Keterkaitan PMA dengan PMDN

sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. 3. Investasi pemerintah adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk melakukan investasi, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama dengan pihak swasta. Pengeluaran rutin tidak termasuk dalam perhitungan ini. 4. Pertumbuhan Ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang atau proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan Ekonomi dihitung dengan mengkalkulasiselisih pendapatan domestik regional bruto PDRB tahun ini dengan tahun lalu, dibagi dengan PDRB tahun lalu. 5. Tata kelola pemerintahan daerah adalah indikator kinerja Pemda tingkat kabupatenkota yang dikuantifikasikan oleh KPPOD dalam survei tata kelola ekonomi daerah di tahun 2007 dan 2010. Dari ke-9 sub indikator, variabel kualitas perda merupakan satu-satunya variabel yang dianalisis langsung ke Peraturan Daerah terkait, sedangkan 8 sub indikator sisanya yaitu akses lahan, izin usaha, interaksi Pemda dengan pelaku usaha, program pengembangan usaha swasta, kapasitasintegritas bupatiwalikota, keamananpenyelesaian sengketa, biaya transaksi dan infrastruktur daerah, langsung ditanyakan persepsinya kepada pelaku usaha melalui kuesioner.

3.3. Metode Analisis

3.3.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mempermudah mendeskripsikan suatu fenomena sehingga dapat diperoleh gambaran yang eksplanatif dari sejumlah data kuantitatif. Analisis ini disajikan dalam bentuk boxplot dan scatterplot.

3.3.1.1 Uji Beda Berpasangan paired samples t-test

Tujuan penelitian yang pertama adalah melihat fluktuasi investasi dan mengidentifikasi perbedaan persepsi pelaku usaha di Jawa Timur per periode 2007 dan 2010. Untuk dapat mengidentifikasi perbedaan ini, digunakan analisis deskriptif berupa analisis uji beda berpasangan paired samples t-test.Adapun hipotesis dalam uji beda berpasangan uji beda rata-rata ini adalah: H :  d = 0  2 -  1 = 0 H 1 :  d ≠ Uji beda rata-rata ini digunakan untuk membandingkan mean rata-rata dari suatu sampel yang berpasangan, yaitu sebuah kelompok sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Dalam penelitian ini, kelompok sampel adalah responden survei di kabupatenkota di Jawa Timur yang berjumlah 1927 responden.Dengan demikian diharapkan perbedaan persepsi para responden pelaku usaha dapat teridentifikasi. Adapun cara mengestimasi nilai t-hitung adalah sebagai berikut: = � �� √� …..………………………..γ.1 t = nilai t hitung D = rata-rata selisih sampel berpasangan SD = standar deviasi selisih sampel berpasangan N= jumlah sampel Setelah didapat nilai t hitung, maka t-hitung ini dibandingkan dengan t tabel.Bila t-hit ung ≥ t-tabel, berarti terdapat rata-rata perbedaan yang signifikan antara persepsi pelaku usaha mengenai suatu variabel tata kelola pemerintahan.

3.3.1.2. Analisis Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional bukan hubungan sebab akibat. Uji korelasi tidak membedakan apakah variabel dependen itu termasuk dependen atau independen. Selain itu uji korelasi juga tidak memperhitungkan hubungan sebab akibat. Korelasi yang dinyatakan dalam persentase keeratan hubungan antar