Data sekunder yang dikumpulkan adalah data pendukung yang berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu profil Terminal Terpadu Amplas, data jumlah
pedagang kaki lima dari Dinas Perhubungan Kota Medan dan data sumber baku mutu dari Badan Lingkungan Hidup BLH Kota Medan.
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional
3.5.1. Variabel
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu : 1.
Variabel Bebas Variable Independen adalah konsentrasi gas SO
2
dan NO
2,
2. Variabel terikat Variable Dependen adalah gangguan saluran pernafasan yang
di alami Pedagang Kaki Lima PKL di Terminal Terpadu Amplas. durasi pajanan, lama pajanan, berat badan, usia dan jenis kelamin responden
yang berada di Terminal Terpadu Amplas Kota Medan.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Konsentrasi gas SO
2
dan NO
2
adalah besarnya kandungan gas SO
2
dan NO
2
yang terdapat di udara sekitar Terminal Terpadu Amplas Kota Medan dengan satuan mgm
3
di udara.
Universitas Sumatera Utara
2. Laju asupan R adalah hasil perkalian jumlah tarikan napas responden per satuan
waktu dengan volume udara yang terhirup per tarikan nafas. Dalam penelitian ini digunakan nilai default faktor-faktor pemajanan sebesar 0,83 m
3
3. Durasi pajanan adalah lamanya waktu responden menghirup gas SO
jam Rahman, 2005.
2
dan NO
2
4. Frekuensi pajanan adalah banyak nya hari dalam satu tahun dimana responden
menghirupmengkonsumsi gas SO yang berasal dari transportasi yang berada di Terminal Terpadu Amplas.
2
dan NO
2
5. Waktu pajanan t
yang berasal dari transportasi di Terminal Terpadu Amplas Kota Medan. Dalam Penelitian ini digunakan nilai
default faktor-faktor pajanan yaitu 350 haritahun Rahman,2005.
e
adalah lamanya seseorang terpajan gas SO
2
dan NO
2
6. Berat badan adalah nilai rata-rata atau median dari berat badan responden di
lokasi penelitian dengan mnggunakan satuan kilogramKg. dalam
penelitian ini dipakai adalah jamhari.
7. Periode rata-rata dalam tahun adalah periode waktu rata-rata non karsinogenik
memakai angka default 365haritahun, mengacu pada faktor-faktor pemajanan 8.
Asupan Intake adalah jumlah asupan risk agent yang diterima individu per berat badan per harimgkghari.
9. Gangguan saluran pernafasan adalah gangguan pada fungsi paru biasanya ditandai
dengan manifestasi klinik berupa keluhan atau gejala-gejala pada sistem pernafasan.
Universitas Sumatera Utara
10. Tingkat risiko Risk Quotient,RQ adalah nilai kuantitatif dari besarnya risiko
yang mungkin muncul akibat pajanan suatu zat agent yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
11. Manajemen risiko adalah suatu kerangka ilmiah sebagai upaya untuk mengurangi
atau menghilangkan risiko masalah–masalah kesehatan di lokasi penelitian sebagai akibat pajanan gas terhadap pedagang kaki lima akibat dari aktivitas
kendaraan bermotor di Terminal Terpadu Amplas Kota Medan.
3.6. Metode Pengukuran