Inflasi Kondisi Perekonomian 1. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi

kabupaten dan kota di tahun 2001, kemudian 134 kabupaten dan kota tahun 2002, dilanjutkan tahun 2003 meliputi 200 kabupaten dan kota, disusul 214 kabupaten dan kota di tahun 2004 dan 228 kabupaten dan kota tahun 2005, kemudian di 243 kabupaten dan kota 2007 dan yang terakhir tahun 2010 di 245 kabupaten dan kota di Indonesia. Survei ini merupakan survei terbesar untuk survei sejenis di Indonesia, dan merupakan salah satu dari survei tata kelola ekonomi terbesar di dunia. Tujuan dari survei ini adalah untuk mendorong kompetisi antar daerah dan untuk menekankan pentingnya iklim investasi daerah di era desentralisasi.Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi basis bagi pemerintahdaerah Pemda kabupatenkota untuk memprioritaskan reformasi atau perbaikankinerja atas berbagai aspek tata kelola ekonomi daerahnya. serta dapat menciptakan iklim kompetisi antar kabupatenkota yang sehat. Fokus survei TKED ini adalah pada tata kelola ekonomi daerah yang menitikberatkan indikator penelitian yang bersifat kebijakan dan implementasinya indikator yang bukan merupakan faktor endowment. Hal inilah yang membedakan dengan survei tahun-tahun sebelumnya yang menggabungkan faktor anugerah endowment dengan faktor kebijakan. Survei ini juga fokus pada aspek- aspek tata kelola ekonomi yang merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten dan kota. Ada sembilan indikator iklim investasi berdasarkan persepsi pelaku usaha, yaitu: akses lahan usaha dan kepastian usaha, perizinan usaha, interaksi antara Pemda dan pelaku usaha, program pengembangan usaha swasta, kapasitas dan integritas Kepala Daerah, pajak daerah, retribusi daerah dan biaya transaksi lain, kebijakan infrastruktur daerah, keamanan dan penyelesaian konflik, dan kualitas peraturan daerah.

4.8.2. Instrumen Penelitian

Persepsi pelaku usaha yang dikompilasi dalam survei TKED ini menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu kuesioner terhadap pelaku usaha dan asosiasi usaha daerah serta lembar penilaian melalui analisis desktiptif kualitatif terhadap peraturan daerah. Peraturan daerah yang dianalisis meliputi seluruh jenis peraturan yang terkait dengan dunia usaha yang dikeluarkan pemerintahan daerah, mulai dari peraturan daerah perda,peraturan, surat keputusan, dan surat edaran dari kepala daerah. Pelaku usaha yang menjadi responden survei adalah yang melakukan aktivitas usaha pada sektor usaha non-primer, yaitu jasa, industri pengolahan, dan pedagangan. Ketiga bidang ini merupakan sektor utama yang banyak bersinggungan dengan pemerintah. Pelaku usaha primer yang bergerak di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan tidak dijadikan responden dalam survei ini dengan pertimbangan bahwa intervensi pemerintah yang dibutuhkan sektor tersebut agak berbeda dengan ketiga sektor yang dipilih. Acuan indeks TKED adalah kabupatenkota yangterbaik dan terburuk di wilayah survei. Sumberdata utama TKED adalah survei perusahaan untuk memastikan bahwa hasilnya adalah kenyataan atau merupakan praktik yang dihadapi oleh pelaku usaha, bukanpandangan para ahli maupun peraturan yang berlaku. Sedangkan sebagai acuan kinerja TKED suatu daerah, digunakan kabupatenkota yang terbaik dan terburuk di wilayah survei untuk setiap variabel. Dengan demikian, kinerja TKED suatu daerah dibandingkan dengan daerah acuanyang dapatdicapai oleh daerah di provinsi lainnya yang disurvei. Penghitungan indeks dilakukan untuk menilai dan membandingkan keadaan tata kelola ekonomi daerah di kabupaten kota yang disurvei. Adapun terdapat beberapa langkah untuk menghitung indeks akhir, yaitu: 1 Penentuan variabel-variabel yang digunakan untuk membentuk subindeks. Variabel-variabel dalam suatu sub indikator dipilih karena diyakini merupakan unsur pembentuk dari sub-indeks tersebut. Sebagai contoh: Sub- Indeks Akses Lahan dan Kepastian Hukum dibentuk dari variabel waktu yang diperlukan untuk mengurus sertifikat tanah; kemudahan atau kesulitan mendapatkan lahan untuk berusaha; tingkat penggusuran; dan masalah terkait dengan penyediaan lahan dan kepastian hukum yang dinilai menjadi hambatan bagi usaha mereka. 2 Normalisasi variabel dengan menghitung nilait. Dalam kuesioner, setiap indikator terdiriatas beberapa pertanyaan yang berupa variabel kuantitatif variabel kontinyu dan kualitatif variabel diskrit.