
Analisis risiko dilakukan untuk memperkirakan tingkat risiko kesehatan akibat pajanan gas yang dialami populasi yang berisiko.Pengukuran konsentrasi SO
2
ditentukan dengan metoda pararosanilin dan NO
2
dengan metoda Salzman, yang keduanya menggunakan teknik sampling impinger dengan pengukuran konsentrasi
secara spektrofotometri UV- Vis.Berdasarkan data penelitian dapat diketahui bahwa konsentrasi SO
2
dan NO
2
memberikan pengaruh terhadap terjadinya gangguan saluran pernafasan dan konsentrasi SO
2
menunjukkan nilai Exp B tertinggi yaitu 297,341.
Universitas Sumatera Utara